Setelah sempat vakum dari dunia akting dan musik, Nadia Vega ternyata menekuni profesi disc jockey alias DJ. Ia menjajalnya sejak masa kuliah di Melbourne, Australia.

Sampai sekarang, Nadia masih menerima beberapa tawaran untuk tampil sebagai DJ. Hanya saja, sejak pandemi COVID-19 melanda, tawaran jadi sangat berkurang. Karena kesibukan di bidang animasi juga, ia akhirnya tak mengambil semua tawaran nge-DJ.

"Jadi, tadinya aku banyak tur di Indonesia. Sekarang, agensi aku di UK tapi (tampil) untuk corporate event aja di Singapura," ujar Nadia Vega, saat Intimate Interview HaiBunda via Zoom belum lama ini.

Sebelum pandemi, Nadia biasanya tampil sebagai DJ setiap minggu atau sebulan sekali, Bunda. Tapi sekarang, artis kelahiran 33 tahun silam ini hanya menerima tawaran tampil beberapa kali dalam setahun. Itu pun hanya di acara-acara perusahaan saja.

Btw, kok bisa sih beralih profesi jadi DJ? Nadia lalu bercerita, ide awal menjajal profesi DJ ternyata dari ibundanya. Karena semasa kuliah di Australia, Nadia sering datang ke pesta teman-temannya, tapi hanya duduk diam dan hanya sesekali dance.

"Mama bilang, daripada datang ke party dan nggak ngapa-ngapain, mending aku jadi DJ-nya aja," kenang Nadia.

Awalnya, Nadia menganggap tabu dengan profesi DJ. Tapi karena ibundanya mendukung, bahkan mengajaknya ikut les jadi DJ, ia pun tak menolak. Saat masih les, ia sudah menerima tawaran tur dan biasanya selalu ditemani sang bunda.

"Mama selalu jagain. Kalau enggak, adikku jadi tandem aku main drum. Setelah main DJ, aku langsung pulang," ucapnya.

Saat ditanya soal tanggapan negatif terhadap DJ, Nadia menjawab, dirinya ingin membuktikan bahwa profesi itu tak seburuk pandangan orang. Ia menegaskan tak mau 'menjual badan' saat tampil. Lalu, bagaimana caranya membuktikan itu?

Bunda simak yuk jawaban Nadia Vega selengkapnya di video berikut: