7 Fakta Wan Azizah First Lady Malaysia, Dokter Bedah yang Setia Bela Suami saat Dipenjara

Beberapa Bunda mungkin tak merasa asing dengan Wan Azizah, bukan? Wanita dengan beragam pencapaian ini menarik perhatian publik karena memiliki latar belakang tak biasa.

Sepanjang masa menjabat sebagai politikus, Wan Azizah melewati banyak drama. Bunda penasaran dengan sosoknya? Simak fakta-faktanya yang sudah Bubun rangkum dari berbagai sumber berikut, ya.

1. Lahir di Singapura

Wan Azizah lahir di Singapura pada 3 Desember 1952, Bunda. Ia merupakan keturunan Peranakan China dan dibesarkan keluarga Muslim.

Wan kini sudah berusia 70 tahun. Meski tak lagi muda, ia masih aktif sebagai politisi di Negeri Jiran, lho.

2. Pernah berprofesi sebagai dokter

Sebelumnya, Wan merupakan seseorang yang menekuni profesi dokter. Pemilik gelar lengkap Yang Amat Berhormat Dato' Seri Dr. Wan Azizah Wan Ismail ini menjadi dokter selama 14 tahun setelah menikah.

Namun, profesi tersebut bergeser sejak tahun 1993. Ini ketika suaminya, menjabat wakil PM Malaysia dan ia mulai fokus dalam kegiatan sosial juga menjadi pemimpin dari Majelis Kanker Malaysia (MAKNA).

3. Fokus sebagai politisi

Wan Azizah mulai menjadi aktif dalam politik setelah penangkapan Anwar di tahun 1999. Saat itu, suaminya mendapat tuduhan tindakan asusila dan korupsi, Bunda.

Enggak hanya itu, Ia juga merupakan tokoh yang mendirikan Partai Keadilan Nasional (PKN) pada 1999. Sebagaimana yang diketahui, peran tersebut menjadikannya sebagai wajah baru dalam kegiatan politik Anwar Ibrahim.

Wan Azizah pun melenggang ke parlemen nasional pada 1999-2008 dan 2015-2018. Sepanjang tahun itu, ia didaulat sebagai ketua Partai Keadilan Rakyat (PKR) dan menjadi anggota parlemen. Sementara pada Maret hingga Juli 2008, ia menjadi pemimpin oposisi di Dewan Rakyat.

4. Berkorban untuk suami

Wan Azizah begitu setia mendampingi suami, yang sempat mendekam di penjara. Anwar Ibrahim ketika itu menjabat sebagai wakil PM dan kemudian dilengserkan.

Mahkamah Federal Malaysia kemudian membatalkan tuduhan tindakan asusila dan ia dibebaskan dari penjara pada 2004. Namun pada Juli 2008, ia kembali ditangkap atas tuduhan serupa terhadap seorang asisten pribadinya.

Sementara pada 31 Juli 2008, Wan Azizah mengundurkan diri dari kursi parlemen untuk Permatang Pauh. Ini ia lakukan demi membuka jalan bagi sang suami yang memenangkan pemilu pada 26 Agustus 2008.

Simak selengkapnya di halaman berikut ya, Bunda.

Bunda, yuk download aplikasi digital Allo Bank di sini. Dapatkan diskon 10 persen dan cashback 5 persen. 

Simak juga deretan artis lawas Indonesia yang menjadi PNS dalam video berikut:

[Gambas:Video Haibunda]

JADI WAKIL PM HINGGA FIRST LADY

Foto: Twitter/@drwanazizah

5. Jadi menteri sekaligus wakil PM Malaysia

Wan Azizah juga pernah menjabat sebagai Menteri Perempuan dan Pembangunan Keluarga, Bunda. Jabatan itu ia sandang sepanjang 21 Mei 2018 hingga 24 Februari 2020. Dan di saat yang sama, ia juga didaulat sebagai Wakil PM Malaysia.

"Sebelum saya pergi, saya ingin menyampaikan penghargaan saya kepada semua yang telah melayani negara saat saya berada di kantor," kata Wan Azizah, di hari terakhirnya sebagai Wakil PM Malaysia, dikutip dari New Straits Times.

"Saya sangat menghargai layanan dan perbuatan baik mereka," tuturnya emosional.

6. PM wanita pertama

Setelah Mahatir Mohamad mengundurkan diri dari jabatan PM Malaysia pada Senin (24/2/2020), nama Wan Azizah kemudian santer dikabarkan menjadi penggantinya. Dilansir CNBC Indonesia, beberapa jam sebelumnya, Anwar Ibrahim menemui Mahatir.

"Saya baru saja dari rumah Mahathir untuk membahas beberapa masalah dan saya puas dengan sikapnya bahwa kita harus mengutamakan kelanjutan agenda reformasi. Hanya itu yang bisa saya katakan sejauh ini," kata Anwar kepada wartawan di markas PKR.

7. Jadi first lady

Mengutip Focus Malaysia, beberapa waktu yang lalu Anwar Ibrahim kembali menjabat. Ia diangkat sebagai Perdana Menteri (PM) ke-10 Malaysia dan menjadikan Wan Azizah sebagai first lady atau ibu negara.

Pengorbanannya sebagai seorang istri, ibu dari enam anak, dan pemimpin membuatnya pantas untuk menyandang gelar tersebut serta dihormati.