Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

moms-life

12 Tahun Tinggal di Hong Kong, Shanty Boyong Anak-anak Pindah ke Bali Mengapa?

Annisa A   |   HaiBunda

Senin, 26 Feb 2024 18:25 WIB

Shanty
12 Tahun Tinggal di Hong Kong, Shanty Boyong Anak-anak Pindah ke Bali Mengapa? / Foto: Instagram @shantyofficial

Bunda masih ingat Shanty? VJ dan penyanyi kenamaan Indonesia itu sempat meramaikan dunia hiburan di awal 2000-an sebelum pindah ke Hong Kong.

Shanty yang mengawali karier sebagai penari latar sukses membesarkan namanya di dunia hiburan. Namun setelah menikah, ia vakum untuk mengurus keluarga.

Pada 2010, Shanty dinikahi oleh seorang pria keturunan Ekuador bernama Sebastian Paredes. Dari pernikahan itu, ia dikaruniai dua orang anak.

Pemilik nama lengkap Annisa Nurul Shanty Kusuma Wardhani itu menetap di Hong Kong tak lama setelah menikah. Dua belas tahun berlalu, Shanty akhirnya memutuskan kembali ke Indonesia karena beberapa hal.

Shanty bercerita, kehidupannya di Hong Kong selama 12 tahun mulai mengalami kegelisahan karena merindukan kariernya sebagai penyanyi. Melebarkan sayap di Hong Kong tak semudah yang ia kira.

"Gue sempat berusaha menyanyi di sana. Tapi meskipun lo bisa nyanyi, enggak di mana pun lo bisa nyanyi. Salah satu yang gue rasakan di Hong Kong adalah dengan warna kulit cokelat ini, kita kayak dikasih 'box', bahwa market-nya cuma di sini," ungkap Shanty, dikutip dari kanal YouTube Melaney Ricardo.

"Gue tahu persis demand-nya di sana bukan itu. Kalian harus antara lokal, atau orang Barat. Ini bukan rasis, tapi demand-nya memang begitu, dikotakin seperti itu. Boro-boro gue dilihat," sambungya.

Tak peduli seberapa besar pencapaian Shanty di Indonesia, ia sangat sulit untuk menembus pasar musik Hong Kong. Shanty mengalami banyak penolakan di sana.

"Gue pernah datang ke manajemen dengan membawa berbagai album gue, potongan video klip, konser, dan lainnya, itu tidak dilirik. Mungkin cuma dipasang 30 detik pertama, terus mereka bilang, 'I don't think we have anything for you', sangat straightforward," ia bercerita.

Cobaan semakin bertambah ketika Hong Kong turut menjadi salah satu negara yang mengalami pandemi COVID-19. Bahkan menurut Shanty, angka positif di sana cukup tinggi sehingga membuat pemerintah menerapkan protokol kesehatan yang sangat ketat.

"Pada saat kena COVID-19, Hong Kong salah satu yang terburuk. Aturan paling ketat, hukuman paling ketat, pokoknya bikin gue gila. Selama dua tahun COVID-19 itu gue mengalami semua perubahan aturan, yang tetangga gue diisolasi," tutur Shanty.

Tak hanya itu, Shanty juga sempat melakukan karantina selama tiga minggu. Ia pun harus merogoh kocek sangat dalam untuk biaya hidup di masa pandemi, Bunda.

Uang senilai ratusan juta telah ia keluarkan demi bertahan hidup. Shanty yang dikenal sebagai perempuan aktif juga merasa stres karena ruang gerak yang dibatasi.

"Di situ kewarasanku kayak cuma tinggal sedikit saat pandemi, sudah puyeng. Ruang gerak gue sangat terbatas, enggak bisa ngapa-ngapain. Seorang Shanty di kamar hotel 3 minggu harus bayar Rp100 juta, kalau mau pakai treadmill doang bayar lagi Rp30 juta. Pokoknya karantina di Indonesia dan Hong Kong itu beda banget," paparnya.

Di kala penat, secercah harapan muncul ketika seorang teman menawarkan kesempatan Shanty untuk membesarkan namanya di industri hiburan Hong Kong.

Shanty mendapat undangan untuk menjadi pembicara di sebuah forum internasional. Tak hanya itu, Shanty juga dipersilakan meluncurkan lagu terbarunya di panggung tersebut.

"Gue launching lagu itu sambil jadi speaker di TEDex. Keluar lah lagu ini di Hong Kong, gue dapat nama. Gue ditaruh sebagai penutup acara. Wah, itu perut gue sudah kayak ingin kabur. Audience-nya kan beda dari Indonesia, mereka tidak tahu siapa saya. Tapi it went well, pecah! Gue akhirnya mendapat energi kembali," kenangnya.

Meski begitu, cobaan masih terus berdatangan. Varian baru COVID-19 tiba di Hong Kong. Shanty pun harus menghadapi tantangan untuk pulang ke Indonesia. Baca di halaman setelah ini.

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!


PERJUANGAN PULANG KE INDONESIA

Shanty

Shanty / Foto: Instagram @shantyofficial

Pandemi COVID-19 di Hong Kong berjalan untuk waktu yang cukup lama. Varian baru Omicron menjadi tantangan baru bagi masyarakat pada saat itu, termasuk Shanty.

Shanty yang baru saja berhasil meluncurkan lagunya, berencana melakukan promosi lebih gencar. Ia telah membuat berbagai rencana, namun mengalami kendala akibat Omicron.

"Lagu gue rilis. Dapat tawaran main di berbagai tempat, gue sudah meeting, gue sudah kumpulin penari gue, lalu datang tuh varian baru Omicron. Apalagi sih ini? Gue sudah tidak bisa lagi menyemangati diri gue," kata Shanty.

Banner Tips Bunda dengan Anak IQ Superior

Shanty pun memutuskan untuk menyudahi kehidupannya di Hong Kong. Ia berencana pulang ke Indonesia bersama kedua anaknya.

Pelantun lagu Oh Kasih memilih Bali sebagai tempat memulai kehidupan barunya setelah 12 tahun tinggal di luar negeri, Bunda.

"Lalu gue bilang kalau gue sudah sampai pada puncaknya. I cannot do this anymore. Oke, gue pindah lah ke Bali," ia memutuskan.

Saat akan pindah ke Bali, Shanty mengurus rencananya dengan sangat berhati-hati. Pasalnya, Omicron semakin mewabah di Hong Kong dan membuat banyak orang tertular penyakit tersebut.

Shanty mengatakan, ia sampai harus mengurung diri dan tidak bertemu teman-temannya karena mereka semua sudah terjangkit virus Omicron.

"Satu per satu teman gue di Hong Kong kena Omicron, enggak bisa keluar dari Hong Kong. Itu inner circle gue. Jadi gue ngunci diri di rumah, karena gue mau pergi dari negara ini," ucapnya.

Setelah berhasil mendapatkan tiket pesawat, Shanty bergegas meninggalkan Hong Kong. Saat tiba di Bali, Shanty begitu terkejut melihat keadaan di sana yang jauh lebih tenteram dari Hong Kong. Keadaan pandemi di Indonesia pada 2022 sudah mulai membaik.

"Landing di Bali kok kayak enggak ada COVID-19. Tetap ada aturan, tapi tidak seketat di Hong Kong. Sementara di Hong Kong, Omicron dianggap sangat parah," kata bintang film Laskar Pemimpi.

Saat ini, Shanty mengaku sangat bahagia bisa pulang ke Tanah Air. Ia seperti mendapat kesempatan untuk memulai hidup baru bersama kedua anaknya.

Meski begitu, Shanty tak memungkiri bahwa ia mendapatkan tantangan saat kembali berkecimpung di belantika musik Indonesia. ia harus beradaptasi dengan berbagai hal yang telah berubah.

"Gue pergi kan 2010, gue balik 2022, jadi ada jarak 12 tahun yang ternyata dunia hiburan sudah berbeda, cara mengelola musik sudah berbeda. Gue tahu kalau soal produce musik. Tapi, cara lo mengangkat musik lo ke masyarakat saat ini sudah berbeda," tuturnya.


(anm/som)
Loading...

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda