Salah satu syarat wajib untuk berpuasa adalah suci dari haid dan nifas. Semua hadas, baik kecil maupun besar, semestinya dibersihkan jika Bunda ingin segera berpuasa di bulan suci Ramadhan.

Untuk membersihkannya, umat Islam perlu melakukan mandi wajib sebelum menunaikan puasa Ramadhan. Selain mandi wajib bagi yang berhadas besar, ada juga anjuran untuk mandi sunnah menjelang puasa Ramadhan.

Jika Bunda dan keluarga ingin mengamalkannya untuk ibadah puasa yang lebih khusyuk, berikut adalah bacaan niat mandi wajib dan sunnah sebelum puasa Ramadhan beserta tata caranya. Mari simak informasi selengkapnya.

Hukum mandi besar sunnah sebelum puasa Ramadhan

Mandi atau keramas sebelum berpuasa adalah tindakan kebersihan yang dianjurkan. Bagi mereka yang tidak dalam keadaan hadas, mandi besar bisa menjadi amalan sunnah, meskipun tidak menjadi syarat sahnya puasa.

Mandi besar sunnah ini mirip dengan mandi yang dilakukan sebelum salat Jumat, salat Idul Fitri, salat Idul Adha, salat gerhana, dan lainnya. Hal ini dijelaskan dalam kitab Hasyiyah al-Bajuri, seperti yang dikutip dari laman detikcom.

و بقية الأغسال المسنونة مذكورة في المطولات منها الغسل لدخول المدينة الشريفة...ولكل ليلة من رمضان و قيده الأذرعي بمن يحضر الجماعة والمعتمد عدم التقييد بذالك

Artinya, "Dan sisa mandi-mandi yang disunnahkan telah disebutkan dalam kitab-kitab yang panjang pembahasannya. Di antaranya adalah membersihkan badan karena hendak memasuki kota Madinah,... dan setiap malam di bulan Ramadhan. Imam Al-Adzra'i hanya membatasi pada orang yang hendak menghadiri berjamaah, sementara menurut pendapat yang kuat tidak ada pembatasan dalam hal itu."

Mandi besar sunnah sebelum puasa memiliki dua tujuan penting. Selain membersihkan tubuh, praktik ini juga berperan dalam menyiapkan mental dan spiritual diri untuk menyambut bulan suci Ramadhan dengan penuh kesiapan dan kesucian.

Hukum mandi wajib sebelum puasa Ramadhan

Hukum mandi wajib sebelum puasa Ramadhan berkaitan dengan keadaan hadas besar. Mandi besar menjadi kewajiban bagi seorang Muslim yang dalam keadaan junub, seperti setelah berjima, haid, nifas, atau keluarnya air mani. Mereka perlu melakukan mandi besar sebelum melaksanakan ibadah yang memerlukan kesucian.

Dikutip dari laman detikcom, ibadah puasa tidak mensyaratkan keadaan suci. Dengan kata lain, seseorang yang mengalami hadas besar tetap diperbolehkan untuk berpuasa di siang hari Ramadhan meskipun belum mandi wajib sebelum imsak.

Meskipun demikian, disarankan agar mandi tidak ditunda terlalu lama, karena seseorang yang junub tidak dapat melaksanakan salat hingga mandi dilakukan.

Hal ini dijelaskan dalam kitab al-Mausu'atul Fiqhiyyah sebagai berikut:

يَصِحُّ مِنْ الْجُنُبِ أَدَاءُ الصَّوْمِ بِأَنْ يُصْبِحَ صَائِمًا قَبْل أَنْ يَغْتَسِل. فَإِنَّ عَائِشَةَ وَأُمَّ سَلَمَةَ قَالَتَا : نَشْهَدُ عَلَى رَسُول اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أِنْ كَانَ لِيُصْبِحُ جُنُبًا مِنْ غَيْرِ احْتِلاَمٍ ثُمَّ يَغْتَسِل ثُمَّ يَصُومُ

Artinya, "Orang yang memiliki hadas junub (hadats besar), sah melaksanakan puasa meski ia belum sempat mandi besar sampai pagi puasa. Siti 'Aisyah dan Ummu Salamah pernah berkata, 'Kami melihat Nabi Muhammad saw pagi-pagi masih memiliki hadas junub yang bukan karena mimpi basah, lalu beliau mandi besar dan tetap melaksanakan puasa." 

Waktu pelaksanaan mandi sebelum puasa Ramadhan

Mandi besar sunnah sebelum puasa Ramadhan adalah amalan yang dilakukan setiap malam selama bulan puasa. Praktik ini dilaksanakan sebagai persiapan sebelum menjalankan ibadah puasa keesokan harinya, dengan harapan mendapatkan keberkahan dan kesucian.

Sementara itu, mandi wajib untuk membersihkan diri dari hadas besar dapat dilakukan hingga akhir waktu subuh. Yang terpenting, ketika hendak melaksanakan salat, seseorang harus sudah dalam keadaan suci.

Sebagaimana dijelaskan oleh Aisyah RA, beliau berkata:

"Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam pernah menjumpai waktu fajar di bulan Ramadhan dalam keadaan junub, bukan karena mimpi basah. Kemudian beliau mandi dan tetap berpuasa." (HR. Bukhari dan Muslim).

Niat mandi sebelum puasa Ramadhan

Jika ingin melaksanakan mandi sebelum puasa Ramadhan, Bunda perlu melafalkan syarat pertama untuk keabsahan kegiatan ini, yaitu membaca doa niat.

Dalam buku Bekal Menyambut Bulan Suci Ramadhan karya Dr. H. Kholilurrohman, MA, terdapat doa niat untuk mandi besar, baik sunnah maupun wajib, sebelum berpuasa Ramadhan. Berikut adalah doa niat tersebut:

Niat mandi besar sunnah sebelum puasa Ramadhan

نَوَيْتُ أَدَاءَ اْلغُسْلِ اْلمَسْنُوْنِ لِيْ فِيْ هَذِهِ اللَّيْلَةِ مِنْ رَمَضَانَ لله تَعَالَى

Nawaitu adâ'al ghuslil masnûni lî fî hadzihil lailatil min romadhona lillâhi ta'âlâ.

Artinya: Aku berniat menjalankan mandi yang disunnahkan kepadaku pada malam ini di bulan Ramadhan karena Allah Ta'ala.

Niat mandi wajib sebelum puasa Ramadhan

Mandi wajib sebelum berpuasa Ramadhan hanya berlaku bagi orang yang dalam keadaan hadas besar. Mandi ini bertujuan untuk bersuci agar dapat melaksanakan ibadah, seperti salat lima waktu, tawaf, dan ibadah lainnya.

Berikut ini bacaan niat mandi wajib sebelum puasa Ramadhan:

نَوَيْتُ الْغُسْلَ لِرَفْعِ اْلحَدَثِ اْلأَكْبَرِ مِنَ اْلِجنَابَةِ فَرْضًا لِلهِ تَعَالَى

Nawaitul ghusla liraf'il hadatsil akbari minal janabati fardhan lillahi ta'ala.

Artinya: "Aku niat mandi untuk menghilangkan hadats besar dari janabah, fardhu karena Allah ta'ala."

Tata cara mandi wajib dan sunnah sebelum puasa Ramadhan

Ada beberapa ketentuan yang perlu Bunda perhatikan dan lakukan saat melaksanakan mandi wajib dan sunnah sebelum berpuasa Ramadhan. Berikut adalah langkah-langkahnya:

1. Saat masuk kamar mandi, basuhlah tangan sebanyak tiga kali dengan air bersih atau mengalir.
2. Bersihkan kotoran atau najis yang menempel di tubuh.
3. Lakukan wudhu seperti sebelum salat, termasuk doa-doanya, dan akhiri dengan menyiram kedua kaki.
4. Mulailah mandi janabah dengan mengguyur kepala tiga kali sambil melafalkan niat untuk menghilangkan hadas janabah.
5. Guyur bagian kanan tubuh tiga kali, lalu lakukan hal yang sama pada bagian kiri. Jangan lupa menggosok tubuh bagian depan dan belakang tiga kali, serta menyela rambut dan jenggot jika ada.
6. Pastikan air mengalir ke lipatan-lipatan kulit dan pangkal rambut. Hindari menyentuh area kemaluan. Jika tersentuh, lakukan wudhu kembali.

Doa setelah mandi wajib

Untuk menyempurnakan rangkaian mandi wajib, Bunda disarankan untuk melanjutkan dengan membaca doa, tepat setelah wudhu. Berikut adalah bacaan doanya, yang dikutip dari buku Praktik Mandi Janabah Rasulullah Menurut 4 Mazhab karya Isnan Ansory, LC., MA:

أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللَّهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ اللَّهُمَّ اجْعَلْنِى مِنَ التَّوَّابِينَ وَاجْعَلْنِى مِنَ الْمُتَطَهِّرِينَ

Asyhadu an laa ilaha illallahu wahdahu laa syarika lahu, wa asyhadu anna Muhammadan abduhu wa Rasuluhu, allahumma-jalni minattawwabina, wajalni minal mutathahirrina.

Artinya: "Aku bersaksi tiada Tuhan selain Allah dan tidak ada yang sekutu bagi-Nya. Dan aku bersaksi bahwa Nabi Muhammad adalah hamba-Nya dan utusan-Nya. Ya Allah jadikanlah aku orang yang ahli taubat, dan jadikanlah aku orang yang suci dan jadikanlah aku dari golongan orang-orang yang saleh." 

Demikian informasi terkait hukum, tata cara, serta bacaan niat mandi wajib dan sunnah sebelum puasa Ramadhan. Semoga dapat membantu Bunda dan keluarga jalani bulan suci Ramadhan lebih berkah, ya.

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!