Jakarta -
Aktris Wanda Hamidah resmi cerai dari Daniel Patrick Hadi Schuldt. Meski begitu, pasangan yang menikah pada 2015 tetap berkomitmen demi masa depan buah hati mereka, Malakai Ali Schuldt Hadi yang berumur 4 tahun.
Wanda bilang, dia dan Daniel berkomitmen untuk membesarkan Malakai bersama. Sebab, bagi Wanda dan Daniel anak tetaplah prioritas. Makanya, perpisahannya dengan Daniel enggak membuat keduanya putus komunikasi. Demi Malakai, Wanda tetap menjaga hubungan baik dengan sang mantan suami.
"Bahwa ikatan suami istri yang terputus tak membuat bapak dan ibu tidak menjalankan kewajiban dengan anak. Saya tetap menjalankan kewajiban sebagai ibu dan bapak," ujar Wanda Hamidah dilansir
detikcom.
Wanda juga mengatakan Malakai belum mengerti soal perpisahan orang tuanya. Tapi, ditegaskan Wanda yang pasti putra bungsunya itu enggak akan kehilangan kasih sayang dari kedua orang tuanya.
Wanda Hamidah/ Foto: Instagram |
Menurut Wanda, wajar jika anak 4 tahun belum mengerti kalau seminggu dia tinggal di rumah besama ibunya di hari Senin sampai Jumat, dan dia tinggal bersama ayahnya di hari Sabtu dan Minggu. Malakai pun kata Wanda kini sudah mulai terbiasa dengan kondisi itu, Bun.
"Dan mungkin karena di rumah ramai sekali ya dia punya 3 kakak yanf selalu mem-bully sekaligus menjaganya. Tapi tetap peran ayah penting buat anak-anak sih," tukasnya.
Bicara soal perceraian, meski sudah berpisah orang tua mesti ingat bahwa predikat sebagai Ayah dan Bunda bagi anak-anak tidak akan pernah berubah. Menurut konselor perkawinan dan penulis buku Magnetic Partners, Stephen J. Betchen, D.S.W., pasangan yang memutuskan bercerai dipastikan memiliki masalah perkawinan yang berat.
"Tapi, hubungan setelah perpisahan tidak hanya tegantung pada rusaknya pernikahan, melainkan pada seberapa dekat menjalani prinsip setelah perceraian itu," papar Stephen, dilansir
Psychology Today.Stephen mengungkapkan, setidaknya ada lima prinsip yang harusnya diterapkan kedua belah pihak yang bercerai, yakni:
1. Setiap pasangan harus bertanggung jawab atas kontribusi masing-masing, yang menyebabkan rusaknya perkawinan.
2. Pertimbangkan apakah menjalani proses hukum yang bersih tanpa bersitegang.
3. Coba hindari koalisi setelah perceraian. Artinya, jangan bicara buruk soal mantan kepada keluarga atau teman.
4. Jaga hubungan dengan anak-anak.
5. Jika sudah memulai hubungan baru dengan orang lain, coba jaga jarak dengan teman atau tetangga dekat mantan pasangan untuk meredam panasnya atmosfer setelah
perceraian.
Simak pelajaran dari perceraian yang diambil Enno Lerian di video berikut.
(rdn/rdn)