Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

moms-life

Ratu Elizabeth II Meninggal Dunia, Dokter Ungkap Kemungkinan Pemicunya

ANNISAAFANI   |   HaiBunda

Selasa, 13 Sep 2022 19:32 WIB

FILE - In this Dec. 18, 2012 file photo Britain's Queen Elizabeth II escorted by British Foreign Secretary William Hague, unseen, tours The Foreign and Commonwealth Office during an official visit which is part of her Jubilee celebrations in London. Queen Elizabeth II, Britain’s longest-reigning monarch and a rock of stability across much of a turbulent century, has died. She was 96. Buckingham Palace made the announcement in a statement on Thursday Sept. 8, 2022. (AP Photo/Alastair Grant, Pool, File)
Ratu Elizabeth II Meninggal Dunia, Dokter Ungkap Kemungkinan Pemicunya/Foto: AP Photo/Alastair Grant, Pool, File
Jakarta -

Ratu Elizabeth II menghembuskan napas terakhir pada usia 96 tahun, Bunda. Menurut informasi yang disampaikan oleh Istana Buckingham, Ratu Elizabeth II meninggal dunia pada Kamis (8/9/2022) pukul 12.32 siang waktu setempat.

Beberapa hari usai kepergiannya, hingga kini pihak Istana Buckingham belum memberikan informasi terkait penyebab spesifik meninggalnya Ratu Elizabeth II. Namun para dokter menduga, kematian Sang Ratu berkaitan dengan sindrom geriatri yang memicu penurunan kesehatan.

Secara resmi, keluarga kerajaan mengumumkan bahwa Ratu Elizabeth II meninggal dunia dalam damai. Ia meninggal dunia di Kastil Balmoral di Skotlandia.

Beberapa jam sebelum kematiannya, sempat ada pernyataan dari Istana Buckingham bahwa dokter khawatir perihal kesehatan Ratu. Lebih lanjut, Ratu direkomendasikan untuk tetap di bawah pengawasan medis.

Menurut para dokter pula, Ratu kemungkinan akan menjadi 'kasus khas' pada indeks kasus keringkihan National Health Service (NHS) Inggris. Skala ini digunakan untuk melacak dan memantau gejala seperti peningkatan gangguan mobilitas, jatuh, dan penurunan berat badan pada orang berusia 65 tahun ke atas yang mungkin hidup dengan berbagai tingkat kelemahan.

"Bagaimana tubuh kita secara bertahap kehilangan cadangan bawaannya, membuat kita rentan terhadap perubahan kesehatan yang dramatis dan tiba-tiba yang dipicu oleh peristiwa yang tampaknya kecil seperti infeksi kecil atau perubahan dalam pengobatan atau lingkungan," terang pihak NHS, dikutip dari News.

Mengacu pada tes Prisma-7, Ratu telah memenuhi lima dari tujuh kriteria yang mengklasifikasikannya ke dalam kondisi lemah. Kriteria tersebut berupa usia di atas 85 tahun, memiliki masalah kesehatan berkelanjutan, membutuhkan bantuan rutin, telah dipaksa untuk membatalkan kegiatan, dan menggunakan tongkat.

Diduga meninggal dunia karena sindrom geriatri

Pakar kedokteran mengatakan, terdapat kemungkinan Ratu Elizabeth II meninggal dunia karena sindrom geriatri. Pada sindrom tersebut, terjadi campuran gejala, bukan hanya satu penyakit tertentu, sebagai penyebab kematian.

Dokter Ginni Mansberg dalam wawancara Weekend Sunrise mengatakan, terdapat juga kemungkinan Sang Ratu meninggal dunia karena stroke dan serangan jantung. Pasalnya, kedua penyakit tersebut juga menjadi pembunuh terbesar pada wanita, setelah demensia. Terlebih, ia menyoroti kondisi ratu yang harus mengurangi tugas pekerjaannya selama setahun terakhir.

"Dia (Ratu Elizabeth II) kehilangan berat badan, dia berjalan dengan tongkat," kata dr Ginni Mansberg.

"Seiring bertambahnya usia, Anda semakin lemah, Anda tidak memiliki kekuatan otot yang banyak, Anda tidak memiliki banyak energi. Melakukan berbagai tugas yang harus dia lakukan akan melelahkan," sambungnya.

TERUSKAN MEMBACA KLIK DI SINI. 

Bunda, yuk download aplikasi digital Allo Bank di sini. Dapatkan diskon 10 persen dan cashback 5 persen. 

Simak juga 3 perubahan gelar pada Kerajaan Inggris usai Ratu Elizabeth II wafat dalam video berikut:

[Gambas:Video Haibunda]



(AFN/pri)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda