CT Arsa Foundation genap berusia 16 tahun hari ini, Minggu (5/12/2021). Anita Ratnasari Tanjung selaku Ketua CT Arsa Foundation mengungkap bahwa tiada kata selain rasa syukur yang ia panjatkan hari ini mewakili yayasan.

"Tiada kata, hanya satu, syukur alhamdulillah suami saya memberikan kesempatan untuk saya bertemu langsung degan anak-anak di daerah. Berinteraksi langsung dengan anak-anak didaerah. Sehingga mereka menjadi energi kuat untuk saya," kata Anita membuka pidatonya di acara syukuran 16 tahun CT Arsa Foundation, Minggu (5/12/2021).

Anita mengajak untuk sama-sama berkolaborasi untuk memutuskan rantai kemiskinan, sesuai dengan misi CT Arsa Foundation, Bunda.

Lebih lanjut, Anita menceritakan sedikit perjalanan CT Arsa Foundation bermula. Semuanya berawal di 2004, saat tsunami menghentakkan Aceh. Mereka membawa 600 anak-anak ke Deli Serdang, Medan.

Anak-anak itu sekarang menjadi anak-anak yang sukses, Bunda. Tak hanya membantu para korban bencana alam, tekad CT Arsa Foundation adalah agar anak-anak Indonesia mendapat pendidikan setara.

Maka, pada 2010, CT Arsa Foundation mulai mendirikan sekolah unggulan CT Arsa Foundation. Pada tahun 2018, mereka mendirikan sekolah unggulan kembali di Sukoarjo, dan rencananya akan didirikan sekolah unggulan pula di Jawa Barat, tepatnya di Sukabumi.

"Kami bertekad bisa membangun sekolah-sekolah unggulan di seluruh provinsi Indonesia," ujar Anita Ratnasari Tanjung.

Di kesempatan yang sama, Anita mengingatkan, pandemi COVID-19 belum berakhir, tapi ada tantangan lain yaitu perubahan iklim. Ia menyebut bahwa CT Arsa tidak diam, bersama-sama menanggulangi, dan mengedukasi generasi muda sejak usia mereka masih dini.

Kiprah CT Arsa Foundation dalam misi kemanusiaan begitu banyak, selain mengirimkan sembako pada korban bencana alam, mereka memfasilitasi pula mobil-mobil pintar untuk mendukung pendidikan di daerah terpencil, misalnya Mobil Iqra dan Mobil Pintar.

Di tengah pandemi COVID-19 yang memaksa masyarakat untuk melek teknologi, Anita menyebut CT Arsa telah meluncurkan program aplikasi literasi digital.

"Alhamdulillah kami meluncurkan, dengan teknologi yang baru, program aplikasi literasi digital. Program aplikasi digital ini kami dapat mengirimkan semua materi kami ke remote area. Semoga anak-anak kami dapak menikmati materi-materi tersebut," ujarnya.

Di acara yang sama, Chairul Tanjung juga merilis platform digital baru untuk penggalangan dana di bawah CT Arsa Foundation yaitu berbuatbaik.id, Bunda.

"Dengan ini kami dari CT Arsa Foundation dan berkolaborasi dengan perusahaan-perusahaan CT Corp, dengan bangga meluncurkan berbuatbaik.id. Kita mengetahui bahwa saat ini terjadi proses transformasi digital, berbuat baik pun tidak harus secara fisik, dapat dilakukan juga secara digital," ujar Chairul Tanjung.

Chairul Tanjung kemudian menyebut bahwa ada perbedaan berbuatbaik.id dengan platform-platform digital lainnya, tidak lain tidak bukan bahwa yang pertama seluruh donasinya, sebanyak 100 persen akan disalurkan kepada orang yang memang ditujukan, tanpa dipotong biaya Rp1.

"Karena biaya penyaluran akan ditanggung oleh perusahaan CT Corp yang harus berbuat baik. Contoh, jika bapak ibu menyalurkan donasi untuk Papua, maka jaringan CT Corp yang ada di Papua seperti Bank Mega akan menyalurkan tanpa biaya apapun. Karena biaya, monitoring dilakukan oleh perusahaan-perusahaan. Bahkan biaya transfernya ditanggung sepenuhnya oleh Bank Mega," tuturnya.

Para resipien atau penerima donasi yang diajukan oleh penggalang dana pun akan dikurasi sebaik-baiknya apakah pantas disalurkan bantuan, Bunda.

"Kami dari berbuatbaik.id di bawah CT Arsa Foundation, di bawah kolaborasi perusahaan CT Corp, mengajak bapak ibu untuk berdonasi demi kebaikan kita bersama. Ini adalah salah satu inisiatif kami dan tidak akan berhenti sampai sini, karena kami sedang proses untuk mewujudkan (fasilitas) bapak ibu agar bisa zakat, donasi," jelas Chairul Tanjung.