HaiBunda

MOM'S LIFE

Balita Tewas Digelonggong Air oleh Ibu Kandungnya Sendiri

Maya Sofia   |   HaiBunda

Sabtu, 26 Oct 2019 17:13 WIB
Ilustrasi balita/ Foto: iStock
Jakarta - Nasi sudah menjadi bubur. Kira-kira inilah peribahasa yang menggambarkan kejadian tragis ini. Seorang ibu, NP (21), menyesal telah membunuh anak kandungnya sendiri yang masih balita, ZNL (2,5). Mengutip detikcom, ZNL tewas setelah digelonggong air terus-menerus oleh sang ibu.

"Menyesal. Sayang. Saya stres, saya memang enggak terkontrol," ujar NP.

Kepada polisi, NP mengaku melakukan perbuatan itu karena kesal diancam cerai oleh suaminya. NP juga disebut membeda-bedakan kasih sayang korban dengan anaknya yang lain karena korban badannya kurus.


"Saya lagi kesal sama suami saya. Kenapa saya melakukan itu saya juga bingung," ujarnya.

Kanit Reskrim Polsek Kebon Jeruk AKP Irwandhy Idrus mengungkapkan bahwa terdapat masalah perekonomian di keluarga korban. Karena ancaman sang suami, NP menjadi tertekan hingga mengambil jalan pintas untuk 'menggemukkan' anaknya dengan cara digelonggong air minum.

"Istrinya stres diancam diceraikan apabila anaknya ini dalam kondisi kurus tidak bisa gemuk," ujar Kanit Reskrim Polsek Kebon Jeruk AKP Irwandhy Idrus.

Korban sendiri ternyata memiliki saudara kembar. Sekitar enam bulan lalu korban sempat diasuh oleh mertua yang juga nenek korban. Menurut pelaku, sang mertua sempat menyinggungnya lantaran dianggap membeda-bedakan kasih sayang terhadap kedua anaknya. Sebab, kondisi tubuh korban lebih kurus dibanding dengan saudara kembarnya.

"Bagaimana bisa membuat gemuk? Dari masalah ekonomi, dalam rumah tangganya memang tidak mempunyai gizi yang cukup. Pelaku mengambil jalan pintas akan terlihat gemuk dengan memasukkan sejumlah air setelah diisi akan terlihat gemuk, pikirannya pelaku," ucap Irwandhy.


Mengutip detikcom, ibu yang tega membunuh bayinya sendiri sangat mungkin mengidap gangguan jiwa. Gangguan jiwa berat ditambah dengan kondisi stres dan tidak adanya dukungan dari lingkungan bisa bermanifestasi menjadi perilaku sadis dan kejam.

Mirisnya, perilaku itu dilakukan dengan tanpa disadari atau tanpa rasa bersalah. Hal ini terjadi karena adanya kerusakan di otak yang ditambah dengan tidak adanya support dari lingkungan.

(som/som)

TOPIK TERKAIT

ARTIKEL TERKAIT

TERPOPULER

Anggun dan Suami Bule Rayakan Wedding Anniversary di Bali, Intip Potret Romantisnya

Mom's Life Tim HaiBunda

Cara Mengajarkan Anak Utarakan Pendapat dengan Baik Menurut Psikolog

Parenting Nadhifa Fitrina

5 Artis Jalani Co-Parenting demi Anak setelah Cerai, Acha Septriasa hingga Marshanda

Mom's Life Amira Salsabila

Apa yang Terjadi bila Bayi Harus Lahir di Usia Kehamilan 36 Minggu?

Kehamilan Melly Febrida

Ternyata ASI Punya 'Pasukan Mikroba' yang Lindungi Bayi dari Penyakit

Menyusui Annisa Aulia Rahim

REKOMENDASI
PRODUK

TERBARU DARI HAIBUNDA

Anggun dan Suami Bule Rayakan Wedding Anniversary di Bali, Intip Potret Romantisnya

Cara Mengajarkan Anak Utarakan Pendapat dengan Baik Menurut Psikolog

Ternyata ASI Punya 'Pasukan Mikroba' yang Lindungi Bayi dari Penyakit

Apa yang Terjadi bila Bayi Harus Lahir di Usia Kehamilan 36 Minggu?

5 Artis Jalani Co-Parenting demi Anak setelah Cerai, Acha Septriasa hingga Marshanda

FOTO

VIDEO

DETIK NETWORK