Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

moms-life

Cerita YouTuber Papua Trisna Keller Menentang Standar Kecantikan Perempuan

Asri Ediyati   |   HaiBunda

Rabu, 02 Feb 2022 10:52 WIB

Trisna dan Paul
Trisna dan Paul/ Foto: Instagram/kellertrisna

Trisna Keller, YouTuber Indonesia yang menetap di Jerman pernah bersuara tentang standar kecantikan perempuan lewat video YouTube-nya. Dalam salah satu kontennya, Bunda dua anak itu sengaja merias diri dengan dandanan menor. Suaminya pun sontak kaget melihat wajahnya.

YouTuber asal Papua itu awalnya bercerita bahwa orang bule di Jerman cenderung suka berdandan dengan memakai foundation lebih gelap dari warna kulit aslinya. Kebalikannya di Indonesia, orang-orang pakai foundation yang lebih terang dari kulitnya.

"Saya dulu waktu masih tinggal di Indonesia, standar kecantikan kita itu kayak.. Pokoknya orang putih baru cantik, terus sekarang saya lihat mulai agak berubah, orang sudah mulai make up itu cari warna foundation yang warnanya sama dengan kulitnya," kata Trisna melalui kanal YouTube-nya Keluarga Bahagia di Jerman.

"Tapi kalau dulu teman-teman, semakin putih make up kita punya muka. Semakin putih foundation yang kita pilih, maka semakin cantik lah kita. Meskipun dia punya warna menjadi sangat belang. Ya itu lah standar kecantikan kan berbeda-beda ya."

Dalam videonya itu, Trisna mengaku bahwa sewaktu duduk di bangku SMP dan SMA, riasan menor dan belang disanjung-sanjung cantik. Sementara, kulit hitam dan berminyak malah dianggap tak cantik.

Di akhir video, suami Jermannya itu berterus terang bahwa Trisna itu cantik tanpa riasan. Trisna tak perlu berdandan secara berlebihan untuk bisa terlihat cantik, Bunda.

Banner Skincare Penghilang Flek HitamBanner Skincare Penghilang Flek Hitam/ Foto: HaiBunda

Trisna Keller tak hanya suarakan soal standar kecantikan lewat video tersebut. Trisna juga menceritakan dirinya pernah dituding praktikkan ilmu hitam untuk nikahi bule hanya karena memiliki kulit hitam dan pesek, tak sesuai standar kecantikan.

Ia mengaku pernah sakit hati membaca komentar warganet di awal-awal membuat kanal YouTube-nya. "Kok mau ya? Pakai pelet apa, pakai santet apa? Seperti itu, mereka tulis. Tapi saya santai saja, karena sudah terbiasa itu tadi," ujarnya, dikutip dari DW Indonesia.

Di Indonesia, Trisna merasa kenyang dengan hinaan serupa. Sebelum pacaran dengan suami bulenya, Trisna kerap mendapat ejekan atau komentar negatif tentang fisiknya seperti kulit hitam, hidung pesek, bibir memble.

Turut prihatin dengan cerita dan pengalaman Trisna ya, Bunda? Padahal cantik itu relatif dan tidak bisa disamaratakan. Banyak yang bilang, cantik bukan hanya dari penampilan tapi justru datang dari kepercayaan diri seseorang untuk tampil apa adanya. Apakah Bunda setuju?

Bicara tentang Trisna dan suami bulenya, ia pernah mengungkap kisah cinta mereka di YouTube, lho. Bagaimana kisah cinta keduanya? Baca di halaman berikut.

Simak juga kisah bidan RI menetap di Inggris dan jualan ayam geprek:

[Gambas:Video Haibunda]



KISAH CINTA TRISNA DAN PAUL

Trisna dan Paul

Trisna dan Paul/ Foto: Instagram @kellertrisna

Seperti Bunda ketahui, pernikahan wanita Indonesia dengan pria bule lazim terjadi. Salah satu pasangan berbeda negara itu adalah Trisna dan Paul. Trisna berasal dari Papua dan menikah dengan Paul, seorang bule Jerman.

Awal pertemuan mereka diceritakan oleh Trisna di channel Youtube miliknya. Trisna mengatakan mereka berkenalan saat Paul datang ke kampung halaman Trisna di Waisai, Raja Ampat, Papua Barat, pada 2011.

"Pertama kali bertemu 5 Januari 2011. Saya masih kelas 2 SMA," kata Trisna.

Saat itu, Paul datang ke Waisai dari Sorong. Bule Jerman itu sedang menjalankan kegiatan sosial di Sorong, dan bertamasya ke Raja Ampat. Trisna kebetulan ikut diminta menemani Paul dan teman-temannya berkeliling sekitar Raja Ampat.

Setelah keliling bersama, Trisna ditantang oleh kakak-kakaknya untuk meminta akun Facebook Paul. Dia menyanggupinya dan berhasil mendapatkan Facebook bule itu.

Kemudian dia kembali ditantang untuk minta nomor handphone. Lagi-lagi, Trisna berani meminta nomor ponsel Paul dan mendapatkannya. Tanpa ada niatan untuk pendekatan ke Paul, Trisna lalu santai berkirim pesan dengan pria Jerman tersebut.

"Saya minta nomornya sebenarnya hanya untuk memenuhi tantangan kepada saya. Singkat cerita, kita komunikasinya habis itu lewat SMS," tuturnya.

Saling berbalas SMS bukan perkara mudah buat Trisna karena kendala bahasa. Trisna tidak bisa bahasa Inggris.

"Pada saat itu, saya tidak tahu Bahasa Inggris sama sekali ya. Saya tidak tahu sama sekali," ungkapnya.

Baca kelanjutannya di halaman berikut.

SANG KAKAK BERJASA JADI PENERJEMAH

Trisna dan Paul

Trisna dan keluarga/ Foto: Instagram @kellertrisna

Beruntung, kakak Trisna bisa bahasa Inggris dan membantu Trisna untuk menerjemahkan pesannya buat Paul. Begitu pula pesan Paul untuk Trisna.

"Jadi perjuangan nih kalau saya mau kirim pesan ke dia, saya itu ketik pesan dalam bahasa Indonesia, saya kirim ke kakak saya di Makassar. Dia terjemahkan dalam bahasa Inggris, kirim kembali ke saya, terus saya teruskan ke Paul. Kalau ada pesan dari Paul begitu juga," ujar Trisna.

Dia dibantu sang kakak sebagai penerjemah sampai sekira 3 minggu. Semakin intens berkirim pesan, mereka akhirnya resmi berpacaran.

Wanita Papua itu juga sembari belajar meningkatkan kemampuan bahasa Inggris, tentu agar tak repot meminta kakaknya untuk menerjemahkan setiap mau ngobrol dengan Paul.

Trisna sempat bertemu Paul di Sorong, sebelum bule itu kembali ke Jerman. Ketika Paul sudah kembali ke negara asalnya, bukan berarti mereka putus hubungan.

Keduanya tetap berkomunikasi dan sesekali Paul datang ke Indonesia menghampiri Trisna. Saat Trisna kuliah di Yogyakarta, komunikasi juga lebih intens lewat berbagai aplikasi yang ada.

Hubungan mereka semakin serius dan memutuskan untuk lanjut ke jenjang pernikahan. Pasangan beda negara itu menikah pada 2016, 5 tahun setelah pertemuan pertama mereka.

"Singkat cerita, kita hubungan dari 2011 awal sampai tahun 2016 bulan September, akhirnya kita resmi menikah di kantor catatan sipil. Bulan Desember kita menikah di gereja," ungkap Trisna.


(aci/pri)
Loading...

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda