Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

ADVERTISEMENT

moms-life

Alasan Rachel Amanda Ajukan Syarat Premarital Counseling Sebelum Nikah

Annisa Karnesyia   |   HaiBunda

Minggu, 09 Apr 2023 14:27 WIB

Rachel Amanda
Alasan Rachel Amanda Ajukan Syarat Premarital Counseling Sebelum Nikah/ Foto: Instagram @auroramanda95

Rachel Amanda resmi menikah dengan Narawastu Indrapradna pada 12 November 2022. Sebelum menikah, Rachel Amanda ternyata mengajukan syarat untuk menjalani premarital counseling.

Belum lama ini, Rachel Amanda mengungkapkan alasannya mengajukan syarat tersebut, Bunda. Seperti diketahui, wanita 28 tahun ini jarang mengekspos urusan pribadinya ke publik.

"Ketika mau nikah, salah satu syarat dari gue adalah gue ingin premarital counseling," kata Rachel Amanda, dikutip dari akun TikTok @cxo.media, Minggu (9/4/2023).

Alasan utama Rachel Amanda adalah menjalani premarital counseling adalah untuk menyiapkan mentalnya menikah. Ia merasa cara ini dapat membuatnya yakin dipersunting Narawastu Indrapradna.

"Karena gue merasa semua orang tuh pasti punya, ya sederhananya adalah gue baru ketemu lo satu setengah tahun, gue enggak tahu dulu tuh gimana," ujarnya.

"Jadi seenggaknya biar gue enggak kaget-kaget banget deh kalau ada sesuatu."

Apa itu premarital counseling?

Premarital counseling yang dijalani Rachel Amanda adalah nama lain dari konseling pranikah. Dilansir Very Well Mind, premarital counseling adalah salah satu bentuk terapi pasangan untuk membantu keduanya mempersiapkan pernikahan. Ini dimaksudkan agar calon suami istri dapat mendiskusikan beberapa masalah penting, mulai dari keuangan hingga rencana memiliki anak.

Premarital counseling bertujuan untuk membantu calon pasangan mengidentifikasi potensial konflik dan membekali keduanya untuk bisa menghadapinya. Premarital counseling bertujuan untuk membantu calon suami istri membangun fondasi yang kuat untuk menikah, Bunda.

"Premarital counseling membantu pasangan membuat blueprint untuk kehidupan mereka bersama," kata psikolog berlisensi, Sabrina Romanoff, PsyD.

Dalam premarital counseling, ada beberapa topik yang didiskusikan agar pasangan mampu mengindentifikasi masalah. Apa saja topiknya dan apa manfaat dari premarital counseling?

Selengkapnya dapat dibaca di halaman berikutnya ya.

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

Simak juga 6 tes kesehatan pranikah yang perlu dilakukan calon pasangan suami istri, dalam video berikut:

[Gambas:Video Haibunda]

MANFAAT PREMARITAL COUNCELING

Rachel Amanda

Alasan Rachel Amanda Ajukan Syarat Premarital Counseling Sebelum Nikah/ Foto: Instagram @auroramanda95

Topik diskusi dalam premarital counseling

Pada tahap awal premarital counseling, calon pasangan suami istri akan dinilai, baik secara individu ataupun bersama-sama. Selama sesi konseling dengan ahli, keduanya akan didorong untuk berbagi pengalaman tentang peristiwa yang dialami selama hidup hingga menjelaskan tentang harapan dan motivasi dalam menjalani hubungan.

Konseling juga seringkali mengharuskan keduanya untuk mengisi kuisioner secara terpisah untuk menentukan bagaimana perasaan satu sama lain, Bunda. Kuisioner ini dapat membantu mengidentifikasi kekuatan, kelemahan, area kompatibilitas, dan potensi masalah.

Selanjutnya, calon suami istri akan mendiskusikan beberapa hal terkait aspek penting dalam pernikahan. Beberapa di antaranya berkaitan dengan aktivitas hingga keyakinan satu sama lain.

"Premarital counseling juga melibatkan pembahasan aspek-aspek penting dari suatu pernikahan, termasuk perencanaan keuangan, peran dalam pernikahan, proses pengambilan keputusan, hubungan keluarga, rencana memiliki anak, dan bagaimana keduanya ingin membesarkan anak-anak," ujar Romanoff.

Banner Manfaat Rutin Jalan Pagi Saat Hamil

Manfaat premarital counseling

Premarital counseling memiliki beberapa manfaat untuk calon pasangan suami istri, yakni:

  1. Mampu mempelajari komunikasi yang konstruktif.
  2. Mengembangkan keterampilan memecahkan masalah atau konflik.
  3. Mampu fokus pada aspek yang positif.
  4. Dapat menghilangkan perilaku yang disfungsional.
  5. Dapat membangun proses pengambilan keputusan.
  6. Mampu mengurangi rasa takut yang berkaitan dengan pernikahan.

(ank/som)
Loading...

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda