Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

moms-life

Apa itu Sindrom Stevens-Johnson yang Dialami Kartika Putri hingga Wajah Melepuh

Annisa Afani   |   HaiBunda

Senin, 04 Mar 2024 19:20 WIB

Kartika Putri
Kartika Putri/Foto: Instagram @kartikaputriworld

Kartika Putri kembali angkat suara terkait kondisi kesehatannya, Bunda. Seperti yang sempat diberitakan, ia harus menjalani perawatan ke Singapura karena kulit wajah yang melepuh.

Setelah mendapat perawatan dan kembali ke Tanah Air, perempuan 33 tahun ini membeberkan bahwa masalah pada kulitnya muncul akibat autoimun yang sudah diidap sejak lima tahun ke belakang.

Ruam-ruam yang muncul tersebut terjadi usai ia mengonsumsi obat. Itu merupakan respons tubuhnya terhadap obat-obatan tersebut. 

"Aku memang sudah lima tahun didiagnosis ada yang namanya autoimun. Trigger dari apa yang aku alamin ini (ruam hingga melepuh) adalah minum (obat) pain killer dan ternyata reaksi tubuh aku itu malah berbalik menyerang diri aku sendiri," tuturnya pada Feni Rose, dikutip dari kanal YouTube TRANS TV Official.

Alami sindrom Stevens-Johnson

Saat mengalami ruam tersebut, Kartika memang cepat mencari pertolongan. Sampai pada akhirnya, diketahui bahwa Kartika Putri mengalami sindrom Stevens-Johnson.

Diungkapnya, ternyata kondisi tersebut sudah banyak dialami oleh masyarakat Indonesia. Kartika Putri sebut banyak netizen yang ikut membagikan pengalaman serupa setelah ia sharing soal sindrom yang dialami.

"Setelah aku sharing ya ternyata memang ini banyak dialami orang Indonesia, tapi karena edukasi yang kurang, sehingga nganggapnya cuma herpes atau penyakit kulit lainnya gitu," ujarnya.

Karena kurangnya pengetahuan, banyak pula yang menangani sindrom ini dengan tidak tepat. Padahal, jika dibiarkan dan ditangani dengan lambat dapat menimbulkan risiko fatal seperti kematian.

"Penanganannya dianggap santai, malah itu bisa mengakibatkan hal yang fatal. Itu yang aku sedihin, jangan sampai nanti mereka ngobatinnya dikasih salep saja. Bahkan maaf banyak yang kasih getah, ini parah."

"Yang di luar sih terlihat. Tapi yang di dalam organ tubuh bisa jadi buruk, nanti malah pengobatannya jangka panjang banget," ucapnya lagi.

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis! 


MENGENAL SINDROM STEVENS-JOHNSON

kartika putri

Kartika Putri/Foto: Instagram @kartikaputriworld

Mengutip dari HealthLine, sindrom Stevens-Johnson dikenal sebagai suatu kondisi langka dan sangat serius. Seperti yang terjadi pada Kartika Putri, kondisi ini menyebabkan kulit mengalami ruam hingga terkelupas.

Para peneliti melaporkan ada empat hingga lima kasus sindrom Stevens-Johnson untuk setiap 1 juta orang dewasa setiap tahunnya. Meski jarang terjadi, sindrom Stevens-Johnson juga mengancam nyawa dan harus segera ditangani.

Nisfu Syaban

Penyebab sindrom Stevens-Johnson

Sindrom Stevens-Johnson paling sering disebabkan oleh respons imun terhadap obat tertentu. Beberapa infeksi juga dapat menyebabkan sindrom ini muncul.

Beberapa ahli berpendapat bahwa kombinasi obat dan infeksi dapat menyebabkan sindrom Stevens-Johnson. Sementara pada beberapa kasus, pemicunya tidak pernah teridentifikasi.

Gejala sindrom Stevens-Johnson

Gejala khas sindrom ini adalah ruam melepuh pada kulit, Bunda. Dalam banyak kasus, penderita akan mengalami satu hingga tiga gejala lain sebelum ruam dimulai. Seringkali, gejala pertama yang muncul adalah demam kemudian diikuti dengan beberapa hal berikut:

  • Sakit tenggorokan
  • Batuk
  • Mata merah
  • Sakit kepala
  • Rinitis
  • Tidak enak badan
  • Nyeri otot

Saat ruam dimulai, kulit mungkin memiliki bintik-bintik merah muda yang lebih gelap di bagian tengahnya. Area ini bisa rata atau sedikit menonjol. Bintik-bintik ini dapat menjadi warna merah atau ungu yang lebih gelap seiring dengan perkembangan gejalanya.

Ruam biasanya dimulai di wajah dan dada sebelum menyebar ke selaput lendir, paling sering pada bibir dan bagian dalam mulut tetapi bisa juga muncul di mata dan kelopaknya, alat kelamin, kerongkongan, saluran pernapasan bagian atas, hingga anus.


(AFN/som)
Loading...

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda