HaiBunda

MOM'S LIFE

Tips Menyikapi Anggota Grup WhatsApp yang Menyebalkan

Radian Nyi Sukmasari   |   HaiBunda

Jumat, 05 Oct 2018 08:05 WIB
Ilustrasi Foto: thinkstock
Jakarta - Jadi hal yang lumrah bila saat ini para ibu bergabung di grup WhatsApp untuk berbagi tips soal parenting. Namun, kadang yang jadi masalah jika satu atau beberapa anggota grup WhatsApp bersikap menyebalkan. Ih, kesal deh diri ini dibuatnya.

Dalam menyikapi anggota grup WhatsApp yang menyebalkan, psikolog keluarga dan pernikahan dari Rumah Dandelion, Nadya Pramesrani bilang ketika kita dalam situasi nggak nyaman, termasuk karena ada anggota grup WhatsApp yang menyebalkan, pilihannya adalah fight atau flight.

"Kalau misal mau fight, mau tetap stay di lingkungan itu ada dua pilihan lagi yakni educate atau endure. Orangnya kita educate jadi lebih pintar dan bijak. Kalau nggak ya tahan-tahan aja gabung di grup WhatsApp itu. Tapi kalau nggak tahan ya cabut aja," tutur Nadya ditemui usai Launching Komunitas Sahabat Ibu Pintar di kawasan Kebayoran Baru, beberapa waktu lalu.


Kata Nadya, ingatlah jika kita nggak bisa mengontrol apa yang orang lain lakukan. Tapi, kita bisa mengontrol bagaimana cara kita meresponsnya. Misalnya, ada anggota grup WhatsApp yang menyebarkan hoax. Kata Nadya cukup katakan kita pikir ini adalah hoax, apakah si orang tersebut mau menerima pandangan kita atau nggak, itu sudah tidak di bawah kontrol kita lagi, Bun.

"Fokus sama yang bisa dikontrol aja. Kalau yang nggak bisa dikontrol ya udah biarin aja," ujar Nadya.



Dalam kesempatan sama, presenter Kamidia Radisti juga berbagi pengalaman ketika dia bergabung dengan grup WhatsApp untuk sharing hal-hal parenting. Biasanya, kondisi dalam grup jadi nggak mengenakkan ketika ada anggota yang melempar topik kemudian anggota lain memberi respons yang nggak mengenakkan.

Ilustrasi grup WhatsApp (Foto: detikINET/Irna Prihandini)


"Kalau kayak gitu kita berusaha bikin netral lagi. Komunitas yang enak biasanya yang kayak gitu tuh. Hal itu belum pernah saya alami tapi saya pernah gabung di grup yang kayak gitu. Biasanya saya nggak bikin suasana makin panas sih ya," kata wanita yang akrab disapa Disti ini.

Kata Disti, saat bergabung dengan komunitas termasuk melalui grup WhatsApp, kita harus jadi ibu pintar. Artinya, pintar-pintar memilih informasi mana yang ingin disampaikan. Kemudian nggak sembarangan mengunggah sesuatu.

"Untuk bergabung dalam sebuah komunitas termasuk grup WhatsApp, kita harus tahu di mana kita perlu bergabung. Karena kebutuhan kita kan mencari informasi dan sebagainya di tempat kita bergabung itu," tutur Disti.

(rdn/nwy)

TOPIK TERKAIT

ARTIKEL TERKAIT

TERPOPULER

Curhat Nirina Zubir Berhemat Demi Biaya Kuliah Anak, Kurangi Liburan ke Luar Negeri

Mom's Life Amira Salsabila

Miskah Shafa Melahirkan Anak Pertama, Intip Potret Keluarga Fadil Jaidi Bagikan Momen Bahagia

Kehamilan Annisa Karnesyia

Hamidah Rachmayanti Melahirkan di Madinah, Ungkap Suka Duka Jalani Kehamilan di Tanah Suci

Kehamilan Annisa Karnesyia

Siti KDI Buka-bukaan Alasan Cerai dari Pria Turki, Ada Perbedaan Budaya & Anak Jadi Korban Bully

Mom's Life Nadhifa Fitrina

7 Makanan Pemicu yang Bisa Sebabkan Kanker Darah pada Anak

Parenting Kinan

REKOMENDASI
PRODUK

TERBARU DARI HAIBUNDA

Viral Bumbu Indonesia di AS Dikaitkan dengan Risiko Kanker, Ini Kata BPOM

Beranjak Dewasa, 5 Potret Tia Septiana Putri Mandra yang Cantik & Memesona

Film Keluarga Suami Adalah Hama Sukses Raih Ratusan Juta Views di Media Sosial

Curhat Nirina Zubir Berhemat Demi Biaya Kuliah Anak, Kurangi Liburan ke Luar Negeri

7 Makanan Pemicu yang Bisa Sebabkan Kanker Darah pada Anak

FOTO

VIDEO

DETIK NETWORK