HaiBunda

MOM'S LIFE

Astaghfirullah! Istri Tewas Dibakar Suami karena Susah Hamil

Yuni Ayu Amida   |   HaiBunda

Sabtu, 07 Dec 2019 13:38 WIB
Astaghfirullah! Istri Tewas Dibakar Suami karena Susah Hamil /Foto: iStock
Jakarta - Nasib tragis dialami seorang perempuan di Mesir. Sang suami tega membakarnya karena alasan tidak kunjung hamil.

Pria yang tidak diketahui identitasnya tersebut hanya menganggap sang istri kesulitan hamil, tanpa melihat faktor dari dirinya. Ia selalu menyiksa sang istri dan mengatakan istrinya tidak subur.


"Dia terus-menerus memukuli dan memaki-makinya selama tiga tahun pernikahan mereka, terus-menerus memanggilnya tidak subur," tulis sumber, dilansir World of Buzz.


Saat kejadian, pria tersebut mengikat istrinya, menyiram dengan cairan yang mudah terbakar, lalu membakarnya. Dia kemudian berjalan tenang keluar dan pergi ke rumah ibunya, yang terletak di gedung yang sama.

Para tetangga yang mengetahui hal tersebut langsung melapor ke polisi. Namun, pada saat polisi tiba, sang istri yang bernama Aya sudah dalam kondisi tak bernyawa. Sedangkan sang suami yang sedang berdiri di balkon rumah ibunya, langsung ditangkap.

Astaghfirullah! Istri Tewas Dibakar Suami karena Susah Hamil /Foto: istimewa


Miris sekali ya, Bunda. Terkait kekerasan dalam rumah tangga (KDRT), menurut psikolog Angesty Putri, KDRT bisa terjadi dalam sebuah hubungan pernikahan ketika ada ketimpangan relasi.

"Ada salah satu pihak yang merasa dirinya lebih punya kuasa tinggi dari yang lain. Lalu ada perasaan lebih superior, sehingga lebih berhak untuk memperlakukan pihak lainnya secara tidak baik, kita bilang ketimpangan relasi," tutur psikolog yang akrab disapa Anes, dikutip dari detikcom.

Anes menambahkan, ada empat kategori kekerasan dalam rumah tangga yakni kekerasan secara fisik seperti dipukul, ditendang, dan yang sifatnya melukai atau membuat cacat secara fisik. Korban yang mengalaminya disarankan langsung datang ke dokter atau rumah sakit untuk melakukan visum, lalu serahkan ke polisi sebagai alat bukti.

Ada pula kekerasan secara psikis, yakni bila korban disakiti secara mental, verbal, teror, ancaman atau intimidasi. Berikutnya kekerasan seksual, yakni terjadinya pelecehan seksual dengan kontak fisik, seperti pemaksaan hubungan seksual, menggunakan alat-alat yang menyakiti dan melukai alat kelamin. Hubungan yang tidak dikehendaki, juga termasuk kategori kekerasan seksual.

Terakhir yakni kekerasan ekonomi atau tidak dinafkahi. Jika ada masalah ekonomi, penelantaran, pengabaian, tidak dinafkahi, dan tidak diurus itu termasuk kekerasan dalam rumah tangga.


Simak juga intimate interview dengan Mona Ratuliu ini, Bunda:

(yun/muf)

TOPIK TERKAIT

ARTIKEL TERKAIT

TERPOPULER

Sunat Anak Laki-Laki: Usia yang Tepat, Estimasi Biaya, Manfaat, Risiko & Perawatannya

Parenting ZAHARA ARRAHMA

Keseruan Wendy Cagur dan Keluarga Liburan di Korea Selatan, Ini 5 Potretnya

Parenting Nadhifa Fitrina

Kenali Ciri Stadium Awal Kanker Payudara dari Kulit Tubuh, Termasuk Tampak seperti Jeruk

Menyusui Amrikh Palupi

Seberapa Besar Peluang Hamil Anak Kembar dari 1 Embrio Melalui IVF? Simak Kata Ahli

Kehamilan Annisa Aulia Rahim

Cara Diet Aktor Korea Yoon Si Yoon untuk Turunkan BB 5 Kg dalam 1 Hari

Mom's Life Arina Yulistara

REKOMENDASI
PRODUK

TERBARU DARI HAIBUNDA

Khayru Putra Gunawan Sudrajat Kerap Dibully saat Kecil, Kini Sudah Kuliah di Australia

Sunat Anak Laki-Laki: Usia yang Tepat, Estimasi Biaya, Manfaat, Risiko & Perawatannya

Kenali Ciri Stadium Awal Kanker Payudara dari Kulit Tubuh, Termasuk Tampak seperti Jeruk

Seberapa Besar Peluang Hamil Anak Kembar dari 1 Embrio Melalui IVF? Simak Kata Ahli

Keseruan Wendy Cagur dan Keluarga Liburan di Korea Selatan, Ini 5 Potretnya

FOTO

VIDEO

DETIK NETWORK