HaiBunda

MOM'S LIFE

Ramai Kasus Shalfa Avrila, Apakah yang Dimaksud dengan Tes Keperawanan?

Asri Ediyati   |   HaiBunda

Rabu, 04 Dec 2019 19:35 WIB
Ramai Kasus Shalfa Avrila, Apakah yang Dimaksud dengan Tes Keperawanan?/ Foto: thinkstock
Jakarta - Shalfa Avrila Sania masih menjadi sorotan karena gagal ke SEA Games dan diisukan tidak perawan. Sementara itu pelatih di pelatnas mengaku Shalfa digagalkan berangkat lantaran tidak disiplin. Hebohnya isu keperawanan yang dialami atlet senam artistik asal Kediri, Jawa Timur menjadikan kita bertanya-tanya seperti apa tes keperawanan yang sebenarnya.

Menurut Dr. Andri Wanananda MS, pakar seksologi dari Universitas Tarumanegara, orang awam tidak mungkin mampu melaksanakannya. Prosedur tes keperawanan harus diperiksa oleh dokter spesialis kebidanan atau bidan-ahli di klinik kebidanan.


"Utuhnya selaput dara harus diperiksa oleh dokter spesialis kebidanan atau bidan-ahli di klinik kebidanan melalui prosedur pemeriksaan intra-vaginal (pemeriksaan dalam). Orang awam tidak mungkin mampu melaksanakannya," kata Andri.


Tes keperawanan biasanya diperlukan untuk kasus-kasus tertentu. Contohnya pemeriksaan kasus perkosaan atau syarat untuk masuk instansi atau sekolah tertentu. Tata caranya pun hampir sama dengan tes PAP Smear yang digunakan untuk deteksi dini kanker serviks.

Seperti apa tesnya? Berikut tata cara tes keperawanan dilansir detikcom:

1. Wanita tidak sedang menstruasi
2. Wanita berbaring di tempat tidur
3. Kaki ditekuk dengan posisi mengangkang (seperti tes pap smear atau posisi melahirkan)
4. Pemeriksaan dalam bisa dibantu dengan alat spekulum untuk membuka bibir vagina
5. Jika selaput dara masih utuh, maka akan terlihat selaput tipis yang menutupi dinding dan bibir vagina
6. Pemeriksaan harus dilakukan dalam kondisi rileks agar tidak merasa sakit.
Shalfa dan ibunda/ Foto: Andhika Dwi Saputra
"Tes keperawanan itu pemeriksaan dalam, biasanya dibantu dengan menggunakan spekulum untuk melihat apakah masih ada selaput perawannya," papar Andri.

Nah, bicara soal perawan atau tidak perawannya seseorang. Mengutip laman resmi Badan Kesehatan Dunia (WHO), istilah 'keperawanan' bukan istilah medis atau ilmiah. Sebaliknya, konsep 'keperawanan' adalah konstruksi sosial, budaya dan agama. Konsep ini cenderung mencerminkan diskriminasi gender terhadap perempuan dan anak perempuan.

Harapan sosial bahwa anak perempuan dan wanita harus tetap perawan yaitu tanpa melakukan hubungan seksual. Hal tersebut didasarkan pada gagasan stereotip bahwa seksualitas perempuan harus dibatasi dalam pernikahan.


Simak juga video soal fakta emosi saat kita sedang lapar:
(aci/som)

TOPIK TERKAIT

ARTIKEL TERKAIT

TERPOPULER

Intip 5 Potret Julie Estelle Dampingi Suami Balapan di Shanghai

Mom's Life Nadhifa Fitrina

Unik & Langka, Bayi Kembar Ini Lahir di Tanggal dan Tahun Berbeda

Kehamilan Ajeng Pratiwi & Sutan Muhammad Aqil

IQ Orang Indonesia Lebih Rendah dari Negara Tetangga, Begini Kondisi Lengkapnya

Mom's Life Azhar Hanifah

Kelahiran Caesar Naik Drastis di Beberapa Negara, WHO Peringatkan Hal Ini

Kehamilan Annisa Karnesyia

Bukan Cuma Nyanyi, Ini 5 Bisnis Raisa yang Jadi Ladang Cuan

Mom's Life Annisa Karnesyia

REKOMENDASI
PRODUK

TERBARU DARI HAIBUNDA

5 Cara Mudah Mencegah Stroke sejak Muda, Bisa Dimulai Hari Ini Bun

Unik & Langka, Bayi Kembar Ini Lahir di Tanggal dan Tahun Berbeda

Intip 5 Potret Julie Estelle Dampingi Suami Balapan di Shanghai

7 Resep Puding untuk Bayi Usia 6-12 Bulan yang Enak dan Mudah Dibuat

Kelahiran Caesar Naik Drastis di Beberapa Negara, WHO Peringatkan Hal Ini

FOTO

VIDEO

DETIK NETWORK