Jakarta -
Perjalanan cinta pasangan selebriti
Roger Danuarta dan
Cut Meyriska berujung bahagia. Tepat pada 17 Agustus 2019, mereka resmi jadi sepasang suami istri.
Dalam YouTube Channel Rans Entertainment, Roger pun bercerita awal mula bisa jatuh cinta pada sang istri. Rupanya, dia jatuh hati pada Cut Meyriska sejak pandangan pertama.
"Pada pandangan pertama, klise banget ya. Tapi waktu itu kita kan syuting sinetron bareng pertama kali ketemu, memang dari situ sih," tutur Roger.
Mulanya, mereka belum saling mengenal. Hingga akhirnya dipertemukan dalam satu adegan yang sama.
"Jadi itu lagi adegan syuting, itu belum kenal, dia datang siang, dia lewat saja gitu kan, enggak tengok kiri kanan, terus aku tengok, oh ini Cut Meyriska," terang pria 37 tahun ini.
Dalam tayangan tersebut, Nagita Slavina kemudian bertanya apakah saat itu Roger sudah mulai menyimpan perasaan pada Cut Meyriska. Pria kelahiran Jakarta itu berkilah.
"Belum bergetar," ucapnya.
Mendengar jawaban sang suami, Cut Meyriska langsung menyambar, "Ah bohong kamu," katanya, sambil tersenyum.
Singkat cerita, hubungan mereka akhirnya semakin dekat. Mereka pun kerap menghabiskan waktu bersama di sela-sela syuting.
"Terus akhirnya ada adegan satu scene gitu, malu-malu, di situ barulah kita benar-benar ketemu, kita ngobrol, gayung bersambut," tutur Roger.
 Foto: instagram @dierabachir |
Dan kini, mereka sudah resmi mengikat janji suci. Berstatus pengantin baru seperti Roger Danuarta dan Cut Meyriska ya, tentu akan banyak perubahan yang dirasakan.
Dikatakan psikolog Romeo Vitelli, Ph.D, salah satu perubahan yang terjadi adalah kepribadian yang sebelumnya mandiri jadi tergantung dengan orang lain.
"Bagi pengantin baru, perubahan dari status sendiri ke peran baru sebagai pasangan dengan tanggung jawab baru adalah hal serius yang harus dihadapi pasangan," kata Vitelli, dilansir
Psychology Today.Namun, tak jarang ada beberapa pasangan yang merasa sulit menjalani pernikahan di beberapa bulan pertama. Untuk itu, memang butuh komitmen, kompromi, dan perubahan pola pikir keduanya.
Serta yang terpenting, tetap berusaha untuk menumbuhkan cinta. Ditambahkan peneliti psikologi positif, Adoree Durayappah, kunci memahami bagaimana mempertahankan cinta jangka panjang adalah dengan memahaminya secara ilmiah. Otak kita melihat cinta jangka panjang yang penuh gairah sebagai perilaku yang diarahkan pada tujuan untuk mendapatkan penghargaan.
"Penghargaan atau hadiah yang didapat mencakup pengurangan kecemasan dan stres, perasaan aman, keadaan tenang, dan merasa satu dengan pasangan," tutur Durayappah.
[Gambas:Video 20detik]
(yun/muf)