Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

moms-life

Pelajaran dari Skandal The World of the Married Sulut soal Komitmen & Kesetiaan

Asri Ediyati   |   HaiBunda

Selasa, 02 Feb 2021 16:06 WIB

Ilustrasi selingkuh
Pelajaran tentang Komitmen & Kesetiaan dari Skandal The World of the Married Sulut/ Foto: Facebook Michaela Elsiana Paruntu

Skandal perselingkuhan Wakil Ketua (Waka) DPRD Sulawesi Utara (Sulut) James Arthur Kojongian merebak di internet. Ia menjadi perbincangan netizen lantaran video pelabrakan istrinya, Michaela Elsiana Paruntu, viral di berbagai media sosial.

Kejadian tersebut terjadi di Tumatangtang, Kecamatan Tomohon Selatan, Sulawesi Utara, pada 25 Januari lalu. Pelabrakan yang dilakukan Mika (panggilan Michaela) disebut-sebut seperti cerita drama Korea The World of the Married. Dalam pelabrakan ini, Mika berani menghadang mobil sang suami.

Rupanya, disebut oleh penggemarnya, Michaela Elsiana Paruntu sudah mengetahui perselingkuhan suaminya sejak 2018 lalu, Bunda. Aksi pelabrakan pun sebenarnya tak sekali dilakukan Mika.

"Kak Mika sebenarnya dari 2018, sudah tahu. Kalau James itu sudah selingkuh," ungkap penggemarnya.

Jadi, sebelum ada pelabrakan yang viral ini, ada peristiwa lainnya. Namun, tidak dilabrak di Manado, melainkan terjadi ketika di Jakarta. Mika disebut memergoki suaminya, James Kojongian, dan selingkuhannya di bandara.

"Jadi di sana enggak viral, karena ngelihat ini orang siapa. Cuma pas dilabrak itu, ada polisi bersama James dan dia (pelakor). Jadi diselesaikan dengan baik-baik," kata penggemarnya melalui rekaman suara yang dibagikan oleh Instagram pendukung sang dokter, @michaela.elsiana.paruntu.

Pelabrakan yang terjadi di Manado tampaknya jadi puncak kemarahan Mika, yang tak lain dari adik Bupati Minahasa Selatan Tetty Paruntu. Setelah kejadian ini, secara khusus James Kojongian meminta maaf.

"Saya minta maaf sedalam-dalamnya atas peristiwa sedih dan menjadi tragedi dalam bahtera rumah tangga saya. Saya minta maaf kepada istri saya tercinta, seisi keluarga, dan kepada seluruh rakyat Sulut dan Indonesia," kata James Kojongian dalam keterangannya, baru-baru ini.

Dari skandal ini, kita bisa memetik pelajaran penting tentang komitmen dan kesetiaan suami istri dalam menjalani bahtera rumah tangga.

Baca kelanjutannya di halaman berikut ya, Bunda.

Simak juga resep pernikahan langgeng ala aktor senior Gunawan Sudrajat dan sang istri, Lala, dalam video Intimate Interview di bawah ini:

[Gambas:Video Haibunda]

Banner Skandal TWOTM SulutFoto: HaiBunda/ Mia Kurnia Sari

Pelajaran tentang komitmen dan kesetiaan dari sebuah perselingkuhan

Couple having problems in relationship due to infidelity

Ilustrasi pasangan suami istri/ Foto: iStock

Bicara soal selingkuh, penyebabnya bukan hanya satu atau dua. Menurut psikolog klinis dewasa dari Psychological Service Centre and Laboratory Bina Nusantara University, Pingkan Rumondor, selingkuh tidak hanya karena ketertarikan pada fisik wanita atau pria lain.

Menurut Pingkan, dalam teori psikologi, selingkuh menandakan komitmen yang rendah. Untuk menjelaskan alasan kenapa seseorang selingkuh, Pingkan mengatakan, bisa dari teori komitmen salah satunya interdependence model.

Menurutnya, model ini menjelaskan bagaimana relasi antar individu memengaruhi komitmen yang dipengaruhi tiga hal.

Yang pertama adalah kepuasan hubungan. Puas atau tidaknya seseorang dalam hubungan disebabkan karena apa yang ia terima dalam hubungan dianggap kurang optimal dibandingkan orang lain, atau pengalaman yang lalu.

"Semakin rendah kepuasan hubungan, semakin rendah komitmennya," kata Pingkan.

Yang kedua, kualitas alternatif atau pilihan pasangan romantis lain yang ada. Makin banyak alternatif yang dianggap menarik dan available, makin rendah komitmen seorang pasangan.

Lalu yang ketiga ada investasi, Bunda. Investasi ini bisa berupa materi, waktu, dan usaha untuk mempertahankan hubungan. Atau dengan kata lain pengorbanan orang tersebut untuk hubungannya. Jadi, makin tinggi investasi, biasanya makin tinggi komitmen orang tersebut.

Melihat dari teori di atas, Pingkan mengatakan, bisa dibilang perselingkuhan bukan hanya terjadi karena ada orang yang menarik dan ada kenyamanan emosional maupun seksual.

"Tapi juga karena orang yang berselingkuh kurang puas dengan hubungan resminya. Tidak puas di sini enggak selalu berarti pasangannya buruk ya. Tapi bisa saja ia memiliki standar yang tinggi atau berbeda sama pasangan resminya," kata Pingkan.

Lalu, bagaimana dengan istilah orang ketiga? Apakah pelakor itu nyata? Baca paparan dari pakar di halaman berikutnya.

Kenyataan di balik orang ketiga dalam rumah tangga

Ilustrasi selingkuh

Ilustrasi istri sedih/ Foto: Istock

Kini bahasa awamnya orang ketiga adalah pelakor atau pebinor. Istilah ini sudah memang sudah sehari-hari. Namun, menurut Pingkan, dalam dunia nyata saat perselingkuhan terjadi ada tiga pihak yang terlibat yaitu suami, istri, dan orang ketiga, enggak cuma satu orang.

"Dalam hal ini, aku akan bilang dia orang ketiga atau orang lain. Pelakor cuma istilah orang awam aja sih sebenarnya. Aku cuma bilang bahwa si suami dan istri dan si orang ketiga, tiga-tiganya ini punya kontribusi terhadap perselingkuhan," tutur Pingkan.

Ya, seperti yang telah dibahas di atas, ketika bicara perselingkuhan ada kaitannya sama kepuasan dalam rumah tangga nih, Bunda. Misalnya, istri sudah merasa dia baik-baik saja tapi nyatanya enggak ngeh sama standar seorang istri buat sang suami.

Bisa juga, istri memang sudah baik tapi sang suami nih yang punya masalah. Di sini, masalah yang dialami suami bukan hanya enggak bisa mengontrol diri ketika ada wanita lain. Tapi, bisa jadi ada trauma yang dialami dan sulit diatasi, sehingga seorang pria dengan mudahnya berpaling ke wanita lain.

"Jadi, susah di sini bilang benar atau salah. Yang pasti ada kontribusi suami, istri, dan orang ketiga. Kontribusinya seperti apa dan sebesar apa, tergantung," tutur Pingkan.


(aci/muf)
Loading...

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda