Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

moms-life

Bukan Lagi Aplikasi Kencan, Kini Klub Lari Jadi Tren Tempat Cari Jodoh

Amira Salsabila   |   HaiBunda

Sabtu, 10 Aug 2024 15:30 WIB

Ilustrasi klub lari
Bukan Lagi Aplikasi Kencan, Kini Klub Lari Jadi Tren Tempat Cari Jodoh/Foto: Getty Images/Ramon Ivan Moreno Prieto

Banyak anak-anak muda memilih cara unik dalam menemukan pasangan. Tak hanya mencoba peruntungan lewat aplikasi kencan, kini banyak orang yang beralih bergabung dengan klub lari untuk cari jodoh.

Aplikasi kencan alias dating app mungkin membuat sebagian orang ‘lelah’ berinteraksi dengan calon pasangannya. Ini kemungkinan bisa terjadi karena mereka tidak bertemu secara langsung dan hanya berkomunikasi lewat dunia maya.

Hal tersebut juga diungkap langsung oleh salah satu anggota klub lari, Lunge Run Club, di kota New York yang sengaja bergabung untuk mencari jodoh.

“Saya baru-baru ini memutuskan untuk stop pakai dating apps, karena enggak berhasil ketemu jodoh di situ. Sekarang saya senang bertemu dengan orang baru lewat cara menarik dan unik seperti klub lari ini,” ungkap Anni Jorgensen, dikutip dari kanal YouTube VOA Indonesia, Kamis (8/8/2024).

Klub lari untuk tempat cari jodoh

Lunge Run Club sendiri adalah klub lari yang populer untuk orang-orang lajang di New York. Bahkan, mereka juga memiliki aturan dalam berbusananya.

Para anggota yang masih lajang dianjurkan untuk menggunakan baju olahraga warna hitam sebagai identitas, sedangkan mereka yang sudah memiliki pasangan bisa mengenakan pakaian berwarna lain.

“Semua orang New York punya baju warna hitam. Itu seperti ‘seragam’-nya New York. Jadi, dress code kami serba hitam kalau jomblo. Kami juga mau klub ini terbuka untuk semua orang. Sehingga mereka yang hanya cari teman baru masih bisa ikut dan menikmati klub hari ini. Jadi, yang punya pasangan pakai baju berwarna (lain),” ungkap salah seorang anggota.

Klub lari ini diketahui mengalami peningkatan hingga 135 persen dari 2022 hingga 2023 di seluruh dunia, Bunda. Sementara itu, acara kencan tatap muka mengalami peningkatan kehadiran hingga 42 persen di Amerika Serikat (AS).

“Saya pikir ada kekecewaan terhadap aplikasi kencan. Ada perasaan bahwa itu adalah sebuah pilihan, tapi mungkin bukan pilihan terbaik. Sedangkan kencan kilat atau yang serupa, yang langsung bertemu tatap muka, mungkin dalam kelompok yang punya minat sama, ini memungkinkan hubungan secara langsung dan mulai melakukan perbincangan tanpa ponsel sebagai perantara mereka,” ujar Kathryn Coduto, Media Science dari Boston University.

Beberapa orang berhasil bertemu dengan jodohnya melalui klub lari. Lanjut baca halaman berikutnya, ya, Bunda.

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar dan klik di SINI. Gratis!


KLUB LARI JADI TEMPAT CARI JODOH

Ilustrasi klub lari

Bukan Lagi Aplikasi Kencan, Kini Klub Lari Jadi Tren Tempat Cari Jodoh/Foto: Getty Images/laflor

Pengalaman Justin Shileds bertemu jodoh usai memulai klub lari

Justin Shields diketahui memulai Venice Run Club (VRC) pada Agustus 2020. Tak lama sebelumnya, ia telah menghapus semua aplikasi kencan di ponselnya karena merasa aplikasi tersebut hanya membuang-buang waktu.

Saat fokus membangun klub lari tersebut, seorang perempuan bernama Erin menawarkan bantuan untuk mengelola media sosial klub lari itu secara gratis. Sejak saat itu, keduanya semakin sering interaksi dan mengenal lebih dekat.

Tak disangka, klub lari yang dibangunnya itu membawa Justin bertemu dengan jodohnya. Pengalamannya ini merupakan gambaran tren yang lebih luas di mana kaum muda kehilangan kepercayaan pada aplikasi kencan dan mencari hubungan di dunia nyata.

Banner Gagal Ginjal pada Anak

Melansir dari laman Business Insider, dalam dunia daring yang semakin membuat anak muda merasa kesepian, klub lari menawarkan interaksi rutin di dunia nyata dengan orang-orang yang memiliki minat yang sama.

Maya Carducci dan Jordan Williams juga mengikuti tren ini dengan menciptakan Chicago Run Collective, tempat kebugaran dan interaksi sosial.

“Kami ingin bergabung dengan klub lari untuk musim panas, tetapi tidak dapat menemukan klub di Chicago yang berfokus pada lari dan bersosialisasi. Banyak klub lari di sini yang sangat berfokus pada latihan maraton,” ujar Carducci, dikutip dari laman CBS News.

Klub mereka pun dimulai pada Mei lalu dan dengan cepat menjadi tempat populer bagi para pelari yang ingin bertemu, dengan hampir 1.000 orang muncul untuk berlari di dekat Danau Michigan.

Saksikan video di bawah ini juga, ya, Bunda.

[Gambas:Video Haibunda]


(asa/rap)
Loading...

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda