Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

moms-life

Cara Mudah Mendeteksi Dini Penyakit Tidak Menular (PTM), Bunda Perlu Tahu

Arina Yulistara   |   HaiBunda

Jumat, 01 Nov 2024 12:20 WIB

Ilustrasi Sakit Jantung
Ilustrasi cara mudah mendeteksi dini penyakit tidak menular (PTM)/ Foto: Getty Images/MTStock Studio

Khawatir anggota keluarga punya penyakit tidak menular (PTM) yang mengancam nyawa? Mari memahami cara mudah mendeteksi dini PTM.

Penyakit Tidak Menular (PTM) atau Noncommunicable Diseases (NCDs) adalah penyakit yang umumnya berlangsung lama dan tidak ditularkan dari satu orang ke orang lain. PTM saat ini telah menjadi penyebab utama kematian di berbagai belahan dunia.

Berdasarkan data World Health Organization (WHO), PTM seperti penyakit jantung, kanker, diabetes, dan penyakit paru-paru kronis, menyumbang sekitar 41 juta kematian setiap tahunnya. Jumlahnya setara dengan 74 persen dari total kematian global.

Lebih dari tiga perempat kematian terjadi di negara-negara berpenghasilan rendah dan menengah. Sekitar 17 juta kematian dini terjadi pada orang di bawah usia 70 tahun.

Peningkatan angka kematian akibat PTM ini menunjukkan pentingnya deteksi dini sebagai upaya pencegahan. Yuk bahas tentang penyakit tidak menular yang bisa membahayakan nyawa. 

Apa itu penyakit tidak menular?

Penyakit tidak menular adalah kondisi kesehatan kronis yang tak disebabkan oleh infeksi, virus, atau bakteri, melainkan dipicu faktor gaya hidup. PTM meliputi penyakit seperti penyakit jantung koroner, kanker, diabetes, hipertensi, dan penyakit pernapasan kronis.

PTM biasanya muncul akibat kombinasi faktor genetik, fisiologis, lingkungan, dan perilaku, dengan pola hidup tidak sehat menjadi salah satu pemicu utama. PTM kini menjadi beban kesehatan masyarakat yang lebih dominan dibandingkan dengan penyakit menular karena lebih banyak menyerang berbagai kelompok usia, terutama di negara berkembang, termasuk Indonesia.

Dengan meningkatnya urbanisasi yang cepat, populasi yang menua, serta globalisasi gaya hidup tidak sehat, semakin banyak orang yang berisiko mengalami PTM.

Faktor risiko penyakit tidak menular

Beberapa faktor risiko yang dapat meningkatkan kemungkinan seseorang terkena PTM, sebagai berikut.

1. Merokok

Tembakau merupakan penyebab lebih dari 8 juta kematian setiap tahun, termasuk efek paparan asap rokok. Kebiasaan merokok berpotensi merusak pembuluh darah dan meningkatkan risiko penyakit jantung serta kanker.

2. Gaya hidup sedentari

Ketidakaktifan fisik menyumbang sekitar 830 ribu kematian setiap tahun. Kurangnya gerakan dapat menyebabkan obesitas dan menurunkan kebugaran tubuh.

3. Diet tidak sehat

Konsumsi gula, garam, dan lemak yang berlebihan serta kurangnya asupan buah dan sayur dapat mengganggu kesehatan metabolik tubuh.

4. Konsumsi alkohol berlebihan

Penggunaan alkohol berlebihan berkontribusi pada lebih dari 3 juta kematian per tahun. Sebagian besar disebabkan oleh penyakit hati, ginjal, dan otak.

5. Polusi udara

Sekitar 6,7 juta kematian setiap tahun disebabkan oleh polusi udara. Ini berdampak pada penyakit jantung, stroke, serta penyakit paru-paru kronis.

Faktor-faktor risiko ini secara keseluruhan dapat mengakibatkan perubahan metabolik dalam tubuh, seperti tekanan darah tinggi, kadar gula yang tinggi, obesitas, dan peningkatan kolesterol, yang semuanya dapat memicu PTM.

Jenis-jenis penyakit tidak menular

1. Diabetes: Kondisi ketika tubuh tidak bisa memproduksi insulin yang cukup atau tidak dapat menggunakan insulin dengan efektif.

2. Stroke: Terjadi saat pasokan darah ke otak terputus akibat penyumbatan atau pecahnya pembuluh darah di otak.

3. Penyakit jantung koroner: Penyumbatan aliran darah di arteri koroner yang dapat menyebabkan serangan jantung.

4. Hipertensi: Tekanan darah tinggi yang bisa merusak organ tubuh lainnya seperti ginjal, jantung, dan otak.

5. Kanker payudara dan kanker leher rahim: Penyakit yang melibatkan pertumbuhan sel abnormal pada organ tubuh tertentu.

6. Asma dan PPOK (Penyakit Paru Obstruktif Kronik): Penyakit pernapasan yang menyebabkan peradangan kronik pada saluran napas.

PTM terdiri dari beberapa kategori utama yang meliputi penyakit kardiovaskular, kanker, penyakit pernapasan kronis, dan diabetes. Empat jenis PTM ini bertanggung jawab atas lebih dari 80 persen kematian dini akibat PTM, dengan penyakit kardiovaskular seperti serangan jantung dan stroke sebagai penyebab tertinggi dengan 17,9 juta kematian setiap tahun.

Kanker menyumbang 9,3 juta kematian, penyakit pernapasan kronis sebanyak 4,1 juta kematian, dan diabetes sebanyak 2 juta kematian, termasuk penyakit ginjal yang disebabkan oleh diabetes.

Pencegahan dan pengendalian penyakit tidak menular

Pengendalian PTM sangat mungkin dilakukan dengan menerapkan pola hidup sehat dan deteksi dini. Beberapa cara yang direkomendasikan. meliputi:

1. Gaya hidup sehat: Hindari rokok, alkohol, konsumsi makanan sehat yang kaya serat, kendalikan konsumsi gula dan garam, serta lakukan aktivitas fisik minimal 30 menit setiap hari.

2. Lingkungan sehat: Pastikan lingkungan bebas polusi udara dan memiliki fasilitas umum untuk berolahraga.

3. Berat badan ideal: Jaga berat badan ideal, tekanan darah, gula darah, serta kadar kolesterol dalam batas normal.

Mengutip situs resmi Kementerian Kesehatan, langkah-langkah pencegahan ini dapat diperkuat dengan menerapkan konsep CERDIK, yaitu: Cek kesehatan secara rutin, Enyahkan asap rokok, Rajin beraktivitas fisik, Diet seimbang, Istirahat cukup, dan Kendalikan stres.

Cara mendeteksi dini penyakit tidak menular

Pemeriksaan kesehatan secara berkala merupakan cara paling efektif untuk mendeteksi dini adanya risiko PTM. Beberapa skrining yang dapat dilakukan, meliputi:

  • Pengukuran tekanan darah: Memantau tekanan darah secara berkala bisa menjadi langkah awal untuk mencegah penyakit kardiovaskular.
  • Pengukuran gula darah: Tes kadar gula darah rutin penting untuk mencegah dan mendeteksi dini diabetes.
  • Pemeriksaan kolesterol: Kolesterol tinggi bisa menjadi pemicu utama penyakit jantung dan stroke, sehingga pemantauan kadar kolesterol dapat membantu mencegah risiko.
  • BMI dan pengukuran lingkar pinggang: Obesitas atau kelebihan berat badan dapat diketahui dengan mengukur indeks massa tubuh (IMT) dan lingkar pinggang yang membantu memantau risiko PTM.

Dengan berbagai langkah deteksi dini dan pencegahan yang dapat dilakukan secara mandiri, Bunda diharapkan lebih waspada terhadap risiko PTM dan menjalani hidup yang lebih sehat dan berkualitas.

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

(som/som)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda