Kisah Hijrah Metha dan Sang Suami Uki usai Keluar dari Band NOAH

Kisah Hijrah Metha dan Sang Suami Uki usai Keluar dari Band NOAH/Foto: Instagram @methayuna

Hijrah memang menjadi pilihan bagi beberapa figur publik di Tanah Air, Bunda. Beberapa selebriti yang melalui fase tersebut dan mendapat sorotan publik, di antaranya yakni Mohammad Kautsar Hikmat alias Uki eks gitaris band NOAH bersama sang istri, aktris sekaligus model Metha Yunatria.

Hijrah sendiri memiliki makna berpindah. Dewasa ini, kita mengenalnya sebagai proses seseorang untuk menjadi lebih baik dan meninggalkan kebiasaan sebelumnya.

Tepat seperti itu pula, Uki dan Metha kini menjalani hidup yang berbeda dari sebelumnya. Dahulu keduanya menjalani hari-hari dengan ketenaran, kini keduanya memilih untuk hidup dengan lebih sederhana dan penuh syukur.

Cerita hijrah Metha dan Uki NOAH

Memilih untuk hijrah tentunya akan melalui beragam hal sebagai bentuk adaptasi. Mengenai hal tersebut, Metha mengaku bahwa ia dan sang suami juga sempat mengalaminya, Bunda.

Saat hadir dalam program acara Rumpi No Secret, Metha berbagi kisah pada Feni Rose pengalaman hijrahnya bersama sang suami. Ini terjadi pada tahun 2019, waktu yang tak jauh berbeda dengan momen ketika Uki memutuskan untuk keluar dari NOAH.

Di tahun tersebut, Bunda tiga orang anak ini mengaku melewati banyak cobaan bersama sang suami. "2019 meniti sama-sama, maksudnya up and down. Terus berbagai ujian cobaan (datang) dan banyak sekali," tuturnya, dikutip dari kanal YouTube TRANS TV Official.

Bicara tentang pilihan untuk keluar dari NOAH, Metha mengatakan bahwa sang suami memang sudah memikirkan hal tersebut dari jauh-jauh hari. Sampai pada akhirnya, ia pun memantapkan diri hengkang dan memulai hidup baru.

"Jadi sebelum-sebelumnya memang sudah ada pembicaraan bahwa dia akan keluar NOAH. Kayaknya masih masih agak-agak percaya enggak percaya, gitu. Tapi di situ sudah yakin bahwa kalaupun keluar dia melakukan sesuatu yang terbaik buat hidup dia dahulu," tuturnya.

Keputusan tersebut tentunya bukan hal yang mudah. Apalagi, dari band tersebut pula kehidupan keluarga mereka tercukupi dan berjalan dengan sangat baik.

Pilihan Redaksi

Akan tetapi, ada satu hal yang membuat Metha patah hati. Katanya, hal tersebut muncul ketika sang suami mengira bahwa ia akan meninggalkan Uki karena keluar dari NOAH, Bunda.

Seperti apa kisah selanjutnya? Simak selengkapnya di halaman berikut, ya.

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

UKI IKHLAS JIKA METHA MINTA CERAI

Kisah Hijrah Metha dan Sang Suami Uki usai Keluar dari Band NOAH/Foto: Instagram @methayuna

Metha kemudian mengatakan bahwa sang suami sempat berbicara perceraian. Ini terjadi tak lama setelah keluar dari NOAH. Pria berusia 42 tahun ini menilai bahwa sang istri akan pergi jika dirinya tak lagi bergabung dengan NOAH.

"Dia masih menyangka bahwa saya akan meninggalkannya dengan dengan kondisi kalau dia bukan di NOAH lagi intinya," kenang Metha.

Mendapati pernyataan seperti itu, Metha mengaku sedih. Baginya, itu berarti sang suami belum mengenali ia sepenuhnya.

"Saya bilang, 'Kalau kamu bilang kayak gitu, berarti kamu belum kenal sama saya,'" ujarnya.

Metha kemudian meyakinkan bahwa ia akan tetap hidup bersama sang suami dan mendampinginnya selalu. Namun lagi-lagi, Uki meyakinkan sang istri dan mengaku ikhlas untuk bercerai jika ia tak bisa memberikan kebahagiaan.

"Jadi saya akan tetap dampingin kamu. Dia sampai bilang (lagi), 'Kalau misalnya memang saya enggak bisa ngebahagiain kamu, kamu boleh ceraikan saya. Saya mohon kamu sabar. Sabar sama saya, saya akan bahagiain kamu. Kalau itu enggak bisa saya lakuin, kamu boleh minta cerai.'"

"Jadi itu yang bikin nangis sebenarnya. Habis itu ya sudah, kita tetap sama-sama. Bareng," sambungnya.

Hidup lebih bahagia

Saat mengenang masa tersebut, Metha tampak mengharu-biru. Membagikan kisah tersebut membawa banyak kenangan.

Metha pun mengaku bersyukur karena bisa melewatinya. Kini, ia merasa menjalani hidup dengan lebih bahagia, bersyukur, dan rendah hati bersama keluarganya.

"Bahagia. Memiliki sifat qanaah, lebih ke arah menerima apa adanya, bersyukur. Dulu keadaan yang kita 'Wah', apa-apa serba bisa, all akses, ketenaran dan lain sebagainya. sekarang Itu semua malah malah jadi berbalik," kenangnya.