Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

moms-life

Digendong Sebrangi Sungai, Anak-anak Pelosok NTT Terus Semangat Sekolah

Tim berbuatbaik.id   |   HaiBunda

Rabu, 13 Apr 2022 19:13 WIB

Azhar Pijar
Foto: berbuatbaik.id
Jakarta -

Lewat program PIJAR CTARSA Foundation, M. Diyaul Azhar sudah 4 bulan mengabdi menjadi relawan tenaga pendidik di Nunuanah, Amfoang Timur, Nusa Tenggara Timur. Di SDN 02 Leomanu, Azhar ditugaskan menjadi wali kelas sementara untuk anak-anak kelas 5. Meski sempat mengalami culture shock, Azhar tetap senang hati mengajar anak-anak pedalaman ini.

Kepada tim berbuatbaik.id, Azhar bercerita awalnya banyak siswa di SD tersebut enggan bersekolah. Azhar pun berinovasi mengganti pengajaran yang konvensional menjadi lebih menarik.

"Jadi semangat mereka, sekarang saya tekankan main pun harus bawa buku. Mereka di sini haus guru dan butuh pendampingan. Jadi saya biasanya mengajar kasih hadiah, nonton film, nge-vlog. Dulu ada yang gak pernah berangkat sekolah akhirnya setelah ngobrol dan kasih perhatian khusus jadi rajin masuk. Anak-anak sekarang mulai berani maju," ucapnya senang.

Azhar PijarAzhar Pijar/ Foto: berbuatbaik.id

Namun semangat mereka ke sekolah terkadang padam diguyur hujan terus menerus yang mengakibatkan sungai yang menghubungkan sekolah meluap dan berarus deras. Jika hal ini terjadi, banyak anak yang memilih berdiam di rumah daripada menempuh bahaya ke sekolah. Sebabnya mereka harus menyeberangi sungai tanpa jembatan.

Jika musim kering, mereka bisa menyeberang sungai dengan aman karena air tidak tinggi. Namun, jika hujan mengguyur terus menerus, ketinggian sungai bisa setinggi dada orang dewasa.

"Kemarin ada sampai mungkin 20% dari 84 siswa yang hadir, yang datang cuma 30 siswa karena hujan besar," pungkas alumnus UGM ini.

Azhar PijarAzhar Pijar/ Foto: berbuatbaik.id

Azhar tak bisa berbuat apapun karena keselamatan siswa lebih penting. Namun, kadang Azhar merasa terharu karena ada saja siswa yang mati-matian menerjang derasnya sungai. Biasanya anak-anak ini dibantu orang tuanya. Dengan digendong, mereka berjalan perlahan agar bisa sampai ke seberang untuk ke sekolah. Saat anaknya pulang, sang ayah sudah menunggu di pinggiran sungai untuk kembali menyeberangi sungai dan pulang ke rumah.

Semangat sekolah seperti ini yang membuat Azhar takjub sekaligus terharu. Bukan hanya masalah debit sungai yang jadi kendala. Mereka yang berada di sekitaran sekolah pun kesulitan air bersih. Jadi sekolah ini selalu menugaskan anak-anak untuk piket mengambil air bersih di jeriken-jeriken lalu ditampung di bak sekolah.

Azhar PijarAzhar Pijar/ Foto: berbuatbaik.id

Sebenarnya, kata Azhar, ada sumber air terdekat namun untuk menghubungkan ke sekolah, perlu selang dan pipa. Sarana ini lah yang masih sulit dipenuhi sekolah Azhar. Keprihatinan lainnya juga ada di seragam dan sepatu anak-anak yang kian kusam dan tak layak.

"Paling butuh itu tas, mereka bawa buku pake tangan, mereka pegang. Tas itu dari kesuluruhan anak cuma 10 hingga 20 anak yang punya," ucap Azhar prihatin

Kini Azhar mengharapkan ada tangan-tangan baik yang peduli dengan kondisi pendidikan di SDN 02 Leomanu, Nunuanah Amfoang Timur. Anak-anak ini begitu haus akan pendidikan di tengah situasi yang begitu terbatas. Mereka butuh Sahabat Baik untuk memberikan mereka tas untuk ke sekolah, seragam hingga sarana air bersih.

Azhar PijarAzhar Pijar/ Foto: berbuatbaik.id

Sebagai informasi, melalui PIJAR (Pi' Mengajar), CTARSA Foundation membuat program peduli pendidikan. Program ini mendelegasikan relawan guru atau pengajar yang bertugas sebagai pendamping guru, murid dan masyarakat setempat di pelosok Indonesia untuk meningkatkan kualitas pendidikan, kehidupan dan potensi wilayah.

Perekrutan relawan Pijar dimulai Juni 2021 dan diikuti ratusan peserta dari seluruh wilayah Indonesia .Melalui beragam pembekalan dan pelatihan sebelum keberangkatan, para relawan diharapkan mampu menjadi pribadi unggul yang dapat memberikan solusi di tengah beragam permasalahan masyarakat pelosok Indonesia.

Peserta yang lolos ditempatkan selama satu tahun di beberapa wilayah yang sudah ditentukan yaitu Reda Meter, Sumba Barat Daya, Lelogama, Amfoang Selatan, Nusa Tenggara Timur, Nunuanah, Amfoang Timur, Nusa Tenggara Timur, Ciroyom, Sukabumi, dan Kampung Beting, Muara Gembong, Bekasi.

Bunda juga sebagai #sahabatbaik bisa memberikan dukungan kepada Azhar untuk memberikan pendidikan lebih baik di Nunuanah. CaranyaBunda bisa langsung mengklik Donasi.

Kabar baiknya, semua donasi yang diberikan seluruhnya akan sampai ke penerima 100% tanpa ada potongan. Bunda yang telah berdonasi akan mendapatkan notifikasi dari tim kami. Selain itu, bisa memantau informasi seputar kampanye sosial yang kamu ikuti, berikut update terkininya.

Jika Bunda berminat lebih dalam berkontribusi di kampanye sosial, #sahabatbaik bisa mendaftar menjadi relawan. Bunda pun bisa mengikutsertakan komunitas dalam kampanye ini.

Yuk jadi #sahabatbaik dengan #berbuatbaik mulai hari ini, mulai sekarang!

(mul/ziz)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda