
moms-life
Adik Berbakti, Nyoman Tetap Setia Sendiri Temani Kakak yang Alami Disabilitas
HaiBunda
Senin, 24 Jul 2023 18:27 WIB

Pagi bagi I Nyoman Arta (50) merupakan waktu dimulainya perjuangan mencari nafkah. Warga Desa Ngis Kecamatan Manggis Kabupaten Karangasem, Bali, ini sudah bolak balik memikul 9 jeriken berisi tuak aren.
Dia harus kerja ekstra keras ketika musim pancaroba dan musim penghujan tiba karena penghasilan penyadap aren di musim itu bisa berkurang hampir setengahnya.
Apalagi setiap jeriken tuak dihargai hanya Rp 20 ribu dan baru dibayar 2 sampai 3 hari sesudah disetor ke pengepul.
Namun tak ada keluh dari Nyoman. Baginya yang penting dirinya dan sang kakak bisa makan. Nyoman merupakan anak bungsu dari 8 bersaudara dan kakaknya yang nomor 7, Nengah (53), adalah penyandang disabilitas mental.
Nyoman mengatakan hal itu terjadi saat Nengah alami kejang saat berumur 1 minggu dan diduga mati suri. Keluarga pun tak pernah membawa Nengah ke dokter untuk penanganan medis.
Oleh karena itu, tak banyak yang bisa dilakukan Nengah selain bergantung kepada adiknya karena kakak yang lain sudah berkeluarga dan tinggal terpisah. Tinggal lah Nyoman yang belum menikah dan hidup bersama Nengah.
Nyoman pun bertanggungjawab mengurus pekerjaan rumah selepas menyadap nira. Dia juga bertugas menyiapkan makan walau dengan lauk seadanya. Di momen ini juga menjadi waktu saat Nyoman menumpahkan segala keluh kesah meski Nengah terbatas meresponsnya.
![]() |
"Pernah (pergi sehari) ini kesepian saya ke sana kemari Biasanya kan ada ini ngobrol di sini tanya-tanya. Panjang umurnya supaya lanjut saya ajak di sini. Akan terus nemenin kakak sampai akhir hayat, " terang Nyoman.
Nyoman mengaku sudah lama menjadi buruh nira karena sudah biasa bekerja sejak sekolah karena keterbatasan. Padahal pekerjaan ini punya risiko tinggi karena memanjat pohon aren saja paling tidak 5 meter dengan tangga yang sederhana. Terkadang untuk mencari nafkah tambah, Nyoman juga membantu merawat sapi milik tetangganya dengan penghasilan yang sama minimnya.
Tak hanya dihadapkan dengan kesulitan pekerjaan dan mengurus rumah, Nyoman juga harus bersusah untuk mencari air. Setidaknya dia harus berjalan 1 km naik turun bukit untuk menimba air. Sementara urusan cuci dan mandi harus dilakukan di kamar mandi umum.
"Kaki kakak bermasalah pernah itu jatuh jengkelok itu jatuh di sana jatuh di tempat sumur jatuh. Mau buat kamar mandi banyak biayanya karena jauh untuk ongkos Ajeng bahan banyak biayanya. Belum ada rejekinya untuk membuat kamar mandi," tandasnya.
Jangankan kamar mandi, rumah Nyoman dan Nengah cuma pinjaman milik orang lain dan sudah bocor. Kesulitan demi kesulitan ini menjadikan Nyoman dan Nengah kuat tetapi tetap saja dukungan menjadi sangat berarti bagi keduanya.
![]() |
Kamu bisa mulai membantu Nyoman dengan mulai Donasi sekarang juga melalui berbuatbaik.id. Semua donasi yang diberikan akan sampai ke penerima 100% tanpa ada potongan. Selain itu, bisa memantau informasi seputar kampanye sosial yang kamu ikuti, berikut update terkininya.
Jika kamu berminat lebih dalam berkontribusi di kampanye sosial, #sahabatbaik bisa mendaftar menjadi relawan. Kamu pun bisa mengikutsertakan komunitas dalam kampanye ini.
Yuk jadi #sahabatbaik dengan #berbuatbaik mulai hari ini, mulai sekarang juga.
(mul/ziz)TOPIK TERKAIT
ARTIKEL TERKAIT

Mom's Life
Kisah Keluarga Penyadap Nira: Tak Henti Bekerja Guna Rawat Kakak Disabilitas

Mom's Life
Tanpa Kedua Mata, Wanita Pengupas Bawang Jadi Pelita bagi Keluarga

Mom's Life
Sabar Jalani Hidup Tanpa 2 Tangan Sempurna Namun Tegar Mandiri

Mom's Life
Disabilitas Tak Lantas Buat Maryani Berputus Asa, Jalani Hidup dari Menambal Ban

Mom's Life
Asa Pak Bejo, Tempuh Puluhan Kilo Berjualan Sapu dengan Kursi Roda

Mom's Life
Halil, Atlet Renang Disabilitas Berjuang Hidup dari Berjualan Tisu
HIGHLIGHT
HAIBUNDA STORIES
REKOMENDASI PRODUK
INFOGRAFIS
KOMIK BUNDA
FOTO
Fase Bunda