Jakarta -
Susu banyak jenisnya, di antara jenis susu yakni susu pasteurisasi dan susu segar. Apa sih perbedaan antara kedua jenis susu ini dan juga manfaatnya?
Sebenarnya, antara susu pasteurisasi dan susu segar kerap menimbulkan perdebatan. Tidak hanya konsumen, bahkan orang yang terlibat dalam industri susu. Seringnya tentang mana yang lebih baik dan mana yang harus dipilih.
Pro kontra susu pasteurisasi vs susu segarMelansir dari
Dairy Moos, mereka yang minum susu segar atau susu mentah mengatakan, susu jenis ini lebih sehat, dan lebih baik dicerna tubuh. Susu mentah tidak mengalami proses dan masih alami. Mereka juga berpendapat bahwa lebih banyak paparan bakteri akan membangun sistem kekebalan tubuh, daripada yang kurang paparan.
Di sisi lain, orang-orang yang tidak terbiasa minum susu mentah pada awalnya sering mengalami kesulitan, karena paparan mendadak terhadap bakteri yang lebih tinggi. Mungkin terpapar banyak bakteri bisa menyehatkan, tetapi paparan bakteri bisa pula menjadi hal negatif.
Sedangkan susu yang dipasteurisasi adalah bentuk susu yang paling aman. Pasteurisasi mengurangi beban bakteri dalam susu, membunuh bakteri patogen seperti e-coli, dan menghentikan penyakit bawaan dari makanan. Hanya saja, karena proses pemanasan, bakteri baik dalam susu pasteurisasi juga bisa mati. Jadi nutrisi yang diserap tubuh pun tidak maksimal.
Sementara itu, Badan Pengawas Obat dan Makanan (FDA) Amerika Serikat (AS) menjelaskan, susu mentah adalah susu dari sapi, domba, atau kambing yang belum dipasteurisasi untuk membunuh bakteri berbahaya. Susu mentah yang tidak dipasteurisasi ini dapat membawa bakteri berbahaya seperti Salmonella, E. coli, dan Listeria, yang bertanggung jawab menyebabkan banyak penyakit bawaan makanan.
Bakteri berbahaya ini dapat secara serius memengaruhi kesehatan siapa pun yang minum susu mentah, atau makan makanan yang terbuat dari susu mentah. Serta, bakteri dalam susu mentah bisa sangat berbahaya bagi orang dengan sistem kekebalan yang lemah, orang dewasa yang lebih tua, wanita hamil, dan anak-anak.
Dengan proses pasteurisasi, bakteri yang ada pada susu mentah akan mati. Pasteurisasi membunuh organisme berbahaya yang menyebabkan penyakit seperti listeriosis, demam tifoid, TBC, difteri, dan brucellosis. Meski begitu, penelitian menunjukkan, tidak ada perbedaan berarti dalam nilai gizi susu pasteurisasi dibanding yang tidak dipasteurisasi.
 Manfaat Susu Pasteurisasi Vs Susu Segar /Foto: Getty Images |
Manfaat susu pasteurisasi vs susu segar"Susu pasteurisasi menghancurkan enzim, mengurangi vitamin, mendenaturasi protein susu yang rapuh, menghancurkan vitamin B12 dan vitamin B6, membunuh bakteri menguntungkan, dan mendorong pertumbuhan patogen," kata dokter osteopati, Joseph Mercola, DO, dikutip dari
ProCon.Sedangkan manfaat kandungan susu segar antara lain:
1. Bakteri sehat yang bermanfaat bagi saluran pencernaan tubuh
2. Lemak mentah, asam amino, dan protein bermanfaat, semuanya dapat dicerna 100 persen
3. Vitamin (A, B, C, D, E, dan K) dalam bentuk murni. Juga campuran mineral yang seimbang (kalsium, magnesium, fosfor, dan besi) yang penyerapannya semakin meningkat oleh bantuan lactobacilli hidup.
4. Terdapat phosphatase, enzim yang membantu penyerapan kalsium dalam tulang.
Lebih lanjut, Mercola mengatakan, lebih dari 60 enzim pencernaan, faktor pertumbuhan, dan imunoglobulin (antibodi) ada dalam susu segar. Enzim ini dihancurkan selama pasteurisasi, yang membuat susu pasteurisasi lebih sulit untuk dicerna.
Namun, John F. Sheehan, JD, Direktur Keamanan Tanaman dan Makanan di Pusat Administrasi Makanan dan Obat-obatan AS tampaknya tidak setuju dengan pendapat Mercola. Menurutnya, susu mentah berbahaya jika dikonsumsi.
"Susu mentah secara inheren berbahaya dan mungkin mengandung sejumlah besar patogen," ujar Sheehan.
Sheehan lebih memilih untuk mengonsumsi susu pasteurisasi karena menurutnya, proses pasteurisasi menghancurkan patogen dan sebagian besar mikroba vegetatif lain yang bisa membahayakan tubuh, dan sebenarnya tidak terlalu mengubah nilai gizi susu.
Senada dengan Sheehan, Karen Ansel, MS, RDN, CDN, Ahli Diet & Ahli Gizi, menjelaskan, jika susu mentah berasal dari pertanian kecil, lokal, atau organik, itu belum tentu aman. Peternakan sapi perah yang higienis masih jadi tempat bakteri berkembang biak yang tumbuh subur di kulit sapi, kotoran, serta hewan pengerat.
Bahkan ketika bakteri terkecil dengan jumlah sedikit masuk ke dalam susu, mereka dengan cepat tumbuh dan berlipat ganda, sehingga tes laboratorium tidak selalu dapat mendeteksi mereka. Dan kita tidak bisa tahu apakah susu terkontaminasi dengan minum, mencium, atau menghirupnya.
"Susu mentah tidak dipasteurisasi. Saat susu dipasteurisasi, dipanaskan hingga 72 derajat Celsius hanya dalam 20 detik. Itu tidak memengaruhi nilai gizi susu, melainkan membunuh bakteri penyebab penyakit seperti Listeria, Salmonella dan E. coli," jelas Ansel.
Ia pun menegaskan, penyakit yang disebabkan oleh bakteri ini berkisar dari diare dan muntah, hingga kelumpuhan, gagal ginjal, dan stroke.
Simak juga 8 jenis makanan untuk mencerdaskan otak anak dalam video ini:
[Gambas:Video Haibunda]
(yun/muf)