HaiBunda

MOM'S LIFE

Bunda Juga Bisa Depresi, Seperti Ini Tanda-tandanya

Amelia Sewaka   |   HaiBunda

Sabtu, 20 Jan 2018 12:30 WIB
Bunda Juga Bisa Depresi, Seperti Ini Tanda-tandanya/ Foto: Thinkstock
Jakarta - Terkadang berbagai masalah yang datang dan tidak bisa kita tangani, menjadi beban tersendiri. Jika kita tidak pintar-pintar mengelola emosi dengan berbagai hal yang kita kerjakan, rentan membuat ibu stres. Nah, kalau level stres meningkat, bisa menjadi depresi. Duh, amit-amit ya, Bun.

"Untuk diagnosis bahwa seseorang terkena depresi itu sendiri, perlu dilakukan oleh tenaga ahli misalnya psikiater atau psikolog," tutur psikolog klinis dewasa, Inez Kristanti.

Namun menurut Inez, kita bisa kok memengenali tanda-tanda depresi. Inez pun menjabarkan beberapa ciri depresi, diambil dari Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorders (DSM–5).


"Cirinya meliputi perasaan sedih berlarut-larut seolah-olah tidak ada harapan lagi, kehilangan semangat dan minat untuk melakukan aktivitas sehari-hari, bahkan yang biasanya dianggap sebagai sesuatu yang menyenangkan baginya," papar Inez saat ngobrol dengan HaiBunda.

Inez menambahkan ada pula yang turun berat badannya secara siginifikan padahal tidak dalam diet penurunan berat badan, atau sebaliknya justru peningkatan berat badan yang signifikan. Belum lagi kesulitan tidur atau justru terlalu banyak tidur, namun tetap merasa kelelahan.

"Agitasi psikomotor, sering melakukan gerakan berulang yang tidak bertujuan karena merasa resah, misalnya menggigit kuku, membalik-balik gelas, atau retardasi psikomotor yang ditandai dengan perlambatan gerakan," papar Inez.

Selain itu, adanya perasaan lelah atau kehilangan energi hampir setiap hari dan perasaan tidak berarti, tidak berdaya, atau perasaan bersalah yang berlarut-larut apalagi kalau habis marahin anak, atau nggak sengaja membentak suami. Juga kehilangan kemampuan untuk berkonsentrasi atau membuat keputusan.

"Yang paling bahaya yaitu adanya pemikiran atau usaha untuk melakukan bunuh diri," papar perempuan lulusan master psikologi Universitas Indonesia ini.

Menurut Inez, penyebab depresi cukup kompleks, sulit untuk menentukan penyebab tunggal mengapa seseorang mengalami depresi. Biasanya depresi muncul dari kombinasi antara faktor biologis, beberapa pengalaman hidup, dan berbagai faktor personal.

"Masalah atau kesulitan yang berkepanjangan misalnya masalah pengangguran yang berkepanjangan, berada di dalam hubungan yang abusive, kurangnya 'me time' dan kurang istirahat, kesepian, serta stres pekerjaan yang berkepanjangan diketahui bisa memicu kemunculan depresi," papar Inez.

Apalagi jika orang tersebut sudah rentan untuk mengalami depresi karena pengalaman-pengalaman kurang menyenangkan di masa lalu, atau memiliki ciri kepribadian tertentu. Ya, beberapa orang memiliki risiko yang lebih besar untuk mengalami depresi karena secara kepribadian memiliki kecenderungan khawatir berlebihan, merasa kurang berharga, sangat perfeksionis, sensitif terhadap kritik, atau sering mengkritik diri sendiri.

"Beberapa orang atau ibu juga mengalami depresi karena merasa putus asa dalam menghadapi vonis penyakit kronis misalnya gagal ginjal atau kanker rahim, dan penyakit berat lainnya," sambung Inez.

Nah, kalau merasa mengalami atau mengenali tanda-tanda tersebut pada orang terdekat kita, ada baiknya kita mencari bantuan profesional ya, Bun. Bisa ke psikolog atau psikiater untuk mendapatkan penanganan depresi yang tepat. (Nurvita Indarini)

TOPIK TERKAIT

ARTIKEL TERKAIT

TERPOPULER

Film Agak Laen: Menyala Pantiku! Pecah Rekor, Intip Sisi Hangat Para Pemain Bersama Anak

Mom's Life Natasha Ardiah

Insanul Fahmi Percaya Diri Bisa Adil Poligami, Wardatina Mawa Tetap Mantap Ajukan Cerai

Mom's Life Amira Salsabila

Kisah Bunda Tetap Mengandung meski Bayinya Tak akan Bertahan, Alasannya Sungguh Mulia

Kehamilan Annisa Aulia Rahim

10 Kalimat Baik yang Ternyata Bikin Orang Terlihat Lemah dan Insecure

Mom's Life Arina Yulistara

Usia Berapa Anak Sudah Berhenti Tidur Siang? Simak Penjelasannya

Parenting Kinan

REKOMENDASI
PRODUK

TERBARU DARI HAIBUNDA

20 Rekomendasi Wisata Semarang untuk Keluarga yang Ramah Anak

Bisa dilakukan di Rumah, Ini 5 Cara Efektif Mengurangi Rambut Rontok

Film Agak Laen: Menyala Pantiku! Pecah Rekor, Intip Sisi Hangat Para Pemain Bersama Anak

10 Kalimat Baik yang Ternyata Bikin Orang Terlihat Lemah dan Insecure

Usia Berapa Anak Sudah Berhenti Tidur Siang? Simak Penjelasannya

FOTO

VIDEO

DETIK NETWORK