Jakarta -
Bagi penikmat karya sastra tentu tidak asing lagi dengan nama Laksmi Pamuntjak. Ya, wanita kelahiran Jakarta 24 Desember 1971 ini adalah seorang penulis yang karya-karyanya telah diakui hingga mancanegara.
Wanita berdarah Minangkabau, Sumatera Barat, ini memiliki bakat menulis yang menurun dari kakeknya, Kasuma Sutan Pamuntjak, yang merupakan pendiri perusahaan penerbitan CV. Djambatan dan juga redaktur Balai Pustaka.
Dari tangannya, Laksmi berhasil menelurkan karya-karya hebat, salah satunya novel
Amba. Novel yang bercerita tentang gejolak di era 1965 dengan setting di pulau Buru ini mengantarkan Laksmi meraih penghargaan bergengsi bernama Liberaturpreis di Jerman pada 2016.
Amba juga diterbitkan dalam bahasa Inggris dengan judul
The Question of Red, dan bahasa Jerman dengan judul
Alle Farben Rot.
Nama Laksmi kembali harum sejak dirinya merilis novel
Aruna dan Lidahnya pada 2014. Kisah novel ini mendapatkan banyak pujian dari kritikus karena kekayaan penggambaran kuliner Indonesia. Tak sampai di sana, novel ini juga diadaptasi dalam bentuk film.
Foto: Laksmi Pamuntjak (Tia Agnes/detikcom) |
Baru-baru ini, Laksmi kembali menorehkan prestasi. Ia merilis novel berbahasa Inggris dengan judul
Fall Baby. Tak tanggung-tanggung, novel ini diterbitkan oleh penerbit bergengsi, Penguin Random House SEA. Yang tentunya ini menjadi kebanggaan untuk Laksmi.
"Saya merasa sangat bangga dan terhormat sekali bisa diterbitkan oleh Penguin Random House SEA," tutur Laksmi, dilansir
detikcom.Mulanya, pada September 2018, novel Fall Baby diterbitkan oleh penerbit Ullstein Verlag, dalam bahasa Jerman dengan judul
Herbstkind. Setahun kemudian, novelnya rilis dalam bahasa Inggris di ajang
Ubud Writers and Readers Festival (UWRF) 2019.
Rencananya, novel
Fall Baby dalam versi bahasa Indonesia yang berjudul
Srikandi siap rilis awal 2020.
Sangat menginspirasi ya, Bunda. Selamat menikmati karya-karya
Laksmi Pamuntjak.
Simak juga video kisah perempuan yang menumbuhkan minat baca ini, Bunda.
(yun/muf)