MOM'S LIFE
15 Tanaman Herbal untuk Atasi Sakit Kepala
Arina Yulistara | HaiBunda
Selasa, 17 Sep 2024 16:40 WIBBunda belakangan sering sakit kepala? Mari memahami ragam jenis tanaman herbal yang bisa membantu mengatasi sakit kepala.
Sakit kepala seringkali mengganggu aktivitas sehari-hari. Penting untuk memahami bahwa tidak semua sakit kepala memiliki penyebab yang sama.
Beberapa jenis sakit kepala dapat disebabkan oleh stres, migrain, sinus, atau kondisi medis lainnya. Selain obat-obatan kimia, banyak orang mencari alternatif alami untuk meredakannya.
Salah satu pilihan yang populer menggunakan tanaman herbal. Dilansir dari Healthline, tanaman herbal mengandung senyawa aktif yang dapat membantu meredakan gejala sakit kepala seperti nyeri, peradangan, dan tegang otot.
Apa Bunda punya banyak tanaman herbal di rumah? Berikut deretan tanaman herbal yang dipercaya efektif mengatasi sakit kepala.
Tanaman herbal untuk atasi sakit kepala
Berikut deretan tanaman herbal untuk mengatasi sakit kepala.
1. Jahe
Jahe adalah tanaman tropis Asia yang telah digunakan dalam pengobatan herbal di Tiongkok selama lebih dari 2.000 tahun. Jahe juga populer dalam pengobatan India dan Arab sejak zaman kuno yang secara tradisional telah digunakan sebagai obat untuk sakit kepala, sakit perut, mual, radang sendi, gejala flu dan pilek, serta masalah neurologis.
Jahe terkenal dengan sifat antiinflamasi yang bisa meredakan sakit kepala, terutama migrain. Jahe juga membantu mengurangi mual yang sering menyertai sakit kepala.
2. Peppermint
Persilangan antara spearmint dan water mint, peppermint tumbuh di seluruh Amerika Utara, Eropa, dan Asia. Daun peppermint dan minyak esensialnya digunakan untuk keperluan pengobatan dan kuliner.
Minyak peppermint memiliki efek pendinginan yang membantu merelaksasi otot kepala yang tegang. Cukup oleskan minyak ini di pelipis dan dahi untuk meredakan sakit kepala akibat ketegangan.
Sebuah studi tahun 2010 menemukan bahwa mentol dalam larutan 10 persen dari minyak peppermint efektif untuk menghentikan nyeri migrain dan meredakan mual saat dioleskan ke dahi serta pelipis.
3. Lavender
Lavender dikenal dengan aroma yang menenangkan. Menghirup aroma minyak esensial lavender atau menggunakannya dalam diffuser dapat membantu mengurangi intensitas sakit kepala.
Minyak lavender digunakan di Mesir kuno selama proses mumifikasi. Karena sifat antimikroba dan aromanya yang bersih, minyak ini kemudian ditambahkan ke pemandian di Roma, Yunani, dan Persia.
Bunga aromatik dan minyaknya digunakan untuk mengobati segala hal mulai dari sakit kepala, insomnia, hingga gangguan kesehatan mental seperti stres dan kelelahan.
4. Rosemary
Rosemary sering digunakan untuk meredakan nyeri, termasuk sakit kepala. Minum teh rosemary atau menghirup minyak esensialnya bisa membantu meredakan sakit kepala tegang.
Daun tanaman ini juga dapat dikeringkan dan digiling untuk digunakan dalam bentuk kapsul. Bunda pun dapat menggunakannya dalam bentuk teh, tincture, dan ekstrak cair.
Rosemary dipercaya memiliki efek antimikroba, antiradang, dan antioksidan. Namun kemampuannya untuk mengurangi nyeri migrain belum diteliti dengan baik.
5. Feverfew (Tanaman krisan)
Feverfew sudah digunakan sejak zaman dulu untuk mengatasi migrain. Tanaman ini membantu mengurangi peradangan dan mencegah pembuluh darah di otak melebar, yang sering menjadi penyebab sakit kepala.
Orang pertama kali menggunakan feverfew di Yunani kuno pada awal abad kelima SM untuk mengobati berbagai penyakit, termasuk demam, pembengkakan, dan peradangan. Pada abad pertama, orang biasanya mengonsumsi herba tersebut untuk meredakan nyeri dan rasa sakit seperti sakit kepala.
Sebuah studi tahun 2023 menunjukkan bahwa feverfew merupakan pengobatan yang efektif untuk migrain, demam, flu biasa, dan radang sendi.
6. Honeysuckle (Lonicera japonica)
Berasal dari Asia, honeysuckle Jepang mulai berakar di Amerika Utara pada tahun 1800-an. Selain kemampuan antikanker dan antimikroba honeysuckle, penelitian tahun 2011 juga telah mengidentifikasi sifat antiperadangan pada daun, batang, serta bunga tanaman yang dapat meredakan nyeri mirip dengan aspirin. Tanaman ini juga mungkin efektif melawan nyeri migrain.
7. Lobak (Armoracia rusticana)
Berasal dari Eropa, lobak telah digunakan dalam pengobatan tradisional sebagai ekstrak minyak atau dalam bentuk akar kering atau segar. Kemampuannya untuk mempersempit pembuluh darah dapat membantu mengobati migrain.
8. Butterbur
Ramuan ini berasal dari semak belukar. Ramuan ini telah digunakan selama berabad-abad untuk mengobati segala hal mulai dari batuk hingga luka. Baru-baru ini, penggunaannya meluas hingga migrain.
9. Willow
Willow adalah pohon yang ditemukan di Eropa, Asia, dan Amerika Utara. Pohon ini telah digunakan sejak zaman Hipokrates (400 SM), saat orang mengunyah kulit pohon untuk mendapatkan efek antiradang dan pereda demam.
Willow kemudian digunakan di Tiongkok dan Eropa untuk mengatasi sakit kepala, osteoartritis, tendonitis, dan nyeri punggung bawah. Sebuah studi tahun 2012 menunjukkan bahwa ekstrak kulit pohon willow juga merupakan antioksidan yang efektif.
10. Biji ketumbar
Selama lebih dari 7.000 tahun, orang-orang dari berbagai budaya telah menggunakan khasiat penyembuhan dan penyedap dari biji ketumbar. Ketumbar dipuji karena kemampuannya untuk mengobati berbagai penyakit, mulai dari alergi, diabetes, hingga migrain.
Pengobatan tradisional Ayurveda menggunakan ketumbar untuk meredakan tekanan sinus dan sakit kepala. Pengobatan ini dilakukan dengan menuangkan air panas ke biji ketumbar segar dan menghirup uapnya.
11. Dong quai
Berasal dari keluarga yang sama dengan wortel, peterseli, dan seledri, orang telah menggunakan akar dong quai sebagai rempah-rempah, tonik, dan krim obat selama lebih dari 1.000 tahun. Akar ini sangat populer dalam praktik Jepang, Cina, dan Korea.
Pengguna modern sering mencampurnya dengan herba lain untuk mengobati sakit kepala, kelelahan, peradangan, dan nyeri saraf.
12. Rosemary
Rosemary berasal dari wilayah Mediterania yang dipercaya bisa mengatasi nyeri otot dan sendi, gangguan saraf, penyakit hati, hingga migrain. Bunda dapat mengencerkan minyak rosemary dan mengoleskannya secara topikal atau menghirupnya untuk tujuan aromaterapi. Daun tanaman ini juga dapat dikeringkan dan digiling untuk digunakan dalam bentuk kapsul.
13. Valerian
Valerian biasanya digunakan untuk mengatasi insomnia. Namun juga efektif dalam meredakan sakit kepala yang disebabkan oleh stres dan ketegangan otot.
Tanaman ini memiliki bunga kecil berwarna putih, ungu, atau merah muda. Valerian dikenal memiliki efek menenangkan.
Orang-orang menggunakannya untuk membantu mengatasi rasa gugup dan tidur tapi tanaman ini juga telah diteliti untuk mengatasi migrain. Teh atau suplemen valerian dapat digunakan sebagai pereda sakit kepala alami.
14. Pohon jeruk nipis
Linden juga dikenal sebagai pohon jeruk nipis atau Tilia adalah pohon yang bunganya telah digunakan dalam teh obat dalam budaya Eropa dan penduduk asli Amerika.
Orang-orang telah menggunakan tanaman ini untuk menenangkan saraf dan meredakan kecemasan, ketegangan, dan masalah peradangan, di antara masalah lainnya. Bunganya juga dapat digunakan dalam bentuk ekstrak cair dan kapsul.
Orang-orang telah menggunakannya untuk meredakan ketegangan dan sakit kepala sinus, menenangkan pikiran, memicu tidur, meredakan hidung tersumbat, hingga menurunkan tekanan darah tinggi.
15. Kentang
Kentang telah menjadi bagian dari pengobatan tradisional Eropa selama lebih dari 200 tahun. Pengobatan tradisional di pedesaan secara anekdot mendukung penggunaan irisan kentang mentah yang tebal untuk meredakan nyeri migrain.
Secara tradisional, orang-orang membungkus irisan kentang tersebut dengan kain tipis dan melilitkannya di kepala mereka atau menggosokkannya langsung ke pelipis untuk meredakan ketegangan serta nyeri. Tidak ada penelitian ilmiah terkini yang menunjukkan bahwa potongan kentang mentah dapat mengobati migrain secara efektif jika dioleskan.
Adakah tanaman herbal di atas di rumah Bunda? Beberapa tanaman herbal yang mudah ditemukan di sekitar mungkin dapat menjadi solusi alami untuk meredakan sakit kepala. Namun selalu konsultasikan dengan dokter sebelum menggunakan pengobatan herbal, terutama jika Bunda memiliki kondisi kesehatan tertentu.
Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!
(som/som)