
moms-life
3 Alasan Kenapa Bunda & Keluarga Harus Segera Vaksin COVID-19
HaiBunda
Selasa, 29 Jun 2021 10:27 WIB

Sudah setahun lebih, seluruh dunia kalang kabut menghadapi krisis akibat COVID-19. Tak terhitung berapa nyawa telah menjadi korban karena terinfeksi, termasuk para tenaga kesehatan gugur selama menghadapi dan merawat pasien.Â
Mengutip dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), saat ini banyak negara dari seluruh dunia yang berjuang melawan virus ini dengan pembuatan vaksin. Bahkan, WHO sendiri menjadi mitra dalam merespons, melacak kasus penyebaran, memberi nasihat tentang intervensi kritis, mendistribusikan pasokan medis, mengembangkan dan menyebarkan vaksin yang aman dan efektif.
Meski belum merata sepenuhnya, tapi vaksin COVID-19 sudah bisa diandalkan untuk menjadi salah satu cara menangani pandemi ini, Bunda. Hanya dengan vaksinasi massal kita bisa mengakhiri momok besar ini bersama-sama.
Semakin banyak orang yang divaksin, herd immunity yang dicari-cari akan segera terbentuk. Untuk itu alangkah bijaksananya apabila Bunda dan keluarga yang memiliki kesempatan untuk vaksinasi agar segera melakukannya.
Jika Bunda ragu soal keamanan yang berkaitan dengan kondisi kesehatan Bunda, konsultasi lah ke dokter sebelum melakukan vaksinasi. Jangan sampai Bunda termakan info keliru soal ini, ya.
Berikut ini kami merangkum dari situs resmi Centers for Disease Control and Prevention (CDC) serta laman WHO, beberapa alasan mengapa penting sekali untuk segera melakukan vaksin COVID-19, simak ya, Bunda!
1. Mengurangi risiko bahaya dan komplikasi
Di masa pandemi saat ini, vaksinasi COVID-19 adalah cara yang lebih aman untuk membantu membangun perlindungan. Karena jika tidak, bila Bunda atau keluarga terinfeksi virus tersebut, maka penderita berisiko menularkannya kepada orang-orang lain yang mungkin akan mengalami gejala atau sakit parah.
Mendapatkan vaksin COVID-19 pun saat ini menjadi pilihan yang lebih aman. Kini, terdapat ada data terbatas tentang efektivitas vaksin pada orang dengan gangguan kekebalan, termasuk mereka yang menggunakan obat imunosupresif.
Untuk diketahui dan pahami kembali, penggunaan vaksin COVID-19 sendiri dipercaya dapat menyelamatkan jutaan nyawa, Bunda. Cairan yang disuntikkan ini dalam jangka panjangnya akan membentuk herd immunity.
Lebih lanjut, herd immunity ini akan bekerja untuk melatih serta mempersiapkan pertahanan alami, sistem kekebalan atau imun tubuh, untuk mengenali dan melawan penyakit yang menjadi target. Sehingga, semakin cepat dan semakin banyak yang mendapatkan vaksin, maka semakin baik pula penanganan kasus COVID-19 di Tanah Air.
Untuk kasus COVID-19 di Indonesia sendiri, saat ini sudah ada beberapa vaksin yang dinilai aman dan efektif, Bunda. Pres   entasenya pun semakin tinggi untuk mencegah seseorang alami sakit lebih berat atau meninggal akibat COVID-19.
Selanjutnya, selain menjalani protokol kesehatan yang telah digaungkan sejak awal pandemi, vaksinasi juga menjadi salah satu bagian dari penanganan COVID-19, lho. Bahkan, pada 3 Juni 2021 lalu, WHO telah mengevaluasi dan memberi data beberapa vaksin yang dinilai dapat melawan COVID-19, diantaranya:
