Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

moms-life

Viral Film Siksa Kubur, Psikolog Sebut Kelompok Orang yang Disarankan Tak Ikut Nonton

Annisa A   |   HaiBunda

Sabtu, 20 Apr 2024 12:35 WIB

Cuplikan adegan film Siksa Kubur.
Viral Film Siksa Kubur, Psikolog Sebut Kelompok Orang yang Disarankan Tak Ikut Nonton / Foto: Dok. Rapi Film
Jakarta -

Film horor Siksa Kubur garapan sutradara Joko Anwar sedang tayang di bioskop Tanah Air. Meski banyak mendapatkan review bagus, tak semua orang disarankan untuk menyaksikan film ini, Bunda.

Siksa Kubur mengusung tema horor dan teror yang menyoroti tentang hidup dan mati. Film ini juga dibintangi oleh bintang papan atas, seperti Faradina Mufti dan Reza Rahadian.

Kendati demikian, psikolog menyebutkan terdapat kelompok orang yang tidak disarankan untuk menyaksikan film Siksa Kubur. Pasalnya, film dengan tema seperti itu tidak disarankan untuk penonton yang tidak siap secara mental.

"Film ini penuh teror baik dari segi visual maupun suara, makanya harus sangat berhati-hati bagi mereka yang secara mental memang belum benar-benar siap," kata psikolog anak dan keluarga Mira Amir, dikutip dari CNN Indonesia, Kamis (18/4).

Selain tema horor yang mungkin cukup berat bagi sebagian orang, film ini juga mengangkat sejumlah isu kesehatan mental secara kasat mata.

Beberapa isu kesehatan mental yang dihadirkan di film Siksa Kubur antara lain pelecehan seksual, trauma, hingga rasa takut berlebihan.

Cerita soal pelecehan seksual yang dialami oleh salah satu tokoh di film Siksa Kubur dikisahkan meninggalkan luka yang terbawa hingga dewasa. Hal ini dapat memicu memori buruk bagi mereka yang juga pernah mengalami hal serupa.

Selain itu, film Siksa Kubur juga mengangkat cerita peristiwa bom bunuh diri. Bagi mereka yang pernah mengalami dan kehilangan keluarga dalam tragedi bom bunuh diri, tentunya film tersebut bisa menghadirkan memori menyakitkan dari masa lalu.

"Bukan berarti melarang, hanya saja kalau memang tidak siap. Secara mental belum penuh (belum sembuh) lebih baik dipikirkan lagi," kata Mira.

Apabila tetap ingin menonton, Mira menyarankan untuk memposisikan diri sebagai penonton yang pintar atau smart buyer. Menurut Mira, riset sangat diperlukan sebelum menyaksikan film. Apalagi, sudah banyak ulasan mengenai film yang muncul di media sosial.

"Riset dulu, kalau setelah riset yakin bisa menghadapi setiap terornya silakan menonton. Tapi kalau merasa tidak yakin lebih baik ditahan dulu. Dan juga kalau mau menonton usahakan tidak sendirian, ajak teman satu dua orang untuk berdiskusi selanjutnya," tuturnya.

TERUSKAN MEMBACA KLIK DI SINI.

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

(anm/pri)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda