Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

moms-life

Risiko Penyakit Rhesus Negatif, Golongan Darah Langka di Indonesia

Annisa A   |   HaiBunda

Kamis, 08 Feb 2024 12:00 WIB

Ilustrasi Golongan Darah
Risiko Penyakit Rhesus Negatif, Golongan Darah Langka di Indonesia / Foto: Getty Images/iStockphoto/Photobuay
Jakarta -

Golongan darah dibagi menjadi empat golongan utama, yaitu A, B, AB, dan O. Tak hanya itu, setiap tipe golongan darah juga dikategorikan lagi ke dalam rhesus (Rh).

Setiap golongan darah dapat berupa rhesus (Rh)-positif atau Rh-negatif, Bunda. Rhesus negatif terbilang lebih langka dibandingkan dengan rhesus positif.

Diprediksi hanya ada 15 persen orang di dunia yang memiliki Rh-negatif. Sementara itu, pemilik Rh-negatif di Indonesia hanya mencapai 1 persen dari total penduduknya, menurut situs Rhesus Negatif Indonesia.

Oleh karena itu, rhesus negatif termasuk golongan darah yang langka di Indonesia, Bunda.

Apa itu rhesus negatif?

Tanda positif atau negatif di sebelah golongan darah disebut dengan faktor rhesus. Melansir dari Cleveland Clinic, rhesus adalah sejenis protein yang terdapat di permukaan sel darah merah.

Apabila seseorang memiliki protein dalam sel darah merah, maka golongan darah mereka termasuk Rh-positif. Sedangkan jika protein tersebut tidak ditemukan, maka seseorang memiliki Rh-negatif.

Faktor rhesus diwariskan dari orang tua kandung. Seseorang bisa mewarisi salinan antigen RhD dari salah satu atau kedua orang tuanya. Namun, seseorang hanya dapat memiliki rhesus negatif jika tidak mewarisi salinan antigen RhD apapun dari orang tua.

Risiko penyakit rhesus

Rhesus menjadi faktor penting dalam kehamilan dan persalinan karena adanya risiko penyakit rhesus. Dilansir National Childbirth Trust, penyakit rhesus atau penyakit hemolitik bisa menyebabkan bayi mengalami anemia dan penyakit kuning.

Hal itu terjadi lantaran antibodi di dalam darah ibu hamil dapat menyerang sel darah janin yang dikandung. Penyakit rhesus terjadi jika ibu memiliki Rh-positif dan bayi memiliki Rh-positif.

Kemudian, ibu pernah terpapar dengan darah Rh-positif sebelumnya dan telah menimbulkan respons imun terhadap darah tersebut.

Namun, bukan berarti rhesus negatif adalah penyakit. Kasus ini jarang terjadi dan dapat diobati, Bunda.

Setengah dari seluruh kasus penyakit rhesus bersifat ringan dan dilakukan sedikit pengobatan. Transfusi darah saat bayi masih berada di dalam kandungan mungkin diperlukan, namun kasus ini jarang terjadi.

TERUSKAN MEMBACA KLIK DI SINI.

Saksikan juga video tentang 7 persiapan untuk melakukan medical check up:

(anm/som)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda