Bunda mengenal sosok dokter Hastry? Ya, Kombes dr.Sumy Hastry Purwanti, DFM, Sp.F., ini sukses jadi ahli forensik wanita pertama di Indonesia. Tapi siapa sangka, ia sebenarnya memiliki cita-cita jadi pramugari.

Kesuksesan dokter Hastry sebagai ahli forensik tentu tak diragukan lagi. Sudah banyak kasus besar di Indonesia yang ditangani ibu dua anak ini. Mulai dari peristiwa Bom Bali 1 (2002) dan Bom Bali 2 (2005), hingga kecelakaan pesawat Sukhoi Superjet di Gunung Salak, Jawa Barat, pada 2012.

Dokter Hastry dan tim juga pernah ditugaskan ke Ukraina untuk mengidentifikasi para korban jatuhnya pesawat Boeing Malaysia Airlines M17, pada 2014. Di balik kesuksesan kariernya itu, wanita kelahiran 23 Agustus 1970 ini ternyata harus memendam impian masa kecilnya.

"Cita-citanya jadi pramugari," ungkap dokter yang menjabat sebagai Kepala Instalasi Forensik RS Polri Raden Said Sukanto, Kramat Jati, Jakarta Timur, saat Intimate Interview HaiBunda baru-baru ini.

Namun seiring berjalan waktu dan beranjak dewasa, ia harus merelakan keinginan itu sebagai impian. Ia kemudian menempuh pendidikan di Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro (Undip) Semarang, Jawa Tengah.

Ia menyelesaikan pendidikan dan mendapat gelar pada 1997. Lalu di tahun yang sama, dokter Hastry bergabung dengan kepolisian, tepatnya mengambil perwira karier. Lantas, apa yang membuat dokter Hastry harus mengubur impian jadi pramugari?

Bunda simak selengkapnya dalam video Intimate Interview berikut: