Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

moms-life

11 Penyebab Badan Panas tapi Tidak Demam, Halu atau Tanda Penyakit?

Arina Yulistara   |   HaiBunda

Selasa, 31 Oct 2023 21:55 WIB

Ilustrasi Demam Covid
11 Penyebab Badan Panas tapi Tidak Demam, Halu atau Tanda Penyakit?/Foto: Getty Images/Enes Evren
Daftar Isi

Demam biasanya membuat Bunda merasa panas. Namun faktor lingkungan dan gaya hidup, obat-obatan, usia, hormon, dan kondisi emosional tertentu juga dapat membuat Bunda merasa panas tanpa mengalami demam.

Tergantung pada penyebabnya, Bunda yang merasa panas mungkin mengalami berkeringat berlebihan atau tidak berkeringat sama sekali. Kulit juga mungkin memerah, iritasi, atau tetap tidak berubah.

Bunda dapat memeriksa diri sendiri tidak demam dengan menggunakan termometer untuk mengukur suhu tubuh. Termometer digital menjadi pilihan terbaik karena termometer kaca bisa berbahaya.

Banner Artis Terapkan Parenting Islami

Centers for Disease Control and Prevention (CDC) merekomendasikan agar Bunda mengukur suhu tubuh saat tidak sedang mengonsumsi obat penurun demam, seperti ibuprofen (Advil) atau acetaminophen (Tylenol). Jika suhu tubuh orang dewasa 38°C atau lebih tinggi, maka mengalami demam.

Jika suhu tubuhnya normal, yaitu 37°C, maka tidak mengalami demam. Untuk anak-anak akan mengalami demam jika suhunya 37,5°C.

Ketika Bunda sudah mengukur termometer tapi tidak demam dan tetap merasa panas maka pahami beberapa penyebabnya. Apakah hanya halusinasi atau memang tanda penyakit ya?

Penyebab berdasarkan faktor lingkungan dan gaya hidup

1. Penyakit terkait panas

Cuaca panas atau lembap dapat memengaruhi tubuh dan beberapa orang lebih daripada yang lain. Dalam cuaca panas, Bunda mungkin merasa mudah marah dan lelah atau kesulitan berkonsentrasi.

Dalam beberapa kasus, suhu ekstrem atau paparan sinar matahari yang lama dapat menyebabkan kondisi kesehatan terkait panas, seperti sengatan matahari, kelelahan akibat panas, dan, yang lebih jarang, serangan panas atau heatstoke.

Sunburn juga bisa terjadi ketika sinar matahari merusak kulit sehingga menyebabkan kulit terasa panas dan perih. Sementara kelelahan akibat panas terjadi ketika Bunda kehilangan terlalu banyak air dan garam melalui keringat.

2. Olahraga atau aktivitas berat

Olahraga atau melakukan tugas fisik dapat membuat Bunda merasa panas tanpa demam, terutama jika tidak terbiasa berolahraga secara teratur. 

Selain itu, berolahraga atau melakukan tugas fisik di lingkungan yang panas dan lembap juga bisa membuat Bunda merasa panas tanpa demam. Hindari memaksakan diri saat berolahraga.

3. Makanan dan minuman

Ada beberapa makanan dan minuman tertentu dapat membuat orang merasa lebih panas dari biasanya. Ini termasuk:

  • Alkohol
  • Kafein
  • Makanan pedas
  • Makanan dan minuman dengan suhu tinggi

4. Pakaian

Pakaian yang ketat, membatasi, atau berwarna gelap dapat membuat badan terasa panas dan mencegah sirkulasi udara di sekitar kulit. Serat sintetis juga dapat menahan panas dan mencegah keringat menguap. Hal ini dapat menyebabkan panas berlebihan dan peningkatan keringat.

Penyebab badan terasa panas tapi tidak demam berdasarkan medis

5. Kecemasan

Ketika Bunda merasa stres atau cemas, mungkin mengalami gejala fisik, termasuk merasa panas dan berkeringat. Ini terjadi selama respons ‘fight-or-flight’ yang meningkatkan detak jantung dan suplai darah ke otot.

6. Hipertiroidisme

Hipertiroidisme terjadi ketika kelenjar tiroid Bunda menjadi terlalu aktif dan membuat terlalu banyak hormon tiroid. Hormon tiroid memengaruhi bagaimana tubuh menggunakan energi. 

Orang dengan hipertiroidisme sering mengalami intoleransi panas, bersama dengan gejala lain, seperti:

  • Tangan gemetar
  • Detak jantung yang cepat atau tidak teratur
  • Diare atau sering buang air besar
  • Kesulitan tidur
  • Kelelahan

 7. Anhidrosis

Berkeringat adalah cara tubuh tetap dingin. Anhidrosis menggambarkan ketidakmampuan untuk berkeringat.

Gejala ini dapat memengaruhi sebagian kecil atau besar tubuh. Ini mungkin disebabkan oleh kondisi yang mendasarinya, obat-obatan, atau kelenjar keringat  tersumbat, atau cedera.

Jika Bunda merasa panas tapi tidak dapat berkeringat, baik sama sekali atau di sebagian besar tubuh, ini bisa berbahaya. Bunda dengan gejala ini harus berbicara dengan dokter.

8. Diabetes

The International Diabetes Federation menjelaskan bahwa orang dengan diabetes mungkin lebih sensitif terhadap panas daripada orang tanpa kondisi tersebut. Hal ini dapat disebabkan oleh:

  • Dehidrasi: Orang dengan diabetes menjadi dehidrasi lebih cepat saat cuaca panas. Tidak minum cukup cairan juga dapat meningkatkan kadar glukosa darah yang menyebabkan dirinya lebih sering buang air kecil. Ini semakin memperburuk dehidrasi.
  • Komplikasi: Diabetes dapat menyebabkan komplikasi yang merusak pembuluh darah dan saraf. Pada gilirannya dapat memengaruhi kelenjar keringat seseorang. Akibatnya, seseorang mungkin berkeringat lebih sedikit sehingga sulit bagi mereka untuk tetap dingin.

Penyebab lainnya

9. Kehamilan dan siklus menstruasi

The National Health Service (NHS) di Inggris menyatakan bahwa relatif umum untuk merasa lebih panas dari biasanya selama kehamilan. Perubahan hormonal yang meningkatkan suplai darah ke permukaan kulit, bertanggung jawab atas gejala-gejala ini.

10. Menopause dan perimenopause

Orang mungkin mengalami hot flashes selama, sebelum, dan setelah menopause. The National Institute on Aging (NIA) menjelaskan bahwa hot flashes terjadi karena perubahan kadar estrogen. 

Hot flashes dapat berlangsung di mana saja dari 30 detik hingga 10 menit. Gejala lain dari hot flash termasuk:

  • Kulit memerah di wajah dan leher
  • Keringat berlebih
  • Keringat malam yang dapat mengganggu tidur
  • Merasa kedinginan atau menggigil setelahnya

Cara mengatasi badan terasa panas tapi tidak demam

Penanganan rasa panas tanpa demam tergantung pada penyebabnya. Jika penyebabnya adalah faktor lingkungan atau gaya hidup, maka perubahan gaya hidup dapat membantu.

Berikut beberapa tips untuk mengatasi rasa panas tanpa demam:

  • Kenakan pakaian yang longgar dan berwarna terang. Pakaian yang longgar dan berwarna terang akan membantu tubuh melepaskan panas lebih cepat.
  • Hindari berolahraga atau melakukan aktivitas fisik di luar ruangan pada saat cuaca panas. Jika Bunda harus beraktivitas fisik, lakukan di tempat yang teduh dan berventilasi baik.
  • Minum banyak cairan untuk mencegah dehidrasi. Dehidrasi dapat memperburuk rasa panas.
  • Hindari makanan dan minuman yang dapat menyebabkan panas, seperti alkohol, kafein, dan makanan pedas.

Jika penyebabnya adalah kondisi medis, maka pengobatan yang tepat tergantung pada kondisi yang mendasarinya. Kalau Bunda merasa badan panas tapi tidak demam kemudian berlangsung dalam waktu lama bahkan setelah melakukan berbagai perawatan rumahan, sebaiknya segera pergi ke dokter untuk mengetahui penyebab pastinya.

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

(fia/fia)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda