Ketua Sioux Ular Indonesia Tewas Digigit King Cobra, Begini Pertolongan Pertama Saat Dipatuk Ular

Kabar duka datang dari pendiri sekaligus Ketua Yayasan Sioux Ular Indonesia, Aji Rachmat Purwanto. Ia meninggal dunia pada Selasa (24/2/23) setelah digigit ular.

Aji Rachmat Purwanto dilaporkan terkena gigitan ular jenis King Cobra di Banjarmasin, Kalimantan Selatan. Nyawanya tak tertolong meski langsung dilarikan ke rumah sakit untuk mendapatkan pertolongan pertama.

Rizky Akbar selaku perwakilan narahubung sementara Sioux Ular Indonesia mengungkapkan bahwa Aji digigit ular kobra saat memberikan pelatihan penanganan ular pada Minggu (12/2/2023).

"Telah berpulang kerohmatullah kakak kami, saudara kami, pendiri Sioux yayasan ular indonesia, founder lareangon indonesia AJI RACHMAT PURWANTO, Pada hari ini selasa tanggal 14 februari," tulis unggahan tersebut.

Jenis ular yang menyerang mendiang Aji Rachmat Purwanto dikenal sebagai spesies yang sangat berbahaya, Bunda. Dilansir National Geographic, king cobra atau ular kobra merupakan salah satu ular berbisa.

King Cobra termasuk dalam subkelompok ular yang dikenal sebagai elapid, Bunda. Ular jenis ini memiliki lebih dari 270 spesies, termasuk ular kobra.

Ular kobra memiliki jumlah racun saraf hingga mencapai dua persepuluh ons cairan yang dapat mereka berikan dalam satu gigitan saja. Racun yang mereka keluarkan dapat membunuh 20 orang atau bahkan seekor gajah.

Jalur paparan racun kobra yang paling umum terjadi adalah lewat injeksi ke tubuh melalui gigitan. Namun, beberapa ular kobra juga dapat meludahkan bisa ke mata korban hingga menyebabkan rasa sakit luar biasa dan kebutaan.

Bisa ular kobra merupakan racun elapid yang mengandung neurotoksin postsinaptik yang dapat menyebar dengan cepat ke aliran darah korban, hingga menyebabkan gagal napas dan kematian.

Apabila digigit ular kobra, korban biasanya akan meninggal dalam kurun waktu 30-60 menit tergantung dari jenis ular kobra tersebut.

Bisa ular kobra hanya dapat dinetralisir dengan menyuntikkan antivenom yang tepat, segera setelah pasien digigit oleh ular kobra.

Antivenom tersebut adalah penawar racun yang diberikan dalam bentuk suntikkan ataupun infus. Hal itu ditujukan agar antivenom dapat bereaksi secepat mungkin.

Kendati demikian, korban gigitan ular kobra juga memerlukan pertolongan pertama dengan cepat sebelum mendapatkan antivenom.

Pertolongan pertama ketika digigit ular

Menilik situs resmi Dinas Kesehatan DKI Jakarta, ada beberapa hal yang bisa dilakukan sebagai upaya pertolongan pertama jika digigit ular, Bunda.

Berikut ini sejumlah cara untuk menyelamatkan diri dari gigitan ular, termasuk King Cobra:

• Lakukan pertolongan awal atau first aid, dengan mengurangi pergerakan dan memasang bidai dari kayu, bambu, atau kardus.
• Panggil ambulans, lalu bawa ke puskesmas atau rumah sakit terdekat.
• Untuk mengantisipasinya, sebaiknya seseorang perlu mengetahui dan menerapkan cara-cara agar terhindar dari gigitan ular.
• Menggunakan alat pengaman diri.
• Menjaga rumah tetap bersih dari hewan yang dapat dimakan ular, seperti tikus, katak, hingga unggas.
• Hindari tidur di lantai atau di tanah, sebaiknya tidur di tempat yang tinggi menggunakan kelambu.
• Selalu membawa senter di malam hari agar dapat melihat kondisi sekitar.

TERUSKAN MEMBACA KLIK DI SINI.

Saksikan juga video tentang tanaman yang bermanfaat untuk mengusir hewan seperti tikus dan ular: