Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

moms-life

Dampak Penggunaan Antibiotik Sembarangan, Bunda Wajib Tahu

Safira Raudhatul   |   HaiBunda

Kamis, 15 Nov 2018 20:26 WIB

Saat sakit, Bunda atau keluaga pernah mendapat obat berupa antibiotik? Kalau iya, ingat, pemakaiannya harus sesuai aturan ya.
Ilustrasi antibiotik. Foto: thinkstock
Jakarta - Ketika sakit, beberapa jenis obat bisa diberi tenaga medis, salah satunya antibiotik nih, Bun. Jika Bunda dan keluarga mendapat antibiotik saat sakit, ingat ya, penggunaannya nggak boleh sembarangan.

Pada dasarnya, antibiotik merupakan obat yang bekerja membunuh atau menghentikan pertumbuhan bakteri penyebab infeksi. Pemakaian ini harus berdasarkan resep dokter dan penggunaannya nggak boleh sembarangan. Hal ini disampaikan dr Erni Juwita Nelwan, PhD, SpPD-KPTI, konsultan penyakit tropik infeksi di RSCM dan staf pengajar di Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.

"Antibiotik harus diminum tepat waktu. Tidak boleh merasa enakan, berhenti konsumsi antibiotik. Akibatnya bakteri bisa jadi kebal. Makanya, konsumsi antibiotik harus sesuai dengan aturan dokter," kata dr Erni di acara 'Peringatan Pekan Kesadaran Antibiotik' di Rumah Sakit Universitas Indonesia, Depok, Kamis (15/11/2018.



Dikutip dari detikcom, Drs M Dani Pratomo, MM, Apt dari Ikatan Apoteker Indonesia (IAI) mengatakan kalau pemberian dosis antibiotik kurang, obat ini tidak efektif membunuh kuman. Sementara kalau berlebihan, kuman lain yang tidak berbahaya dan mungkin bermanfaat dalam tubuh manusia ikut terbunuh.

Ilustrasi antibiotikIlustrasi antibiotik/ Foto: thinkstock
enggunaan yang tidak rasional, menurut Dani merupakan salah satu pemicu dampak negatif dari penggunaan antibiotik. Ketidakrasionalan penggunaan antibiotik antara lain dosis yang tidak sesuai anjuran, maupun juga cara penggunaan yang tidak tepat.

"Dampak yang paling ditakutkan dari penggunaan antibiotik secara tidak rasional adalah resistensi global. Resistensi terjadi akibat pengobatan dengan antibiotik tidak tuntas, sehingga sebagian kuman yang tidak mati malah jadi resisten atau kebal terhadap antibiotik," tutur Dani.

(rdn/rdn)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda