MOM'S LIFE
Asam Urat Kambuh saat Puasa? Ini Cara Mengatasinya Menurut Pakar
Arina Yulistara | HaiBunda
Rabu, 12 Mar 2025 21:40 WIBAsam urat Bunda kambuh saat puasa? Pahami cara mengatasinya berdasarkan saran ahli.
Asam urat atau gout adalah bentuk arthritis yang ditandai dengan nyeri hebat dan pembengkakan pada sendi. Kondisi ini terjadi akibat penumpukan asam urat yang berlebihan dalam darah yang kemudian membentuk kristal di sekitar sendi.
Ketika kambuh maka bisa menyebabkan peradangan dan rasa tidak nyaman. Selama bulan puasa, pola makan dan hidrasi yang berubah dapat memicu kambuhnya gejala asam urat sehingga penting bagi penderita untuk mengetahui cara mengelolanya.
Menurut para pakar, penanganan asam urat yang efektif melibatkan kombinasi antara perawatan medis dan perubahan gaya hidup. Langkah-langkah seperti memulai pengobatan segera setelah gejala muncul, berkonsultasi dengan dokter, dan mengelola stres dapat membantu mengurangi keparahan serangan.
Selain itu, menerapkan pengobatan rumahan seperti meningkatkan asupan air putih, mengompres sendi yang terkena dengan es, dan menghindari makanan tinggi purin dapat membantu mencegah kambuhnya gejala.
Selama berpuasa, penting bagi Bunda yang menderita asam urat untuk tetap menjaga hidrasi dan pola makan seimbang. Memperhatikan asupan cairan saat sahur dan berbuka, serta memilih makanan yang rendah purin dapat membantu mengurangi risiko kambuhnya asam urat.
Dengan memahami faktor pemicu dan menerapkan langkah-langkah pencegahan yang tepat, Bunda dapat menjalani ibadah puasa dengan lebih nyaman meski punya asam urat.
Cara mengatasi asam urat kambuh saat puasa
Berikut cara mengatasi asam urat kambuh saat puasa.
1. Batalkan puasa dengan air putih
Ketika Bunda menderita asam urat maka dapat mengalami pembengkakan dan peradangan yang signifikan. Salah satu cara untuk mengurangi gejalanya dengan minum lebih banyak air.
Meningkatkan konsumsi cairan dapat memicu ginjal Bunda untuk melepaskan cairan berlebih sehingga mengurangi pembengkakan saat menderita asam urat. Air putih adalah minuman terbaik.
Sebuah studi menunjukkan bahwa konsumsi bir dapat meningkatkan risiko gout hingga 60 persen pada pria dan 62 persen pada perempuan.
2. Mulai pengobatan segera dan konsultasi dengan dokter
Segera setelah gejala asam urat muncul, penting untuk memulai pengobatan sesuai arahan dokter. Obat antiinflamasi nonsteroid (NSAID) seperti ibuprofen dapat membantu mengurangi nyeri dan peradangan. Jika gejala tidak membaik dalam 24 jam, konsultasikan dengan dokter untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut.
Dokter mungkin meresepkan obat tambahan seperti colchicine atau kortikosteroid untuk mengendalikan gejala. Pastikan mengonsumsi obat yang tepat. Jika tidak maka bisa komplikasi ke penyakit lainnya kalau Bunda memiliki riwayat kondisi kesehatan tertentu.
"Dokter Anda akan mencari tahu mana yang terbaik untuk kebutuhan tubuh Anda. NSAID misalnya tidak cocok jika Anda memiliki penyakit ginjal, dan steroid dapat memperburuk kadar gula darah jika Anda menderita diabetes,” ujar John FitzGerald, MD, PhD, mengutip Everyday Health.
3. Mengompres sendi yang terkena dengan es
Mengompres sendi yang terkena dengan kompres es yang dibungkus kain dapat membantu mengurangi peradangan terkait asam urat. Cobalah mengompres dengan es batu atau benda dingin lain yang dibungkus handuk tipis selama 20 menit untuk membantu meredakan nyeri.
4. Mengelola stres
Stres dapat memicu kambuhnya asam urat. Oleh karena itu, penting untuk mengelola stres melalui aktivitas relaksasi seperti menonton film, membaca buku, atau bermeditasi.
Selain itu, penggunaan tongkat bantu jalan dapat membantu mengurangi tekanan pada sendi yang terkena, sehingga mengurangi rasa nyeri saat bergerak.
Menghindari aktivitas fisik yang berlebihan dan memberikan waktu istirahat yang cukup bagi tubuh juga dapat membantu dalam proses pemulihan. Dengan demikian, manajemen stres dan penggunaan alat bantu jalan dapat berperan penting dalam mengatasi gejala asam urat.
5. Meninggikan sendi yang terkena
Meninggikan posisi sendi yang terkena dapat membantu mengurangi pembengkakan dengan mendorong aliran darah dan cairan menjauh dari area tersebut. Kombinasi antara kompres es dan elevasi sendi merupakan bagian dari metode RICE (Rest, Ice, Compression, Elevation) efektif dalam mengatasi gejala asam urat.
6. Konsumsi kopi dan air lemon
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa konsumsi kopi dapat menurunkan risiko gout dengan menurunkan kadar asam urat dalam darah. Selain itu, mengonsumsi air lemon juga dapat membantu menetralkan asam urat dan mengurangi kadarnya dalam tubuh.
Sebuah tinjauan dan meta-analisis tahun 2016 menunjukkan bahwa mereka yang minum lebih banyak kopi cenderung tidak menderita asam urat. Ini mungkin karena kopi dapat menurunkan kadar asam urat.
Namun perlu diingat bahwa meskipun terdapat korelasi antara konsumsi kopi dan penurunan risiko gout, hal ini tidak berarti kopi secara langsung menyebabkan penurunan risiko tersebut. Selalu konsultasikan dengan dokter sebelum menambahkan kopi atau air lemon ke dalam diet Bunda sebagai langkah pencegahan atau pengobatan asam urat.
7. Mengadopsi pola makan seimbang
Mengonsumsi diet seimbang saat sahur dan berbuka puasa yang kaya akan buah-buahan, sayuran, biji-bijian protein rendah purin dapat membantu mengurangi kadar asam urat dalam tubuh. Beberapa makanan yang disarankan untuk penderita asam urat antara lain:
- Buah-buahan: Ceri, strawberry, apel, pisang, dan jeruk yang kaya antioksidan dan dapat membantu mengurangi peradangan.
- Sayuran hijau: Bayam, brokoli, dan kangkung yang mengandung serat tinggi serta nutrisi penting.
- Karbohidrat kompleks: Beras merah, oatmeal, dan quinoa sebagai sumber energi yang lebih sehat dibandingkan karbohidrat olahan.
- Sumber protein rendah purin: Tahu, tempe, dan telur sebagai alternatif daging merah dan makanan laut yang tinggi purin.
8. Hindari makanan tinggi purin
Hindari makanan tinggi purin seperti daging merah, jeroan, seafood (udang, kerang, kepiting), serta minuman yang mengandung pemanis buatan. Mengontrol pola makan secara disiplin dapat membantu mencegah serangan asam urat selama puasa.
Pola makan saat puasa untuk penderita asam urat
Untuk mencegah kambuhnya asam urat selama berpuasa, berikut panduan pola makan yang bisa diterapkan.
Sahur
- Minum segelas air putih sebelum makan.
- Konsumsi makanan kaya serat seperti oatmeal, buah, dan sayuran untuk menjaga kadar gula darah stabil dan memperlambat penyerapan purin.
- Pilih protein rendah purin seperti telur rebus atau tempe panggang.
- Hindari makanan asin berlebihan karena dapat menyebabkan dehidrasi dan meningkatkan kadar asam urat.
Saat berbuka puasa
- Mulai dengan segelas air putih dan kurma untuk mengembalikan energi.
- Konsumsi buah-buahan segar sebagai sumber vitamin dan mineral.
- Pilih makanan yang direbus atau dikukus dibandingkan yang digoreng atau berbumbu berat.
- Batasi konsumsi makanan tinggi lemak dan gula berlebih yang dapat memicu peradangan.
Setelah tarawih
- Minum air putih secara cukup untuk mencegah dehidrasi.
- Jika merasa lapar, pilih camilan sehat seperti yogurt tanpa gula, almond, atau roti gandum.
Penderita asam urat tetap bisa menjalani puasa dengan aman jika menerapkan pola makan yang tepat, menjaga hidrasi, dan menghindari makanan pemicu. Konsultasi dengan dokter sebelum memulai puasa juga sangat disarankan, terutama bagi Bunda yang memiliki riwayat serangan gout berulang.
Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!
Simak video di bawah ini, Bun:
Bisa Memicu Asam Lambung Naik, 7 Makanan ini Perlu Dihindari saat Puasa
TOPIK TERKAIT
ARTIKEL TERKAIT
11 Pantangan Makanan untuk Pengidap Asam Urat, Sepele tapi Jangan Sampai Salah!
Tak Ingin Asam Urat Kambuh? Ini 6 Makanan yang Harus Dihindari
Kaki Bengkak karena Asam Urat? Ini Gejala dan Cara Mengobatinya
2 Cara Alami untuk Bantu Turunkan Kadar Asam Urat
TERPOPULER
Ucapan Menyentuh Hati Venna Melinda untuk Sang Putri Vania yang Berulang Tahun Ke-9
Kasus Baru Anak Muntahkan Cacing, Ketahui Gejala Cacingan yang Jarang Disadari Menurut Dokter
20 Persiapan Sebelum Hamil yang Perlu Dibahas Bersama Pasangan
Gramnesia, Fenomena Parenting yang Bikin Generasi Muda Tertekan
Catat Bun, Ini Jadwal Kelas Bundaversity di Bundafest 2025
REKOMENDASI PRODUK
7 Rekomendasi Bronzer untuk Pemula hingga Kulit Sawo Matang
Amira SalsabilaREKOMENDASI PRODUK
9 Rekomendasi Skincare Bayi yang Aman untuk Kulit Si Kecil
Mutiara PutriREKOMENDASI PRODUK
7 Rekomendasi Glitter Terbaik untuk Makeup Korean Look
Amira SalsabilaREKOMENDASI PRODUK
7 Rekomendasi Shampo Anti Jamur untuk Anak, Aman untuk Kulit Kepala Si Kecil & Lembut
Nadhifa FitrinaREKOMENDASI PRODUK
15 Rekomendasi Maskara Waterpoof dan Bikin Lentik Tahan Lama
Amira SalsabilaTERBARU DARI HAIBUNDA
Andre Taulany Kembali Ajukan Permohonan Cerai setelah 3 Kali Gugatan Ditolak Pengadilan
20 Persiapan Sebelum Hamil yang Perlu Dibahas Bersama Pasangan
Kasus Baru Anak Muntahkan Cacing, Ketahui Gejala Cacingan yang Jarang Disadari Menurut Dokter
Catat Bun, Ini Jadwal Kelas Bundaversity di Bundafest 2025
Ucapan Menyentuh Hati Venna Melinda untuk Sang Putri Vania yang Berulang Tahun Ke-9
FOTO
VIDEO
DETIK NETWORK
-
Insertlive
Ada Rossa, Ini 3 Lagu Kolaborasi Indonesia-Korea yang Wajib Kamu Dengar
-
Beautynesia
Jangan Terlewat Keseruannya, Bundafest 2025 Segera Hadir!
-
Female Daily
Hearts2Hearts Tampil Serasi dalam Balutan Denim F/W 2025 Calvin Klein!
-
CXO
GOT7 Rilis Album Baru, Persiapan Harus Lewat Video Call Karena Hal Ini
-
Wolipop
Sinopsis First Kill di Bioskop Trans TV Hari Ini
-
Mommies Daily
Anak Ricky Perdana Jatuh dari Tangga, Begini Cara Bikin Rumah Lebih Aman untuk si Kecil