Merek minuman manis Es Teh Indonesia tengah menjadi perbincangan hangat belakangan ini. Brand itu diketahui melayangkan somasi kepada seorang netizen.

Hal tersebut bermula ketika netizen itu menuding ada banyak kandungan gula di dalamnya. Akan tetapi, kritik yang dilontarkan lewat media sosial Twitter itu dinilai mencemarkan nama baik karena mengandung unsur kalimat yang tidak baik, Bunda.

Pihak Es Teh Indonesia akhirnya melayangkan somasi hingga netizen yang membuat cuitan tersebut mengeluarkan permintaan maaf. Kejadian itu menuai pro dan kontra di masyarakat.

Selain itu, publik juga dibuat khawatir dengan asupan gula yang terdapat di dalam satu kemasan minuman berpemanis. Pasalnya saat ini, ada banyak sekali merek minuman berpemanis yang dapat ditemukan di pasaran.

Sementara itu, Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin menegaskan bahwa aturan pencantuman label gizi termasuk kadar gula sudah diatur melalui Permenkes 30 tahun 2013.

Dalam Permenkes 30 tahun 2013 itu, disebutkan bahwa produk siap saji termasuk minuman berpemanis atau makanan, wajib mencantumkan kadar gula hingga lemak.

"Kementerian Kesehatan punya Permenkes 30/2013 tentang kadar gula garam, pencantuman kadar gula pada minuman. Kita juga Permenkes 63 tentang pencantuman informasi itu bisa kita lakukan sampai 2019," terang Menkes kepada wartawan di Kompleks Gedung DPR RI, Senin (26/9/2022).

"Tentunya aturan-aturan ini sudah ada, tinggal ini bukan hanya Kementerian Kesehatan tapi juga sektor lain ya terkait hal ini. Jadi memang bahwa gula garam lemak itu harus diatur. Tinggal edukasi kepada masyarakatnya juga," sambung dia.

Apa saja aturan pemerintah yang terdapat di dalam Permenkes 30 tahun 2013 tentang pencantuman label gizi pada makanan dan minuman?

LANJUTKAN MEMBACA KLIK DI SINI.

Bunda, yuk download aplikasi digital Allo Bank di sini. Dapatkan diskon 10 persen dan cashback 5 persen.

Saksikan juga video tentang tes yang dapat dilakukan untuk mendeteksi diabetes pada Si Kecil: