Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

moms-life

6 Kata-kata yang Pantang Diucapkan ke Pasangan Menurut Pakar, Bisa Berbahaya Bun!

Amira Salsabila   |   HaiBunda

Senin, 12 Feb 2024 03:00 WIB

Asian couple arguing shouting blaming each other of problem, husband and wife fighting at home, relationship Problems concept
6 Kata-kata yang Pantang Diucapkan ke Pasangan Menurut Pakar, Bisa Berbahaya Bun!/Foto: iStock/Filmstax
Daftar Isi
Jakarta -

Dalam hal menjaga hubungan yang sehat dan langgeng, cara Bunda berbicara dengan pasangan juga sama pentingnya. Untuk itu, ada beberapa contoh kata-kata yang pantang diucapkan ke pasangan menurut pakar.

Kemampuan menangani perbedaan pendapat dalam suatu hubungan merupakan persyaratan utama kesuksesan jangka panjang, dan keterampilan tersebut bergantung pada komunikasi yang jelas dan efektif.

Komunikasi yang baik dimulai dengan kewaspadaan, dan ketika Bunda sadar akan bahasa yang digunakan dengan pasangan, Bunda akan terkejut melihat dampaknya terhadap hubungan.

Banner Resep Enak Tanpa Minyak & Garam

6 Kata-kata yang Tidak Boleh Diucapkan ke Pasangan

Melansir dari laman CNBC Make It, ada beberapa ungkapan yang dianggap toxic oleh para ahli, tidak peduli siapa atau pada tahap hubungan apa yang Bunda jalani saat ini. Berikut adalah enam kata-kata yang sebaiknya tidak disampaikan ke pasangan.

1. “Ini sama seperti kamu”

Seorang psikolog hubungan dan pendiri Growing Self Counseling & Coaching, Lisa Marie Bobby, mengatakan ungkapan apa pun yang membuat atribusi global tentang karakter seseorang sangatlah toxic dan negatif, serta tidak akan berakhir dengan baik.

Hal ini mengikis ikatan keterikatan, katanya, dengan membuat orang lain merasa tidak berguna menjelaskan diri mereka sendiri. Hal ini juga menghilangkan peluang untuk pertumbuhan dan harapan, dan itu bisa merugikan dalam suatu hubungan.

2. “Bukan itu yang terjadi”

Dalam setiap konflik ada dua sisi yang benar-benar valid, yang seringkali sangat berbeda dengan satu sama lain. Jika menggunakan kalimat ini, yang dimaksud adalah sudut pandang Bunda benar dan tidak ada ruang untuk sudut pandang pasangan. Ini sangat tidak valid.

Tujuan komunikasi adalah untuk memahami sudut pandang satu sama lain, bukan malah meremehkannya.

3. “Ini bukan masalah besar”

Mengatakan hal ini akan membuat emosi pasangan tidak valid dan menunjukkan bahwa Bunda tidak bersedia untuk memahami perasaannya.

Ketika mencintai seseorang dan terhubung dengan mereka, tugas Bunda adalah memberi ruang pada fakta bahwa mereka berbeda dan hanya karena pasangan mengalami sesuatu yang tidak dialami, bukan berarti dia salah.

Dengan mengabaikan kedalaman emosi mereka, Bunda dapat memutus hubungan emosional dalam ikatan asmara ini.

4. “Aku pergi”

Ancaman kosong untuk bercerai atau mengakhiri suatu hubungan biasanya hanya akan memperburuk konflik yang ada. Hal ini diungkap langsung oleh seorang pakar hubungan dan komunikasi, Rachel DeAlto.

Ia mengatakan kecuali Bunda benar-benar bersungguh-sungguh dan berniat menindaklanjutinya, ancaman untuk meninggalkan suatu hubungan bisa sangat manipulatif dan akan mengikis kepercayaan pasangan.

5. “Kamu bereaksi berlebihan”

Mengatakan hal ini meminimalkan pengalaman pasangan sehingga berbahaya. Mengabaikan perasaan pasangan dan melabelinya sebagai hal yang tidak rasional akan menciptakan situasi yang hampir mustahil untuk menyelesaikan tantangan dengan cara yang sehat.

6. “Kamu selalu/tidak pernah”

Dalam buku The Love Prescription: 7 Days to More Intimacy, Connection, and Joy, psikolog dan peneliti klinis terkenal John dan Julie Gottman mengidentifikasi dua frasa yang tidak boleh digunakan oleh pasangan, yaitu “kamu selalu” atau “kamu tidak pernah”.

Ungkapan bendera merah ini memperingatkan bahwa suatu pasangan berada dalam wilayah yang goyah. Perspektif negatif mulai muncul.

Hal ini sering kali dikatakan setelah pasangan gagal melakukan sesuatu yang Bunda anggap mereka tahu yang Bunda inginkan. Daripada mengharapkan pasangan mengetahui apa yang diinginkan, ungkapkan keinginan dengan lugas dan tidak menuduh.

Nah, itulah beberapa kata-kata pantang yang diucapkan ke pasangan menurut pakar. Semoga bermanfaat, ya, Bunda.

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar dan klik di SINI. Gratis! 

(asa/som)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda