Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

moms-life

Tepatkah Atasi Jerawat dengan Skincare? Simak Kata Dokter Spesialis Kulit

Annisa Afani   |   HaiBunda

Jumat, 04 Mar 2022 06:30 WIB

jerawat
Ilustrasi menangai jerawat/Foto: Getty Images/EXTREME-PHOTOGRAPHER

Jerawat memang menjadi masalah kulit yang paling sering dibahas ya, Bunda. Jika muncul, jerawat kerap kali membuat kita merasa terganggu, terlebih mengurangi rasa percaya diri.

Untuk diketahui bersama, jerawat adalah sebuah penyakit. Pada dasarnya, ini merupakan penyakit yang harus ditangani secara serius dan benar sesuai dengan kaidah pengobatan medis seperti penyakit infeksi lain.

Selama ini, ternyata ada kesalahpahaman yang terus berkembang di tengah masyarakat terhadap jerawat serta penanganannya. Akibatnya, hal ini menjadi lebih tidak terarah seiring dengan maraknya penjualan produk kosmetik secara bebas seperti skincare dengan klaim dapat mengatasi jerawat secara instan.

"Saat ini terdapat banyak sekali mitos yang tidak benar seputar penyakit jerawat. Beberapa di antaranya, yaitu bahwa jerawat hanya dialami selama masa remaja saja dan seharusnya orang tua tidak akan berjerawat," ujar dr. Anthony Handoko, SpKK, FINSDV, selaku Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin Klinik Pramudia dalam virtual media briefing, Kamis (24/2/2022)

"Mitos lainnya, yaitu jerawat harus di dipencet dan isinya harus dikeluarkan agar tuntas. Terdapat juga pandangan bahwa jerawat dapat diobati dengan skincare atau facial di salon," sambungnya.

Anthony lantas menjelaskan bahwa jerawat atau yang secara medis disebut Acne Vulgaris sebenarnya termasuk golongan penyakit infeksi kulit yang disebabkan oleh bakteri. Selain itu jerawat juga disebabkan oleh gabungan beberapa penyebab, antara lain proses peradangan, produksi kelenjar minyak sebum yang berlebihan, ketidakseimbangan hormonal dan sumbatan kelenjar minyak di kulit.

"Belum terdapat angka prevalensi yang pasti dan akurat untuk penyakit jerawat, khususnya untuk Indonesia. Tetapi secara rasional, karena salah satu faktor penyebabnya adalah penyumbatan pada saluran keluar kelenjar minyak serta produksi minyak yang berlebihan oleh kelenjar ini pada suhu panas."

"Maka sangatlah wajar jika kasus penyakit jerawat sangat tinggi pada semua orang yang tinggal di daerah tropis, khususnya di Indonesia" paparnya.

Simak penjelasan lainnya di halaman berikut ya, Bunda.

Bunda, simak juga alasan mengapa jerawat tidak boleh dipencet dalam video berikut:

[Gambas:Video Haibunda]

PENANGANAN MASALAH JERAWAT DENGAN SKINCARE

A young woman looking shocked as she examines her skin

Ilustrasi penyaki jerawat/Foto: Getty Images/PeopleImages

Lebih lanjut, Anthony juga mengemukakan faktor-faktor yang dapat memicu munculnya penyakit jerawat. Ternyata, masalahnya bisa muncul dari berbagai aspek dan gabungan dari berbagai hal.

Faktor risiko penyakit jerawat

  1. Gaya hidup
  2. Suhu udara
  3. Kesehatan mental dan tingkat stres
  4. Personal hygiene (kebersihan pribadi)

Penyebab jerawat bukanlah disebabkan oleh satu hal saja, Bunda. Tetapi merupakan hasil gabungan dari beberapa penyebab dan faktor risiko termasuk gaya hidup.

"Selain itu yang terpenting adalah pemahaman dan mindset pasien yang benar, tidak menganggap remeh terhadap penyakit jerawat, serta pasien mengerti kemana untuk mendapatkan penanganan yang tepat. Masyarakat diharapkan dapat membedakan mana mitos dan mana fakta seputar jerawat. Walaupun tidak mematikan, penyakit jerawat dapat mengganggu penampilan, kepercayaan diri dan kesehatan mental," sambungnya panjang lebar.


Secara medis, penyakit jerawat dapat dinilai dari tingkat keparahannya, Bunda. Yakni dari kategori ringan, sedang dan berat.

"Semakin parah dan luas lokasi jerawat, maka diperlukan pengobatan yang berbeda sesuai dengan tingkat keparahan, mulai dari pemberian resep obat topikal atau oles, oral dan tindakan medis yang diperlukan," paparnya.

Simak penjelasan lainnya di halaman berikut ya, Bunda.

MENGATASI BEKAS JERAWAT

Beautiful young asian woman looking the mirror and touch face is a acne, zit treatment, beauty girl problem beauty and skin with wrinkled on facial in the room at home, makeup and cosmetic concept.

Ilustrasi masalah jerawat/Foto: Getty Images/iStockphoto/narith_2527

Tentang bagaimana cara menangani masalah yang ditinggalkan jerawat, yakni bekas, Anthony mengatakan bahwa hal tersebut tidak bisa dilakukan secara berbarengan.

"Penanganan untuk bekas jerawat tidak dapat dilakukan secara bersamaan dengan penanganan jerawat yang sedang aktif. Pengobatan untuk bekas jerawat, yaitu bolong, parut atau bekas hitam, baru dapat diberikan setelah jerawat tidak aktif lagi," katanya.

Ia menegaskan bahwa perawatan jerawat yang benar harus terukur dengan kemajuannya. Pengobatan harus diberikan secara bertahap dalam jangka sedang-panjang, bukan instan.

"Dibutuhkan keterlibatan komitmen, disiplin dan kerja sama pasien dalam mengikuti instruksi agar pengobatan dapat berjalan dengan baik, benar dan tepat. Karena pengobatan jerawat merupakan pengobatan yang terukur maka tidak benar apabila obat yang digunakan mengulang obat yang sama tanpa batas waktu, seperti menggunakan kosmetik, obat yang dijual bebas seperti skincare atau (ditutupi) make-up."

"Seperti telah dijelaskan, jerawat termasuk kategori penyakit infeksi kulit, maka koridor pengobatan penyakit jerawat yang benar berada dalam lingkup kompetensi seorang dokter spesialis untuk mengobatinya. Pada kasus yang berat dibutuhkan tindakan medis yang bersifat spesialistik yang hanya boleh dilakukan oleh seorang Dokter Spesialis Kulit," sambungnya.

Yang terpenting, Antony juga menegaskan soal edukasi nih, Bunda. Ia berharap agar masyarakat mampu membedakan kebutuhan untuk merawat masalah kulit, yakni soal penggunaan skincare maupun skin treatment.

Di lain pihak, penting juga untuk dilakukan edukasi yang benar kepada masyarakat awam untuk dapat membedakan antara skincare dengan skin treatment. Skincare merupakan produk perawatan atau kosmetik yang dijual bebas tanpa resep untuk kondisi kulit yang tidak bermasalah.

"Sedangkan skin treatment merupakan pengobatan dengan pemberian obat yang memerlukan resep dokter, baik obat oral maupun obat oles atau topikal, dan tindakan medis spesialistik," ujarnya.

Jadi, sekarang Bunda sudah bisa membedakan mana skin treatment, skincare, dan perawatan penyakit jerawat yang tepat, ya.


(AFN/som)
Loading...

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda