Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

moms-life

Heboh Sekolah Ibu, Bawa Kebaikan atau Menyudutkan Perempuan?

Zika Zakiya   |   HaiBunda

Kamis, 03 Jan 2019 15:02 WIB

Sekolah Ibu yang digagas Hengky Kurniawan menimbulkan perdebatan panjang di kaum Ibu. Bagaimana pendapat Bunda soal sekolah ini?
Yane Ardian Bima Arya dalam peresmian Sekolah Ibu/Foto: dok. Pemkot Bogor
Jakarta -

WhatsApp grup Bubun semalam 'pecah' dengan diskusi seru karena ada banner Sekolah Ibu yang dibagikan. Sekolah Ibu yang digagas Wakil Bupati Bandung Barat, Hengky Kurniawan, ternyata memicu pro dan kontra di antara anggota grup kami.

Menurut Yane Bima Arya sebagai penggagas dan inisiator Sekolah Ibu, program ini berawal dari keresahan masyarakat terhadap berbagai fenomena sosial yang terjadi. Yakni semakin tingginya angka perceraian, maraknya tawuran pelajar, hingga narkoba. PKK Kota Bogor melihat fenomena tersebut diakibatkan oleh melemahnya peran dan fungsi keluarga dalam masyarakat.


Mereka kemudian membuat program Rumah Aman dan Nyaman. Tujuannya agar setiap rumah memiliki keamanan pangan sandang dan papan, dan kenyamanan psikososial.

"Dari Program Rumah Aman dan Nyaman itulah, kami meluncurkan program Sekolah Ibu, yang modulnya mencakup 8 Fungsi Keluarga yang kami acu dari BKKBN, dan berhasil diurai ke dalam 18 materi oleh tim Modul dari PKK Kota Bogor." ujar Yane dalam pesan singkat yang dikirimkan pada HaiBunda.com, Kamis (3/1/2019).


Ditambahkan Telly Yuviarly, S.Psi sebagai Tutor Sekolah Ibu, program ini ada di setiap kelurahan di seluruh Kota Bogor yang terdiri dari enam kecamatan dan 68 kelurahan. Setiap kelurahan, peserta yang diikutsertakan berjumlah 30 orang.

[Gambas:Instagram]


"Ibu-ibu warga kota Bogor bisa mendaftar melalui RT setempat untuk kemudian di data di Kelurahan sampai memenuhi quota. Launching Sekolah Ibu dilaksanakan pada 16 juli 2018 dan kegiatan belajar Sekolah Ibu serentak di 68 kelurahan dimulai pada 19 Juli 2018 (angkatan 1)," cerita Telly pada HaiBunda.

Namun demikian, program ini dinilai menyudutkan kaum perempuan, seperti yang disampaikan Kaisha Fridayassie. Ibu yang sedang dalam proses perceraian ini sebenarnya tidak seutuhnya kontra dengan Sekolah Ibu. Hanya saja dalam modul yang dibagikan, masih ada terasa ketidaksempurnaannya.

"Aku merasa modul Sekolah Ibu ini masih kurang tepat mengenai sasaran tujuannya. Inilah kenapa aku sangat menyayangkan, berdasarkan pengalaman yang aku rasakan, materi modul tersebut tidak begitu membantu dalam kasusku," cerita Kai, sapaan karibnya, pada HaiBunda.

Modul Sekolah IbuModul Sekolah Ibu Foto: Sekolah Ibu

"Jadi di modul itu aku malah punya pertanyaan 'kenapa harus dibebankan kepada ibu saja?' Padahal terbentuknya sebuah keluarga yang bahagia, menurut opiniku, perlu 50:50 effort dari pasangan," tambahnya.

Diandaikan oleh Kai, jika dia mengikuti Sekolah Ibu dari awal hingga akhir saat mengalami masalah dengan tujuan bisa memperbaiki hubungan rumah tangga. Tapi pada akhirnya, solusi yang ditawarkan Sekolah Ibu tidak akan ada pengaruh pada pengalaman bercerai yang dia alami.

"Karena pemikiran itulah aku merasa, mungkin bukan hanya aku yang merasakan hal ini. Mungkin ada di luaran sana yang senasib dengan aku. Besar harapanku si Sekolah Ibu ini bisa merangkul 'kaum' seperti aku," harap Kai.

[Gambas:Instagram]

Disarankan oleh Kai, agar sebaiknya Sekolah Ibu ini tidak terkesan mendidik para wanita (Ibu) saja, yang harus bertanggung jawab menguasai materi berumah tangga. Para Ayah juga harus diberikan bekal yang sama karena kelanggengan rumah tangga adalah beban kedua pihak: Ayah dan Ibu.

"Karena jatuhnya akan percuma jika ibu sudah dibekali materi bagus dari Sekolah Ibu. Tapi pada saat praktik, mental suami merasa 'saya selalu benar'," tutur Kai.

Kalau menurut Bunda sendiri bagaimana? Apakah Bunda setuju dengan adanya Sekolah Ibu ini? Share pendapat Bunda di kolom komentar kami ya.

[Gambas:Video 20detik]



(ziz/muf)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda