Menjalani puasa sunah memiliki keutamaan yang bisa Bunda dapatkan, salah satunya adalah menambah amalan saleh. Adapun bacaan niat puasa Senin dan Kamis sekaligus membayar utang puasa Ramadan karena haid.

Puasa merupakan salah satu kewajiban mendasar seorang Muslim yang bersifat universal. Setiap tahun umat Islam menyambut bulan suci Ramadan dengan menjalani ibadah ini selama satu bulan penuh.

Bagi mereka yang berhalangan menjalani puasa Ramadan, maka perlu mengganti puasa tersebut di kemudian hari. Selain itu, ada juga puasa sunah lainnya yang mungkin bisa Bunda lakukan untuk menambah pahala, seperti puasa Senin Kamis.

Bacaan Niat Puasa Senin dan Kamis

Puasa Senin Kamis termasuk dalam kategori puasa sunah yang telah disepakati oleh para ulama. Artinya, melaksanakan puasa Senin Kamis akan mendapatkan pahala, sedangkan tidak melaksanakannya tidak akan berdosa.

Nabi Muhammad SAW sendiri telah memberikan contoh dan menganjurkan umat Islam untuk menjalankan puasa Senin Kamis. Beberapa hadis menunjukkan keutamaan dari puasa ini.

Siti ‘Aisyah R.A meriwayatkan bahwa Rasulullah SAW sering berpuasa pada hari Senin dan Kamis.

Sementara itu, Abu Qatadah R.A juga bertanya kepada Nabi Muhammad mengenai puasa Senin, dan Nabi menjawab “Hari Senin adalah hari kelahirannya, hari di mana ia mulai diutus sebagai rasul, dan hari di mana wahyu pertama kali diturunkan kepadanya.”

Berikut adalah bacaan niat puasa Senin dan Kamis yang bisa Bunda amalkan ketika menjalani ibadah tersebut:

Niat Puasa Senin

نَوَيْتُ صَوْمَ يَوْمَ اْلاِثْنَيْنِ سُنَّةً ِللهِ تَعَالَى

Nawaitu sauma yaumal itsnaini sunnatal lillāhi ta'ālā.

Artinya:

“Saya niat puasa sunah hari Senin karena Allah Ta’ala.”

Niat Puasa Hari Kamis

 نَوَيْتُ صَوْمَ يَوْمَ الْخَمِيْسِ سُنَّةً ِللهِ تَعَالَى

Nawaitu sauma yaumal khamisi sunnatan lillāhi ta'ālā.

Artinya:

“Saya niat puasa sunah hari Kamis karena Allah Ta’ ala.”

Bacaan Niat Mengganti Puasa Ramadan

Melansir dari buku Koleksi Doa & Dzikir Sepanjang Masa karya Ustadz Ali Amrin al-Qurawy, puasa Qadha adalah puasa yang dilakukan oleh seseorang untuk mengganti puasa wajib yang ditinggalkan, atau karena satu hal yang membuat seseorang batal puasa wajibnya, namun tidak ada unsur kesengajaan.

Misalnya, mereka sedang dalam keadaan sakit, perjalanan jauh, atau hal yang lain yang dibolehkan oleh syar’i seperti haid. Jumlah hitungan puasa ini juga disesuaikan dengan jumlah puasa yang ditinggalkan.

Tidak semua orang diwajibkan untuk melakukan puasa Qadha. Hanya beberapa orang tertentu saja dengan berbagai macam syarat yang harus dipenuhi. Salah satunya adalah perempuan yang haid.

Niat Puasa Qadha

نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ قَضَاءِ فَرْضِ شَهْرِ رَمَضَانَ لِلهِ تَعَالَى

Nawaitu shauma ghadin 'an qadhā'I fardhi syahri Ramadhāna lillâhi ta'âlâ.

Artinya:

“Saya niat berpuasa untuk mengganti puasa Ramadan karena Allah Ta’ala.”

Waktu untuk Melaksanakan Puasa Qadha

Jika ingin mengganti puasa Ramadan, berikut adalah beberapa waktu untuk melaksanakan puasa Qadha:

• Waktu puasa ini bisa dilakukan setelah bulan Ramadan sampai akhir bulan Sya’ban. Sebagaimana yang dipahami dalam riwayat Bukhari dan Muslim dari hadis Aisyah R.A, ia berkata “Terkadang, ada tunggakan bulan puasa Ramadan atasku, maka aku dapat menggantinya kecuali pada bulan Sya’ban lantaran sibuk melayani Rasulullah SAW”.
• Ada keluasan dalam mengganti secara berturut-turut atau terpisah. Hal ini berdasarkan firman Allah SWT yang menyatakan kewajiban mengganti puasa di hari yang lain.
• Mempercepat waktu Qadha. Mempercepat dalam mengganti puasa lebih utama. Hal ini berdasarkan berbagai hal yang ada dalam perintah Allah SWT untuk bersegera dalam melakukan kebaikan yang tertuang dalam berbagai dalil dari Al-Quran dan sunah.

Nah, itulah beberapa bacaan niat puasa Senin Kamis dan membayar utang puasa di bulan Ramadan. Semoga bermanfaat, ya, Bunda.

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar dan klik di SINI. Gratis!