Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

moms-life

Cerita Winda Utami di Balik Viralnya Terjemahkan Lagu Ojo Dibandingke ke Bahasa Isyarat

ANNISAAFANI   |   HaiBunda

Senin, 22 Aug 2022 19:17 WIB

Lebih Dekat dengan Winda Utami, Juru Bicara Isyarat HUT RI yang Viral
Cerita Winda Utami Penerjemah Lagu Ojo Dibandingke dalam Bahasa Isyarat di HUT Kemerdekaan RI ke-77/Foto: Tangkapan layar Instagram: @wind.utami

Pada perayaan HUT Kemerdekaan RI ke-77 ke Istana Merdeka kemarin meninggalkan banyak kenangan, Bunda. Salah satu yang paling diingat yakni aksi Winda Utami, sang penerjemah setiap ucapan ke dalam Bahasa Isyarat.

Netizen menyorot Winda ketika dirinya menerjemahkan lagu Ojo Dibandingke yang dinyanyikan oleh bocah bernama Farel Prayoga. Siapa sangka, ternyata momen tersebut di luar rencana yang telah diatur, lho.

Ya, anggota Komunitas Gerkatin Solo, yakni organisasi penyandang cacat tunarungu satu-satunya di Indonesia ini mengungkapkan bahwa tugas tersebut tak ada di rundown acara.

"Lagu yang kemarin viral itu sebenarnya ada random, itu enggak ada di roundown acara," tuturnya, dikutip dari kanal YouTube Official TRANSTV.

Saat itu, ia sempat mengenali Farel saat muncul di sana. Beberapa saat kemudian, Winda mendapat instruksi bahwa nyanyian bocah tersebut tak perlu diterjemahkan karena tak disiarkan di televisi.

"Pas kita mau mulai terus, ada bintang tamu dimunculkan saya bilang, 'Anak ini siapa?'. Dikasih tahu, ini anak yang viral nyanyiin lagu 'Ojo Dibandingke'. Anak ini nyanyinya di dalam deh Mbak, untuk Bapak. Enggak disiarkan'. Ya sudah (berarti tak ada tuntutan)," kenangnya.

Namun, tiba-tiba Farel saat itu muncul di televisi, Bunda. Winda yang saat itu kaget dan masih berada di lokasi langsung ambil sikap. Untungnya, saat itu ia sudah mengetahui lagu tersebut.

"Saya masih on the spot. Ya sudah, untungnya saya tahu lagu itu," paparnya.

Menurut Winda, memang akan lebih nyaman jika ia sudah tahu hal apa saja yang perlu diterjemahkan ke Bahasa Isyarat. Dengan begitu, ia bisa bertanya pada teman tuli terkait istilah yang cocok digunakan.

"Lebih enak sih kita tahu (apa yang akan disampaikan) karena ada kata-kata yang kita belum tahu isyaratnya dan bisa tanya ke tulinya dahulu. 'Kira-kira isyaratnya yang enak untuk kata-kata ini bagaimana?', gitu. Cuma, kalau karena itu (lagu) dadakan ya serefleknya saja," ungkapnya

Baca kelanjutannya di halaman berikut ya, Bunda.

Bunda, yuk download aplikasi digital Allo Bank di sini. Dapatkan diskon 10 persen dan cashback 5 persen. 

Simak juga 5 poin sejarah kemerdekaan Indonesia untuk diajarkan pada Si Kecil dalam video berikut:

[Gambas:Video Haibunda]

PUNYA ANAK ASUH SEJAK SMA

Lebih Dekat dengan Winda Utami, Juru Bicara Isyarat HUT RI yang Viral

Cerita Winda Utami Penerjemah Lagu Ojo Dibandingke dalam Bahasa Isyarat di HUT Kemerdekaan RI ke-77/Foto: Tangkapan layar Instagram: @wind.utami

Winda Utami ternyata sudah aktif mengikuti kegiatan sosial sejak lama, Bunda. Diakui wanita berdarah Solo tersebut, ia sudah aktif sejak SMA dan memiliki anak asuh di Bantar Gebang.

"Sebelumnya, saya suka berkegiatan sosial. Dari SMA itu saya punya anak asuh di Bantar Gebang, daerah Gunung Balong-Lebak Bulus, anak-anak pemulung," bebernya.

Kegiatan tersebut terus ia lakukan hingga ke bangku kuliah. Di sana, ia semakin sering menjalani aktivitas sosial dan mulai mempelajari Bahasa Isyarat secara otodidak bersama teman tuli.

"Saat kuliah pun juga banyak ikut kegiatan sosial, tapi untuk disabilitas difabel intelektual. Di sana ketemu sama teman tuli. Saya tertarik, kayak mereka ngomong apa sih?" ujarnya.

"Saya ada belajar (bahasa isyarat) dari mereka secara langsung, ajakin makan mie ayam habis itu pulangin ke rumahnya. Belajarnya secara otodidak langsung dari teman-teman tuli," kenangnya.

Banner Babypedia

Sebagai penerjemah Bahasa Isyarat, Winda memiliki banyak harapan, Bunda. Katanya, akan lebih baik jika semakin banyak orang yang mengusai bahasa tersebut, meski hanya dasarnya saja.

"Saya inginnya banyak orang dengar yang tertarik untuk belajar bahasa isyarat, minimal untuk komunikasi dasar. Terus, teman-teman tuli sisa lebih dipercaya dan diberikan akses yang sama. Kayak misalnya, di tayangan berita itu sebenarnya kalau boleh ngomong, itu terlalu kecil kotaknya. Banyak teman-teman tuli yang bilang enggak kelihatan, susah untuk melihat. Mereka kan visual terus," katanya.

"Untuk di acara-acara hiburan, kalau bisa ada (penerjemah bahasa isyarat). Teman-teman tuli itu hampir tidak pernah nonton film Indonesia karena tidak ada subtitlenya, Bahasa Indonesia. Jadi mereka percuma mau nonton. Berikan akses untuk agar bisa menikmati hiburan atau informasi yang ada di media," sarannya lagi.


(AFN/fir)
Loading...

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda