Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

moms-life

5 Stigma Negatif yang Sering Diterima Bunda Bekerja dan Cara Menghadapinya

Arina Yulistara   |   HaiBunda

Rabu, 06 Dec 2023 19:05 WIB

Asian young woman holding her baby on hands while making notes at the table she working at home
Ilustrasi bunda bekerja/Foto: Getty Images/iStockphoto/SeventyFour
Daftar Isi

Meskipun saat ini peran wanita dalam dunia kerja semakin meningkat, namun stigma negatif terhadap ibu bekerja masih marak terjadi di masyarakat. Stigma ini dapat berdampak negatif pada Bunda bekerja, baik secara emosional maupun profesional. 

Stigma ini bisa berasal dari keluarga, teman, masyarakat, atau bahkan diri sendiri. Ibu yang bekerja seringkali dianggap sebagai sosok yang mengabaikan keluarga dan anak-anaknya.

Padahal banyak ibu yang bekerja karena tuntutan ekonomi atau untuk memenuhi kebutuhan keluarga. Berikut ragam stigma negatif yang sering dihadapi ibu bekerja dan cara menghadapinya.

Stigma negatif tentang ibu bekerja

1. Dianggap kurang peduli dengan anak karena menitipkannya saat bekerja

Stigma ini muncul karena anggapan bahwa ibu yang bekerja tidak memiliki waktu yang cukup untuk mengurus anak-anak mereka. Padahal banyak penelitian menunjukkan bahwa anak-anak dari ibu bekerja tidak mengalami dampak negatif secara signifikan dalam perkembangan mereka.

"Kalau misalnya kamu punya benda berharga, seperti emas, berlian, mau enggak dititipin ke asisten rumah tangga? Enggak, kan? Tapi kenapa anak malah mau dititipin ke ART? Itu adalah analogi yang salah karena anak tidak bisa disamakan dengan objek," jelas Puty Puar, penulis buku Empowered ME (Mother Empowers), dilansir dari CNBC Indonesia.

Cara menghadapi stigma ini:

  • Jangan merasa bersalah. Dilansir dari The Career Mom, hal terburuk yang dilakukan pada diri sendiri sebagai ibu yang bekerja adalah membiarkan rasa bersalah itu membuat Bunda menderita.
  • Fokuslah pada kualitas waktu yang Bunda habiskan bersama anak-anak, bukan kuantitasnya.
  • Berkomunikasi terbuka dengan anak-anak tentang pekerjaan Bunda dan mengapa itu penting bagi Bunda.
  • Libatkan pasangan atau anggota keluarga lain dalam pengasuhan anak.

2. Dianggap egois dan tidak mementingkan anak

Stigma ini muncul karena anggapan bahwa ibu yang bekerja mengutamakan karier mereka daripada kebahagiaan anak. Hampir semua ibu bekerja sangat mencintai anak-anak mereka dan berusaha sebaik mungkin untuk menyeimbangkan kehidupan kerja dan keluarga.

Cara menghadapi stigma ini:

  • Jangan biarkan orang lain mendikte apa yang terbaik untuk keluarga Bunda.
  • Tetapkan batasan yang jelas antara pekerjaan dan kehidupan pribadi Bunda.
  • Ingatlah bahwa Bunda memiliki hak untuk mengejar karier dan impian, sama seperti orang lain.

3. Dianggap tidak kompeten di tempat kerja

Stigma ini muncul karena anggapan bahwa ibu bekerja tidak dapat fokus pada pekerjaan karena mereka memiliki terlalu banyak tanggung jawab di rumah. Ini anggapan yang salah karena faktanya banyak ibu bekerja yang sangat kompeten dan produktif dalam pekerjaan mereka.

Cara menghadapi stigma ini:

  • Tunjukkan kemampuan dan kompetensi Bunda di tempat kerja.
  • Berkomunikasi dengan atasan tentang kebutuhan Bunda dan bagaimana dapat menyeimbangkan pekerjaan dan keluarga.
    Bangun jaringan profesional yang kuat untuk mendapatkan dukungan dan bimbingan.

4. Dianggap tidak bisa bersosialisasi

Stigma ini muncul karena anggapan bahwa ibu bekerja tidak memiliki waktu untuk bersosialisasi karena sibuk dengan pekerjaan dan keluarga. Padahal banyak ibu bekerja yang memiliki kehidupan sosial yang aktif dan menyenangkan.

Cara menghadapi stigma ini:

  • Carilah waktu untuk bersosialisasi dengan teman-teman dan keluarga Bunda, meskipun hanya sebentar.
  • Bergabunglah dengan klub atau kelompok yang sesuai dengan minat Bunda.
  • Gunakan teknologi untuk tetap terhubung dengan teman dan keluarga, meskipun Bunda tidak dapat bertemu secara langsung sesering yang diinginkan.

5. Dianggap tidak bisa menyeimbangkan pekerjaan dan keluarga

Stigma ini muncul karena anggapan bahwa ibu bekerja tidak dapat secara efektif menyeimbangkan tuntutan pekerjaan dan keluarga mereka. Faktanya, banyak ibu bekerja yang berhasil menyeimbangkan kedua peran tersebut dengan baik.

Cara menghadapi stigma ini:

  • Temukan strategi pengelolaan waktu yang efektif yang bekerja untuk Bunda.
  • Tetapkan prioritas yang jelas dan fokus pada tugas-tugas yang paling penting.
  • Mintalah bantuan dari orang lain ketika Bunda membutuhkannya.

Ingatlah bahwa Bunda tidak sendirian menghadapi stigma negatif sebagai ibu bekerja. Banyak wanita lain yang mengalami hal yang sama.

Dengan saling mendukung dan berbagi pengalaman, kita dapat membantu untuk mengubah persepsi masyarakat tentang ibu bekerja.

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

(fia/fia)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda