MOM'S LIFE
Benarkah Penyakit Tidak Menular Justru Lebih Mematikan? Simak Faktanya
ANNISA ZAHRA AULIANY | HaiBunda
Kamis, 31 Oct 2024 14:31 WIBPenyakit dibedakan menjadi dua jenis, yakni penyakit menular dan penyakit tidak menular. Seseorang yang mengidap penyakit menular berisiko membuat orang sehat terkena penyakit serupa. Sementara penyakit tidak menular atau PTM adalah kondisi saat seseorang mengidap penyakit yang tidak dapat disebar ke orang lain, tetapi memiliki risiko kematian yang tinggi.
Penyakit tidak menular dapat disebabkan oleh berbagai faktor risiko seperti gen bawaan, gaya hidup, hingga lingkungan sekitar. Bunda perlu mengetahui faktor-faktor yang dapat menjadi penyebab penyakit tidak menular agar dapat melakukan intervensi dini.
Lalu, apa saja contoh penyakit tidak menular dan benarkah PTM lebih mematikan daripada penyakit menular? Simak penjelasannya berikut ini.
Apa itu penyakit tidak menular (PTM)?
Penyakit tidak menular atau PTM adalah masalah kesehatan yang tidak menular dan tidak dapat menyebar dari orang ke orang. Penyakit tidak menular juga dapat disebut sebagai penyakit kronis dan umumnya berlangsung dalam jangka waktu yang lama.
Dilansir oleh Healthline, penyakit tidak menular telah menewaskan setidaknya 40 juta orang setiap tahunnya. Artinya, sekitar 70 persen kematian di seluruh dunia disebabkan oleh penyakit tidak menular.
Penyakit tidak menular sering dikaitkan dengan orang lanjut usia. Namun, 15 juta kematian setiap tahunnya akibat penyakit tidak menular terjadi pada orang-orang antara usia 30 hingga 69 tahun. Lebih dari 85 persen kematian ini terjadi di negara berpendapatan rendah, di mana masyarakat kesulitan mendapat akses perawatan kesehatan.
Penyebab penyakit tidak menular
Penyakit tidak menular dapat menyerang siapa saja tetapi sering dikaitkan pada kelompok usia yang lebih tua. Namun, bukti menunjukkan bahwa sebagian besar kematian akibat penyakit tidak menular terjadi sebelum usia 70 tahun.
Penyakit tidak menular disebabkan oleh berbagai faktor, termasuk faktor genetik, gaya hidup yang tidak sehat, dan penuaan. Orang dengan pola makan yang tidak sehat dan kurang berolahraga dapat mengalami tekanan darah tinggi, kelebihan gula darah, dan obesitas.
Selain hal di atas, terdapat berbagai faktor risiko yang dapat menyebabkan penyakit tidak menular. Menurut World Health Organization, penyebab penyakit tidak menular dipengaruhi oleh beberapa faktor risiko sebagai berikut:
1. Faktor risiko perilaku
Faktor risiko yang menjadi penyebab penyakit tidak menular masih dapat diubah dan diperbaiki. Seperti penggunaan tembakau, kurangnya aktivitas fisik, pola makan yang tidak sehat, dan konsumsi alkohol.
- Lebih dari 8 juta kematian setiap tahunnya disebabkan oleh rokok.
- 1,8 juta kematian setiap tahunnya disebabkan oleh kelebihan asupan garam/natrium.
- Hampir 3 juta kematian setiap tahunnya disebabkan oleh konsumsi alkohol yang menyebabkan PTM termasuk kanker.
- 830.000 kematian tiap tahunnya disebabkan oleh kurangnya aktivitas fisik.
2. Faktor risiko metabolik
Faktor risiko metabolik berperan besar dalam perubahan metabolik utama yang meningkatkan risiko penyakit tidak menular:
- Tekanan darah tinggi
- Kelebihan berat badan/obesitas
- Hiperglikemia (kadar gula darah tinggi)
- Hiperlipidemia (kadar lemak darah tinggi)
Dari segi kematian, faktor risiko metabolik terbesar adalah tekanan darah tinggi yang menyebabkan 19 persen kematian di dunia. Kemudian diikuti oleh kadar gula darah tinggi dan kelebihan berat badan atau obesitas.
3. Faktor risiko lingkungan
Beberapa faktor risiko di lingkungan dapat menyebabkan penyakit tidak menular. Polusi udara merupakan faktor risiko terbesar yang menyebabkan 6,7 juta kematian di seluruh dunia. Sekitar 5,7 juta di antaranya disebabkan oleh penyakit tidak menular seperti stroke, penyakit jantung iskemik, penyakit paru obstruktif kronik, dan kanker paru-paru.
Benarkah penyakit tidak menular justru lebih mematikan?
Penyakit tidak menular seperti penyakit jantung, kanker, dan diabetes biasanya merupakan penyakit kronis, yang artinya penyakit tersebut cenderung berlangsung lama dan memiliki efek yang terus menerus. Penyakit kronis memiliki dampak signifikan terhadap individu, termasuk kualitas hidup dan kehidupan sosial-ekonominya.
Secara historis, penyakit menular seperti HIV/AIDS, malaria, polio, influenza, dan yang terbaru COVID-19 adalah penyakit berbahaya yang telah menjadi pusat perhatian karena dapat menular antar individu bahkan melintasi berbagai negara. Meskipun demikian, penyakit tidak menular adalah epidemi tak kasat mata yang menjadi penyebab kematian terbesar di dunia.
Penyakit tidak menular adalah penyakit kronis yang pada umumnya tidak dapat disembuhkan secara total. Penyakit tidak menular menjadi penyebab lebih dari 70 persen kematian secara global setiap tahunnya, sementara orang dengan penyakit tidak menular memiliki kualitas hidup yang semakin menurun.
7 Jenis penyakit tidak menular dengan risiko kematian tinggi
Kebanyakan jenis penyakit tidak menular adalah penyakit yang lebih sering dialami orang-orang. Berikut beberapa contoh penyakit tidak menular yang memiliki risiko kematian tinggi:
1. Penyakit kardiovaskular
Penyakit kardiovaskular adalah salah satu penyebab utama kematian akibat penyakit tidak menular. Adapun beberapa penyakit kardiovaskular yang termasuk dalam penyakit tidak menular adalah sebagai berikut:
- Serangan jantung
- Stroke
- Penyakit jantung koroner
- Penyakit serebrovaskular
- Penyakit arteri perifer
- Penyakit jantung bawaan
- Trombosis vena dalam dan emboli paru
2. Kanker
Kanker dapat menyerang orang-orang dari berbagai latar usia, status ekonomi, dan jenis kelamin. Kanker adalah penyebab terbesar kematian kedua yang diakibatkan oleh penyakit tidak menular.
Berikut beberapa jenis kanker yang paling umum menyebabkan kematian di seluruh dunia:
- Kanker payudara
- Kanker paru-paru
- Kanker perut
- Kanker serviks
- Kanker prostat
- Kanker hati
- Kanker kolorektal
3. Penyakit pernapasan kronis
Penyakit pernapasan kronis adalah penyakit yang memengaruhi saluran pernapasan dan struktur paru-paru. Sebagian penyakit pernapasan kronis disebabkan oleh adanya faktor genetik.
Namun, penyakit pernapasan kronis juga umum disebabkan oleh gaya hidup tidak sehat seperti merokok, serta faktor lingkungan di mana kualitas udara semakin memburuk dan polusi merajalela.
Berikut adalah beberapa jenis penyakit pernapasan kronis:
- Penyakit Paru Obstruktif Kronik (PPOK)
- Asma
- Penyakit paru akibat paparan debu batu bara (black lung disease)
- Hipertensi pulmonal
- Fibrosis kistik
4. Diabetes
Diabetes terjadi ketika tubuh tidak dapat memproduksi insulin dalam jumlah yang cukup, hormon yang bertugas mengatur kadar gula darah (glukosa). Kondisi ini juga terjadi ketika tubuh tidak dapat menggunakan insulin yang diproduksinya secara efektif.
Terdapat dua jenis diabetes:
- Diabetes tipe 1: Biasanya didiagnosis pada masa kanak-kanak atau remaja. Kondisi ini disebabkan oleh disfungsi sistem kekebalan tubuh.
- Diabetes tipe 2: Sering kali diderita oleh orang dewasa. Kondisi ini disebabkan oleh pola makan yang tidak sehat, kurang olahraga, obesitas, dan gaya hidup tidak sehat lainnya.
5. Obesitas
Obesitas adalah penyakit kronis jangka panjang yang dapat bertambah buruk seiring waktu. Obesitas didefinisikan sebagai kelebihan lemak tubuh yang dapat mengganggu kesehatan. Obesitas dikaitkan dengan risiko tinggi terkena penyakit serius seperti:
- Diabetes tipe 2
- Penyakit jantung
- Kanker
6. Penyakit muskuloskeletal
Penyakit muskuloskeletal adalah kondisi yang memengaruhi otot, tulang, sendi, dan jaringan ikat. Kondisi ini dapat terjadi sejak lahir atau diakibatkan oleh cedera atau penyakit.
Penyakit muskuloskeletal dapat meliputi:
- Tendinitis atau radang tendon
- Carpal tunnel syndrome (CTS)
- Radang sendi
- Rheumatoid arthritis
- Fibromyalgia
- Patah tulang
7. Alzheimer
Penyakit Alzheimer adalah bentuk demensia progresif yang berdampak negatif pada daya ingat, cara berpikir, dan perilaku. Kebanyakan penderita Alzheimer didiagnosis setelah berusia 65 tahun. Tidak ada obat untuk penyakit Alzheimer, tetapi perawatan yang tepat dapat memperlambat perkembangannya.
Cara mencegah penyakit tidak menular
Salah satu cara terpenting untuk mencegah penyakit tidak menular adalah mengurangi faktor risiko yang terkait dengan penyakit tersebut. Adapun cara mencegah penyakit tidak menular dapat dimulai dengan memperbaiki gaya hidup yang meliputi hal-hal berikut:
- Berhenti merokok dan hindari paparan asap rokok.
- Hindari konsumsi alkohol.
- Lakukan aktivitas fisik atau berolahraga secara teratur.
- Perbaiki pola makan yang sehat dan hindari konsumsi makanan tidak sehat.
- Hindari paparan polusi udara dan partikel berbahaya lainnya.
- Lakukan pemeriksaan kesehatan secara rutin untuk intervensi dini.
Menurut World Health Organization, pencegahan dan pengendalian penyakit tidak menular meliputi pendeteksian, skrining, dan perawatan, serta akses ke perawatan bagi orang-orang yang membutuhkan. Diperlukan pendekatan komprehensif yang mengharuskan seluruh sektor termasuk kesehatan, keuangan, transportasi, pendidikan, dan pertanian untuk berkolaborasi guna mengurangi risiko penyakit tidak menular.
Cara deteksi dini penyakit tidak menular (PTM)
Berdasarkan panduan dari World Health Organization, skrining dilakukan untuk deteksi dini penyakit tidak menular. Menurut laman Kemenkes, skrining penyakit tidak menular adalah pelayanan pemeriksaan kesehatan yang disediakan oleh fasilitas kesehatan kepada pasien usia dewasa antara 18-59 tahun.
Skrining PTM dilakukan untuk deteksi dini penyakit seperti obesitas, hipertensi, gangguan penglihatan, gangguan pendengaran, penyakit paru obstruktif kronis (PPOK), kanker, diabetes mellitus, stroke, asam urat, talasemia, dan penyakit jantung.
Demikian penjelasan mengenai penyebab dan jenis penyakit tidak menular hingga cara mencegahnya yang perlu Bunda pahami. Semoga bermanfaat, Bunda.
Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!
(som/som)Simak video di bawah ini, Bun:
7 Kelas Persiapan Melahirkan yang Bisa Bumil Ikuti
TOPIK TERKAIT
ARTIKEL TERKAIT
Kebiasaan CERDIK untuk Mencegah Penyakit Tidak Menular
Cara Mudah Mendeteksi Dini Penyakit Tidak Menular (PTM), Bunda Perlu Tahu
30 Jenis Penyakit Tidak Menular, Gejala, Penyebab & Cara Mencegahnya, Waspada Risiko Kematian Tertinggi!
5 Penyebab Lansia Sering Terserang Penyakit Tidak Menular
TERPOPULER
7 Artis Pindah ke Luar Negeri Beralih Profesi, Jadi Psikolog hingga Tukang Las
Potret Luna Maya & Maxime Bouttier Hadiri Pernikahan Sahabat di Italia
Alasan Indri Giana dan Ustaz Riza Jalani IVF lagi Meski Sudah Miliki 4 Anak, Ternyata..
5 Resep Bolu Pisang Kukus yang Enak, Lembut, dan Sederhana Dibuat
Kenali Pola Tidur Bayi 2 Bulan dan Membentuknya agar Ideal
REKOMENDASI PRODUK
10 Rekomendasi Face Mist Terbaik untuk Lembapkan Kulit Wajah
Amira SalsabilaREKOMENDASI PRODUK
5 Pilihan Tas Sekolah Anak TK-SD yang Bagus hingga Awet, Bisa Buat Perempuan & Laki-laki
Firli NabilaREKOMENDASI PRODUK
10 Rekomendasi Cleansing Oil untuk Semua Jenis Kulit dari Berminyak dan Berjerawat
Amira SalsabilaREKOMENDASI PRODUK
10 Rekomendasi Slow Cooker Terbaik, Solusi Masak MPASI untuk Bayi
Azhar HanifahREKOMENDASI PRODUK
Review Main Virtual Sport di VS Thrillix AEON Mall Tanjung Barat, Lengkap dengan Harga Tiket
Firli NabilaTERBARU DARI HAIBUNDA
Terpisah Puluhan Tahun, Teman Sekolah Ini Kembali Dipertemukan dan Akhirnya Menikah
7 Artis Pindah ke Luar Negeri Beralih Profesi, Jadi Psikolog hingga Tukang Las
Kenali Pola Tidur Bayi 2 Bulan dan Membentuknya agar Ideal
5 Resep Bolu Pisang Kukus yang Enak, Lembut, dan Sederhana Dibuat
3 Fakta di Balik Penggunaan Minyak Telon Bayi Beserta Rekomendasi yang Bagus dan Aman
FOTO
VIDEO
DETIK NETWORK
-
Insertlive
Baru Lapor LKHPN, Ini Rincian Harta Kekayaan Yovie Widianto Kini Jadi Stafsus
-
Beautynesia
Parade Fashion Selebriti Hollywood di Pernikahan Mewah Jeff Bezos, Ada Kardashian-Jenner hingga Sydney Sweeney
-
Female Daily
Mulai Menjamur, Body Mist Diprediksikan Bakal Jadi Tren di Tahun 2025!
-
CXO
GOT7 Rilis Album Baru, Persiapan Harus Lewat Video Call Karena Hal Ini
-
Wolipop
Gaya Asri Welas Tampil Seksi di Pemotretan Terbaru, Dada Tertutup Rambut
-
Mommies Daily
Cara Efektif Menegur Anak dalam 1 Menit ala dr. Aisah Dahlan, Orangtua Harus Coba