HaiBunda

MOM'S LIFE

7 Kata-kata yang Tidak Boleh Diucapkan saat Marah Menurut Ahli

Amira Salsabila   |   HaiBunda

Senin, 29 Jan 2024 03:00 WIB
7 Kata-kata yang Tidak Boleh Diucapkan saat Marah Menurut Ahli/Foto: Getty Images/iStockphoto
Jakarta -

Saat Bunda marah dan bertengkar dengan pasangan atau orang lain, terkadang intensitasnya terasa tidak terkendali. Hal ini pada akhirnya bisa membuat Bunda mengeluarkan kata-kata yang tidak boleh diucapkan.

Meskipun kemarahan adalah perasaan yang normal, cara Bunda dalam mengungkapkannya dapat menentukan apakah itu menyelesaikan masalah atau justru malah membuatnya menjadi lebih buruk.

Dalam hal ini, Stef Ziev adalah pelatih kehidupan yang bertujuan membimbing orang menuju tujuan hidup mereka. Dalam perjalanannya  ini, ia mengajari mereka cara berkomunikasi secara efektif, bahkan saat menghadapi konflik.


“Saya pikir hal terbesar dalam mengekspresikan perasaan apa pun dengan cara yang sehat adalah dengan menyuarakannya, memberinya nama, dan mengakuinya,” ujar Ziev, dikutip dari laman CNBC Make It, Kamis (25/1/2024).

Ada beberapa hal yang Ziev sarankan untuk mengendalikan emosi saat marah. Salah satunya adalah menghindari kata-kata yang tidak boleh diucapkan.

7 Kata-kata yang Tidak Boleh Diucapkan saat Marah

Berikut adalah beberapa kata-kata yang mungkin dilarang untuk disampaikan kepada lawan bicara ketika Bunda sedang marah.

1. “Kamu membuat saya merasa…”

Alih-alih mengucapkan kalimat tersebut, Ziev mendorong Bunda untuk menyebutkan perilaku yang memicu Bunda dan menggambarkan pengalaman yang dialami setelah perilaku tersebut terjadi.

Tujuannya adalah untuk tidak menjadikannya sebagai masalah pribadi karena hal itu bisa memperparah situasi dengan cara yang tidak diinginkan.

2. “Kamu itu selalu/tidak pernah…”

Jika mengucapkan kalimat itu, akan menyebabkan mereka merasa defensif dengan cepat karena tidak selalu akurat untuk mengklasifikasikan suatu perilaku sebagai perilaku yang definitif.

Selain itu, orang lain kemungkinan besar tidak setuju bahwa mereka melakukan atau tidak selalu atau tidak pernah melakukan sesuatu. Mungkin Bunda sangat sering menyadarinya karena itu adalah sesuatu yang membuat Bunda merasa kesal.

3. “Jika kamu tidak melakukan itu, aku akan…”

Memberikan ancaman, baik secara fisik maupun emosional, bukanlah cara yang tepat untuk mengungkapkan kemarahan. Mengancam bahaya atau konsekuensi dapat menimbulkan ketakutan dan ketidakpercayaan. Hal ini tidak baik bagi siapa pun yang berada dalam situasi tersebut.

4. “Itu bukan salahku”

Seringkali, situasi kesal di antara orang-orang yang saling mengenal adalah ulah semua pihak. Baik besar maupun kecil, mungkin ada bagian yang dimainkan di dalamnya yang dilihat orang lain, namun tidak Bunda lihat.

Dengan mengalihkan tanggung jawab dari diri sendiri, Bunda juga mengalihkan kesalahan ke orang lain dan menyalahkan tidak perlu menjadi bagian dari percakapan ini.

5. “Kamu sama seperti mereka” atau “Mengapa kamu tidak bisa menjadi seperti…”

Hindari membandingkan orang tersebut secara negatif dengan orang lain. Hal ini hanya akan menimbulkan kebencian di antara satu sama lain. Faktanya, jika hal tersebut sangat menyinggung orang tersebut, itu dapat mengakhiri suatu hubungan.

6. Komentar Sarkastik atau Pasif-agresif

Komentar sarkasem juga tidak bisa diterima dengan baik dalam situasi menegangkan ini. Hal ini sering kali menambah suasana semakin panas dan menghalangi komunikasi yang produktif untuk memecahkan masalah.

7. “Kamu bereaksi berlebihan”

Ungkapan seperti ini dapat meremehkan perasaan orang lain dan membuat pengalamannya tidak valid. Setiap orang memiliki perasaannya masing-masing ketika menghadapi situasi yang mengecewakan.

Memberi tahu seseorang bahwa perasaannya salah atau tidak penting dapat membuat konflik menjadi tidak valid dan meningkat.

Nah, itulah beberapa kata-kata yang tidak boleh diucapkan saat Bunda marah karena hanya akan memperburuk situasi. Semoga bermanfaat, ya, Bunda.

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar dan klik di SINI. Gratis 

(asa)

Simak video di bawah ini, Bun:

5 Cara Sederhana Mengajarkan Anak Bersyukur

TOPIK TERKAIT

ARTIKEL TERKAIT

TERPOPULER

Usia Tak Muda Lagi, Olivia Allan dan Denny Sumargo Tetap Semangat Jalani Promil Anak Kedua

Kehamilan Amrikh Palupi

Kisah Perempuan Dimusuhi karena Gaun & Riasannya Dianggap Lebih Heboh daripada Pengantin

Mom's Life Nadhifa Fitrina

5 Potret Kebersamaan Komika Bene Dion dan Istri yang Kini Jadi Notaris

Mom's Life Annisa Karnesyia

Cara Diet Turunkan Berat Badan 72 Kg Tanpa Larangan Makanan

Mom's Life Arina Yulistara

Vanessa Hudgens Hamil Anak Kedua Usai Setahun Melahirkan, Mulai Pamer Baby Bump

Kehamilan Annisa Karnesyia

REKOMENDASI
PRODUK

TERBARU DARI HAIBUNDA

Kisah Perempuan Dimusuhi karena Gaun & Riasannya Dianggap Lebih Heboh daripada Pengantin

Usia Tak Muda Lagi, Olivia Allan dan Denny Sumargo Tetap Semangat Jalani Promil Anak Kedua

Cara Diet Turunkan Berat Badan 72 Kg Tanpa Larangan Makanan

5 Potret Kebersamaan Komika Bene Dion dan Istri yang Kini Jadi Notaris

Anak yang Lahir Hari Rabu Lebih Murung, Mitos atau Fakta? Penelitian Ini Ungkap Hal Menarik

FOTO

VIDEO

DETIK NETWORK