Los Angeles -
Mempertahankan pernikahan itu bukan hal yang mudah. Terlebih jika masing-masing adalah seorang publik figur. Namun, aktor Hollywood
Will Smith dan istrinya, Jada Pinkett Smith membuktikan mereka bisa mempertahankan pernikahan hingga 21 tahun lamanya. Hmm apa ya rahasia awetnya?
Will Smith dan istrinya Jada Pinkett Smith mengatakan bahwa hubungan mereka makin lama makin 'to the next level'. Will Smith baru-baru ini muncul sebagai tamu di podcast Rap Radar Tidal dan mengatakan dia dan Jada bahkan sudah bukan sekadar suami istri.
"Kami menyebut diri kami sebagai partner hidup, di mana kita masuk ke 'ruang' itu dan menyadari bahwa kita benar-benar dengan seseorang selamannya di sisa hidup kita," kata rapper dan aktor ini dikutip dari CNN.
Jadi maksudnya bukan menikah lagi itu mereka bukan sekadar suami istri melainkan partner dan teman hidup. So sweet ya, Bun. Will Smith bilang bahwa dia dan istrinya nggak pernah melanggar kesepakatan dalam hubunga mereka. Sampai sekarang pun belum pernah ada hal yang merusak hubungan keduanya.
"Dia mendapat dukungan saya sampai mati dan rasanya sangat baik untuk mencapai 'ruang' itu," kata Will Smith.
Pasangan ini menikah pada bulan Desember 1997 dan dikaruniai dua anak yaitu Jade (19) dan Willow (17). Will Smith juga memiliki putra berusia 25 tahun, Trey, dari pernikahan sebelumnya. Sering kali, di internet muncul desas-desus bahwa Will dan Jada berpisah.
Namun, Will Smith menampiknya. "Hentikan perceraian dan lakukan urusanmu sendiri," kata
Will Smith.
Sementara itu, di kesempatan yang berbeda, Jada Pinkett Smith mengatakan di program radio 'Sway in the Morning' pada bulan Juni bahwa dia dan suaminya nggak pernah bercerai.
"Kami adalah keluarga. Itu tidak akan pernah berubah. Kami adalah keluarga. Keluarkan semua berita omong kosong tentang hubungan kami. Will dan saya adalah keluarga. Saya akan menahan isu-isu itu, tidak masalah. Will adalah pria yang bisa mengandalkan saya selama sisa hidupnya, titik," kata Jada.
Memang rahasianya cuma satu ya, Bun yakni komitmen. Menurut psikolog klinis dewasa dari Tiga Generasi, Sri Juwita Kusumawarhdani MPsi, di masa awal menikah, memang semuanya terlihat manis alias indah dan baik-baik saja. Tapi begitu sudah berjalan sedikit lama, akan timbul beberapa konflik.
"Justru yang perlu diingat adalah bagaimana terbuka kepada pasangan dan mengetahui potensi konflik agar dapat memiliki antisipasi hal-hal yang dapat dilakukan setelah menikah," jelasnya dikutip dari detikHealth.
(aci/rdn)