- AstraZeneca/Oxford vaccine
- Johnson and Johnson
- Moderna
- Pfizer/BionTech
- Sinopharm
- Sinovac
Efek samping COVID-19
Siapa saja yang bisa mendapatkan vaksinasi COVID-19?
Bunda, vaksinasi COVID-19 penting untuk diperoleh setiap anggota keluarga. Karena saat ini, varian COVID-19 yang muncul semakin bervariasi dan mengganas.
Vaksin COVID-19 ini aman untuk kebanyakan orang, terutama berusia 18 tahun ke atas. Selain itu, keamanan vaksin ini juga berlaku pada orang-orang dengan kondisi tertentu, diantaranya yang mengalami auto-imun serta penyakit bawaan lain yang stabil dan terkontrol seperti hipertensi, diabetes, asma, penyakit paru-paru, hati, ginjal, serta infeksi lainnya.
Jika ada persediaan vaksin, Bunda serta anggota keluarga bisa mendaftar untuk mendapatkan giliran. Namun, diskusikan dahulu pada dokter sebelum mendapatkan vaksin apabila sedang atau mengalami hal-hal berikut:
- Memiliki sistem kekebalan tubuh yang terganggu.
- Sedang hamil.
- Memiliki riwayat alergi parah.
- Sangat lemah.
Selanjutnya, simak di halaman berikut ya, Bunda.
Tonton juga persiapan tenaga kesehatan untuk vaksinasi COVID-19 dalam video berikut:
PASCA VAKSIN COVID-19
Ilustrasi vaksin COVID-19/Foto: Getty Images/bojanstory
2. EFEK SAMPING VAKSIN TIDAK BERBAHAYA
Di hari vaksinasi, Bunda dan anggota keluarga perlu untuk tetap di tempat setidaknya selama 15-30 menit. Ini berguna untuk berjaga-jaga apabila tubuh mengalami reaksi yang tidak biasa, sehingga petugas kesehatan dapat membantu dan memberi pertolongan.
Tak lupa, pastikan kapan Bunda dan anggota keluarga harus mendapatkan dosis kedua vaksin, apabila memang diperlukan. Karena sebagian besar vaksin yang tersedia harus dilengkapi dengan dua kali suntikan dalam kurun waktu tertentu untuk bantu meningkatkan respons dan memperkuat kekebalan tubuh.
Efek samping vaksin COVID-19
Dalam beberapa kasus, vaksin COVID-19 bisa memberikan efek samping ringan. Meski begitu, tak perlu merasa khawatir karena ini adalah hal yang normal. Beberapa efek samping yang paling umum ditemui setelah vaksinasi diantaranya:
- Nyeri lengan
- Demam ringan
- Kelelahan
- Sakit kepala
- Nyeri otot atau persendian
Jangan ragu untuk hubungi kontak penyedia perawatan, terutama jika ada kemerahan atau nyeri tekan di tempat suntikan yang meningkat setelah 24 jam. bahkan jika efek samping tidak hilang setelah beberapa hari ya, Bunda.
Jika langsung mengalami reaksi alergi parah terhadap dosis pertama vaksin COVID-19, Bunda atau anggota keluarga tidak boleh menerima dosis vaksin tambahan. Walau begitu, ini yang sangat jarang terjadi, kok.
Selain itu, disarankan untuk tak mengonsumsi obat penghilang rasa sakit seperti parasetamol sebelum menerima vaksin COVID-19 untuk mencegah efek samping. Ini karena tidak diketahui bagaimana obat penghilang rasa sakit tersebut dapat mempengaruhi seberapa baik vaksin bekerja.
Namun, diizinkan untuk mengonsumsi parasetamol atau obat penghilang rasa sakit lainnya jika mengalami efek samping seperti nyeri, demam, sakit kepala, atau nyeri otot setelah vaksinasi.
Perlu untuk digaris bawahi dan diingat selalu, vaksinasi tak memastikan tubuh 100 persen aman dari serangan virus COVID-19. Oleh karenanya, selalu ingatkan keluarga untuk tetap jalani protokol kesehatan ya, Bunda.
Dengan begitu, ini bisa menjadi salah satu bentuk peduli dan sayang kita pada keluarga, karena berupaya untuk saling menjaga anggota keluarga dari infeksi virus ini.
SULIT DAPATKAN PERAWATAN COVID-19
Ilustrasi vaksin COVID-19/Foto: Getty Images/iStockphoto/Artem Zakharov
3. RUMAH SAKIT PENUH DAN SULIT MENDAPATKAN PERAWATAN
Dalam beberapa waktu terakhir, kasus penyebaran COVID-19Â melonjak tinggi dari berbagai daerah. Diketahui, hal ini menjadi imbas setelah momen mudik Lebaran pada Mei lalu.
Lonjakan COVID-19 yang saat ini terjadi di Indonesia tidak hanya menyerang ke masyarakt dari berbagai kalangan dan usia. Salah satu kota yang menghadapi tingginya kasus COVID-19 ini yaitu Bekasi, Jawa Barat.
Diketahi, Instalasi Gawat Darurat (IGD) RSUD dr Chasbullah Abdulmajid (CAM) di kota tersebut tak lagi bisa menampung pasien, Bunda. Imbasnya, pihak rumah sakit harus mendirikan tiga tenda untuk dijadikannya sebagai 'ruang tunggu' sementara.
Wali Kota Bekasi, Rahmat Effendi, menyebutkan bahwa sebanyak 40 persen pasien yang dirawat di RSUD Kota Bekasi tidak berdomisili di Kota Bekasi. "Wali Kota Bekasi berpendapat bahwa pasien ini hampir 40 % berdomisili di luar Kota Bekasi maka dari itu tidak mungkin untuk menolak warga yang sudah datang ke RSUD CAM," katanya, dikutip dari detikcom pada Senin (28/6/2021).
Meski begitu, Rahmat Effendi menyebut Pemkot Bekasi dan pihak RSUD Bekasi tetap menerima pasien tersebut selama memiliki KTP Indonesia. Segala upaya pun terus dilakukan untuk menambah jumlah tempat tidur bagi pasien yang membutuhkan perawatan.
"Wali Kota hanya inginkan para warga bisa tertampung pada RSUD CAM ini walau bukan ber-KTP dari Kota Bekasi saja, upaya akan disegerakan untuk penambahan bed di dalam tenda BPBD agar tidak lagi memviralkan lewat media sosial," pernyataan Pemkot Bekasi.
Disebut Pemkot Bekasi penuhnya RSUD Bekasi ini menjadi imbas dari penuhnya RS Swasta yang ada. akibatnya, sejumlah pasien COVID-19 ini pun berbondong-bondong ke RSUD hingga menyebabkan kondisi overkapasitas di IGD.
"Karena orang ini sudah dari puskesmas sudah mendapatkan kesulitan, RS swasta juga sudah full, sehingga mereka mencari yang mudah, ya yang mudah itu ke rujukan utama di RSUD Chasbullah ini," kata Rahmat Effendi.
TOPIK TERKAIT
ARTIKEL TERKAIT

Mom's Life
Isi Lengkap Surat Edaran Kemenkes RI soal Waspadai COVID-19

Mom's Life
Kenang Masa Hamil saat Pandemi COVID-19, Dea Ananda Akui Sempat Lama Kehilangan Suara

Mom's Life
Intip Tarif Vaksin COVID-19 Berbayar Menurut Aturan Kemenkes

Mom's Life
Kasus COVID-19 Kembali Meningkat Meski 99 Persen Warga RI Punya Antibodi, Kenapa?

Mom's Life
Vaksin Booster Kedua Bakal Berbayar di Bawah Rp100 Ribu untuk Masyarakat Mampu? Ini Penjelasan Menkes


7 Foto
Mom's Life
7 Foto BCL Isoman Usai Positif COVID-19, Hibur Diri Berjemur Bareng Teman
HIGHLIGHT
HAIBUNDA STORIES
REKOMENDASI PRODUK
INFOGRAFIS
KOMIK BUNDA
FOTO
Fase Bunda