Seluruh umat Islam yang menjalani ibadah puasa Ramadhan dilarang untuk makan dan minum dengan sengaja sebelum azan Magrib berkumandang. Akan tetapi, bagaimana hukum mencicipi makanan saat memasak?

Sebagai ibu rumah tangga, pastinya Bunda juga perlu memasak untuk keluarga, baik untuk sajian berbuka maupun stok makanan sahur.

Dalam hal ini, para ulama diketahui telah membahas terkait hukum mencicipi makanan saat puasa di bulan puasa.

Hukum mencicipi makanan saat puasa

Banyak ulama yang berpendapat, baik laki-laki maupun perempuan diperbolehkan untuk mencicipi makanan jika memang ada kebutuhan, Bunda.

Melansir dari laman detikcom, lewat buku Kitab Lengkap dan Praktis Fiqih Wanita karya Abdul Syukur al-Azizi, kebolehan ini hanya jika dilakukan melalui ujung lidah dan tidak sampai ke kerongkongan.

Hal itu disebutkan berdasarkan hadis yang diriwayatkan oleh Ibnu Abbas RA,

لاَ بَأْسَ أَنْ يَذُوْقَ الخَلَّ أَوْ الشَّيْءَ مَا لَمْ يَدْخُلْ حَلْقَهُ وَهُوَ صَائِمٌ

Artinya:

“Tidak mengapa seseorang yang sedang berpuasa mencicipi cuka atau sesuatu selama tidak masuk ke kerongkongan.” (HR. Ibnu Syaibah. Al-Albani mengatakan hadis ini hasan)

Sementara itu, ada juga pandangan dari Ibnu Taimiyah yang menyebutkan bahwa mencicipi makanan saat berpuasa hukumnya makruh apabila tidak ada hajat, namun hal ini tidak membatalkan puasa.

Jika ada hajat, diperbolehkan sebagaimana hukum orang yang berkumur-kumur ketika menjalani ibadah puasa.

Cara mencicipi makanan saat memasak di bulan puasa Ramadhan

Perlu diingat bahwa Bunda boleh mencicipi makanan saat puasa, namun tidak sampai ke kerongkongan. Oleh karena itu, cara yang tepat melakukan hal ini adalah meletakkannya di ujung lidah, kemudian dirasakan lalu dikeluarkan tanpa ditelan sedikit pun.

Jika tidak sengaja menelan makanan yang dicicpi, puasanya tetap sah dan tidak wajib qadha. Hal itu berdasarkan keumuman dalil yang menunjukkan dimaafkannya orang yang lupa dalam pelaksanaan syariat.

8 Hal yang membatalkan puasa

Dirangkum dari buku Tuntunan Puasa Tawarih & Ied oleh Ustaz Abdurrahman, puasa menurut pengertian syar’i adalah menahan makan, minum, dan segala sesuatu yang dapat membatalkan puasa mulai dari terbit fajar hingga terbenam matahari.

Lantas, apa saja yang bisa membatalkan puasa Bunda? Simak selengkapnya berikut ini:

1. Memasukkan sesuatu dari lima lubang di tubuh

Ustaz Yahya Zainul Ma’arif atau yang akrab disapa Buya Yahya mengatakan kelima lubang tersebut adalah mulut, hidung, telinga, saluran untuk buang air kecil, dan saluran untuk buang air besar.

Jika memasukkan sesuatu ke dalamnya dengan maksud tertentu, puasa dianggap tidak sah.

“Yang dimaksud memasukkan ke mulut adalah menelan makanan dan meminum, memasukkan sesuatu sampai ke bagian yang paling dalam hidung juga batal, tapi kalau masih di bagian hidung bawah boleh,” ujarnya, dikutip dari kanal YouTube Channel Al Bahjah TV.

“Puasa batal kalau memasukkan sesuatu ke telinga bagian dalam yang tidak bisa dijangkau jari kelingking. Begitupun memasukkan sesuatu ke saluran buang air kecil dan besar.” Ujarnya.

2. Muntah dengan sengaja

Muntah yang disengaja dengan memasukkan apa saja ke dalam kerongkongan bisa membatalkan puasa. Akan tetapi, puasa tidak batal jika muntah tidak disengaja, seperti mabuk ketika berkendara atau sedang hamil.

3. Berhubungan walaupun tidak keluar air mani

Berhubungan antara pasangan suami istri di bulan puasa juga dilarang oleh Allah SWT karena hal itu bisa membatalkan puasa, meskipun tidak keluar air mani.

4. Keluar air mani dengan sengaja

Mengeluarkan air mani tanpa berhubungan juga bisa membatalkan puasa. Akan tetapi, jika seseorang mengeluarkan mani tanpa sengaja, puasanya tidak batal. Contohnya, mimpi basah di siang hari.

5. Haid, nifas, dan melahirkan

Seorang perempuan yang sedang puasa lalu menjelang waktu berbuka tiba-tiba haid, maka puasanya dianggap batal. Hal ini juga berlaku untuk mereka yang nifas dan melahirkan.

“Wanita ahli ibadah, biarpun hamil tua tetap puasa tapi setelah jam empat sore bayi lahir, batal puasanya. Sama halnya dengan melahirkan bayi atau keguguran,” ujarnya.

6. Hilang akal

Hilang akal seperti gila dan pingsan seharian bisa membuat puasa batal, yang dimaksud pingsan seharian adalah tidak sadar diri waktu sahur hingga Isya. Hilang akal lainnya yang membatalkan puasa adalah tidur seharian dan meninggalkan kewajiban beribadah.

7. Murtad

Murtad adalah berpaling dari agama Islam, baik perkataan, perbuatan, ataupun kepercayaan (i’tikad). Salah satu contohnya, mengatakan Nabi Muhammad SAW bukan nabi, Alquran bukan wahyu dari Allah, atau merendahkan puasa, surga, dan neraka.

8. Makan dan minum

Memasukkan makanan dan minuman melalui lubang yang berpangkal pada organ bagian dalam seperti mulut, telinga, dan hidung dalam keadaan sengaja juga dapat membatalkan puasa.

Nah, itulah hukum mencicipi makanan saat puasa hingga beberapa hal yang bisa membatalkan puasa. Semoga bermanfaat, ya, Bunda.

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar dan klik di SINI. Gratis!