Bukan 10 Tahun, Segini Masa Tunggu Haji Reguler di Indonesia

Ibadah haji merupakan salah satu rukun Islam yang perlu dilaksanakan umat Muslim jika mampu. Lantas, berapa waktu tunggu ibadah haji reguler ya, Bunda?

Tidak sama seperti umrah, Bunda dan Ayah yang ingin melaksanakan haji perlu mengantre hingga beberapa tahun untuk melaksanakan ibadah. Hal ini pun telah ditentukan oleh pemerintah.

Masa tunggu ibadah haji reguler di Indonesia berbeda-beda di setiap provinsi, kabupaten, dan kota. Hasil estimasi tersebut menunjukkan waktu tunggunya di antara 11 hingga 47 tahun, Bunda.

Waktu tunggu haji tersebut didasarkan dari wilayah tempat calon haji mendaftar. Ada sekitar 24 provinsi yang dihitung berdasarkan kuota provinsi. Sebaliknya, 128 kota atau kabupaten menggunakan kuota kota atau kabupaten.

Pada pelaksanaan haji 2022, Direktur Bina Umrah dan Haji Khusus Direktorat Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah (Ditjen PHU) Kemenag Nur Arifin, menjelaskan adanya kesenjangan waktu tunggu keberangkatan antarprovinsi di Indonesia. Hal ini disebabkan oleh disparitas yang tinggi antara satu provinsi dengan provinsi yang lain.

Dengan begitu, semakin banyak pendaftar di suatu wilayah maka waktu tunggunya semakin lama. Lebih lanjut, Arifin pun mencontohkan Sulawesi Selatan sebagai provinsi dengan masa tunggu terlama imbas dari pendaftar yang mengular.

"Saat ini, kuota haji reguler itu (diberangkatkan) berdasarkan masing-masing provinsi. Risikonya, ketika di (suatu) provinsi banyak yang daftar, maka antreannya sangat lama," terangnya.

Sementara itu, berdasarkan estimasi Kemenag untuk saat ini, daerah dengan waktu tunggu paling singkat pada haji adalah Kabupaten Maluku Barat Daya dengan lama 11 tahun. Sedangkan waktu tunggu terlama adalah Kabupaten Bantaeng, Sulawesi Selatan dengan lama 47 tahun.

Masa tunggu haji reguler di Indonesia

Sejak bulan Mei 2023, ada sejumlah daerah yang mengalami penambahan satu tahun untuk masa tunggunya. Berikut ini daftar lengkapnya dikutip laman Kemenag:

Masa tunggu haji tiap provinsi

• Aceh: 34 tahun (kuota: 4.108 jemaah)
• Sumatera Utara: 21 tahun (kuota: 7.817 jemaah)
• Sumatera Barat: 24 tahun (kuota: 4.330 jemaah)
• Riau: 26 tahun (kuota: 4.739 jemaah)
• Jambi: 32 tahun (kuota: 2.733 jemaah)
• Sumatera Selatan: 24 tahun (kuota: 6.589)
• Lampung: 23 tahun (kuota: 6.619 jemaah)
• DKI Jakarta: 28 tahun (kuota: 7.439 jemaah)
• Jawa Tengah: 32 tahun (kuota: 28.494 jemaah)
• D.I. Yogyakarta: 33 tahun (kuota: 2.592 jemaah)
• Jawa Timur: 35 tahun (kuota: 33.035 jemaah)
• Bali: 28 tahun (kuota: 655 jemaah)
• Nusa Tenggara Barat: 36 tahun (kuota: 4.222 jemaah)
• Nusa Tenggara Timur: 23 tahun (kuota: 629 jemaah)
• Kalimantan Tengah: 27 tahun (kuota: 1.512 jemaah)
• Kalimantan Selatan: 38 tahun (kuota: 3.583 jemaah)
• Sulawesi Utara: 17 tahun (kuota: 669 jemaah)
• Sulawesi Tengah: 23 tahun (kuota: 1.870 jemaah)
• Sulawesi Tenggara: 27 tahun (kuota: 1.900 jemaah)
• Papua: 25 tahun (kuota: 1.010 jemaah)

Lantas seperti apa masa tunggu haji setiap kabupaten atau kota? TERUSKAN MEMBACA KLIK DI SINI.

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!