Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

moms-life

3 Bentuk Working-Mom Shaming dan Cara Menghadapinya, Catat Bun

Mutiara Putri   |   HaiBunda

Senin, 10 Oct 2022 16:15 WIB

Shot of a young businesswoman looking stressed out in an office
Ilustrasi Bentuk Working-Mom Shaming dan Cara Menghadapinya/Foto: iStock
Jakarta -

Menjadi seorang Bunda pekerja adalah pilihan yang bisa diambil oleh setiap orang, Bunda. Tak ada yang salah dengan menjadi Bunda pekerja yang juga mengurus anak.

Sayangnya, hal ini mungkin tidak sependapat dengan segelintir orang di luar sana. Banyak masyarakat yang masih menganggap seorang Bunda harus berada di rumah dan mengurus anak-anaknya. Akibat munculnya stigma ini, akhirnya banyak Bunda pekerja yang menjadi sasaran working-mom shaming.

Secara harfiah, working-mom shaming adalah istilah yang melekat pada sikap menghakimi atau mengkritik seorang Bunda secara berlebihan atas apa yang mereka pilih. Ta hanya di dunia nyata, working-mom shaming juga terjadi di media sosial, Bunda.

"Working-mom shaming lebih merujuk ke bagaimana sesama perempuan atau sesama ibu mempertanyakan keputusan ibu-ibu lainnya yang mungkin berbeda dengannya dan dalam konteks yang merendahkan. Mungkin karena ibu yang bekerja dianggap egois hingga tidak mementingkan keluarga," ujar Puty Puar, salah satu ibu berkarier sekaligus penulis buku Empowered ME (Mother Empowers), ketika dihubungi CNBC.

Lebih lanjut, Puty mengatakan budaya patriarki menjadi salah satu faktor adanya working-mom shaming ini, Bunda. Masyarakat Indonesia biasanya mengandalkan sosok ayah sebagai seseorang yang menafkahi dan mencari uang dalam keluarga.

"Di Indonesia ini, kan, budaya patriarkinya sangat kuat, jadi kita (masyarakat Indonesia) punya persepsi bahwa yang mencari uang adalah sosok ayah dan ibu mengurus keluarga," tuturnya.

Bentuk working-mom shaming

Ada beberapa bentuk working-mom shaming yang kerap terjadi pada Bunda pekerja sehingga berdampak buruk bagi mental Bunda. Berikut ini Bubun bantu rangkumkan ulasannya:

1. Keputusan Bunda mengasuh anak

Banyak Bunda yang mulai memutuskan untuk mengasuh anak sambil bekerja, Bunda. Biasanya, keputusan ini diambil untuk menambah pemasukan keluarga. Namun, tak jarang kritik keras menyerang Bunda karena alasan ini.

Banyak orang yang menganggap wanita karier tidak peduli dengan anaknya sehingga tidak sepenuhnya memenuhi kodrat sebagai seorang Bunda. Biasanya kalimat yang dilontarkan pada Bunda adalah "Kalau punya emas atau berlian pasti tidak mau dititipkan ke ART, kan? Tapi kenapa anak malah dititipkan?"

Menurut Puty, hal ini adalah analogi yang salah, Bunda. Anak tidak bisa disamakan dengan objek.

"Itu adalah analogi yang salah karena anak tidak bisa disamakan dengan objek," tuturnya.

Kira-kira apa lagi bentuk working-mom shaming dan cara menghadapinya ya, Bunda? TERUSKAN MEMBACA KLIK DI SINI.

Bunda, yuk download aplikasi digital Allo Bank di sini. Dapatkan diskon 10 persen dan cashback 5 persen.

Jangan lupa intip juga video kebiasaan yang menghambat produktivitas di kantor berikut ini:

[Gambas:Video Haibunda]



(mua/mua)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda