Jakarta -
Astronaut perempuan terlama di luar angkasa, Christina Koch akhirnya kembali ke bumi pada (7/1/2020). Ia berhasil memecahkan rekor setelah 11 bulan tinggal di Stasiun Luar Angkasa Internasional.
Koch tak sendiri, dia melakukan perjalanan ke luar angkasa bersama astronaut NASA Jessica Meir. Keduanya merasa terhormat bisa melakukan hal tersebut.
"Kami saling memerhatikan dan tahu bahwa kami benar-benar merasa terhormat, dengan kesempatan ini bisa menginspirasi begitu banyak orang," kata Koch.
"Hanya mendengar suara kami berbicara kepada Mission Control, mengetahui dua suara wanita belum pernah ada di loop, dan menyelesaikan masalah-masalah itu bersama di luar angkasa, itu adalah perasaan yang sangat istimewa," sambungnya.
Koch kembali ke Bumi bersama dengan astronaut Badan Antariksa Eropa Luca Parmitano dan kosmonot Rusia Alexander Skvortsov. Pesawat ruang angkasa Soyuz yang membawa mereka mendarat di dekat Zhezkazgan, Kazakhstan pada pukul 4:12 pagi setempat.
Selama misinya, Koch menyelesaikan enam misi antariksa. Termasuk dua lainnya dengan Meir dan menghabiskan 42 jam dan 15 menit di luar stasiun.
Di stasiun luar angkasa, para astronaut melakukan kegiatan sains. Terkadang, mereka adalah subjek tes yang berkontribusi pada penelitian tentang kesehatan manusia di luar angkasa. Di lain waktu, mereka bekerja dengan para ilmuwan di Bumi untuk menguji eksperimen mereka.
Dalam rekaman video pendaratannya, terlihat Koch tersenyum lebar setelah keluar dari pesawat. Ia meluncur ke ISSÂ pada 14 Maret 2019.
"Saya sangat kewalahan dan bahagia sekarang," ujar Koch, dilansir AFP.
 Christina Koch bersama rekan-rekannya/ Foto: Instagram @astro_christina |
Koch adalah insinyur kelahiran Michigan berusia 41 tahun. Ia berhasil mengalahkan rekor astronaut perempuan NASA Peggy Whitson yang mengudara di antariksa selama 289 hari untuk menjalankan misi.
Koch menilai Whitson yang kini berusia 60 tahun sebagai inspirator dan mentornya dalam melakukan misi ke luar angkasa, Bun. Dia juga berbicara soal keinginannya untuk menginspirasi generasi penjelajah berikutnya.
Setelah mendarat, Koch akan menuju ke kantor pusat NASA di Houston, melalui kota Kazakh Karaganda. Setelah itu, dia akan menjalani tes medis di Cologne, Jerman.
Tentunya, perjalanan Koch menjelajah antariksa bisa jadi inspirasi ya, Bun. Menurut beberapa studi, kita harus memiliki tujuan untuk bisa memotivasi orang lain.
"para ilmuwan telah menunjukkan bahwa orang yang memprioritaskan tujuan intrinsik daripada tujuan ekstrinsik mengalami kehidupan yang lebih baik," kata Todd B. Kashdan Ph.D., profesor psikologi di George Mason University, dilansir
Psychology Today.Jika orang merasa bahwa mereka adalah penulis kehidupannya sendiri, mengejar tujuan berasal dari kepentingan yang dipegang teguh (intrinsik). Mereka akan mencurahkan lebih banyak upaya untuk mengejar ini dan akhirnya sukses.
"Sebaliknya, orang yang merasa sedang dikendalikan, mengikuti aturan danÂ
kewajiban yang dipegang oleh orang lain (ekstrinsik), kurang menunjukkan kegigihan dalam mengejar tujuan mereka," terang Kashdan.
Bunda, simak juga quality time unik ala keluarga Nadia Mulya, di video berikut:
[Gambas:Video Haibunda]
(ank/som)