Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

moms-life

Siti KDI Ungkap Alasan Cerai dari Pria Turki, Sebut Ada Perbedaan Budaya

Nadhifa Fitrina   |   HaiBunda

Sabtu, 02 Aug 2025 08:40 WIB

Siti KDI
Siti KDI/ Foto: Instagram @siti_perk
Daftar Isi
Jakarta -

Penyanyi dangdut Siti KDI memutuskan bercerai dari pria kewarganegaraan Turki bernama Cem Junet Peerk pada tahun 2020. Siti berpisah setelah 12 tahun membina rumah tangga, Bunda.

Siti diketahui sempat menetap di Turki setelah menikah dengan Cem. Dari pernikahan ini, keduanya dikaruniai seorang putri bernama Elif Kayla Perk.

Beberapa tahun terakhir, Siti baru mulai terbuka tentang kehidupan rumah tangganya yang berakhir di meja hijau. Perempuan bernama lengkap Siti Rahmawati ini juga mengungkap alasannya mengakhiri pernikahan yang sudah terjalin lama.

Perbedaan budaya yang memicu retaknya rumah tangga Siti KDI

Di awal pernikahan, kehidupan Siti dengan dengan laki-laki Turki bernama Cem berjalan lancar. Kehadiran sang putri menambah kehadiran kehidupan keduanya.

Namun, perlahan perbedaan budaya antara Siti dan Cem mulai muncul. Cara pandang terhadap kehidupan berumah tangga, terutama dalam mendidik anak, sering kali menimbulkan perdebatan.

Kehidupan di Turki juga membawa tantangan tersendiri, terutama karena Siti tinggal bersama ibu mertuanya. Situasi tersebut membuatnya kerap merasa tertekan. Banyak hal di sana yang menurutnya tidak sejalan dengan budaya yang ia anut.

"Paling yang Siti rasakan adalah ketika sudah punya anak, perbedaan budaya itu sangat-sangat terlihat. Siti berpikir kalau harus membesarkan anak dengan cara yang tidak sesuai budaya Indonesia, itu akan sulit," ungkap Siti, mengutip dari kanal Youtube @insertliveTransTV, Rabu (30/07/2025).

Meski berusaha bertahan, gesekan kecil hingga besar terus terjadi di antara mereka. Perlahan, semua perbedaan itu mulai menggerus keharmonisan rumah tangganya.

Siti rela berpisah demi lindungi sang putri yang menjadi korban bully

Selama 12 tahun pernikahan, Siti mencoba menahan diri dan mengalah demi keluarga yang ia cintai. Ia berharap waktu dapat menyatukan perbedaan, namun titik kesabarannya runtuh saat sang putri mulai menjadi korban bully di sekolah.

Baginya, masa depan anak adalah hal paling penting yang tak bisa ditawar lagi dan harus diperjuangkan. Ia mulai berdiskusi panjang dengan suami tentang perbedaan yang semakin jelas terlihat dan tidak mungkin disatukan dalam satu rumah tangga.

Akhirnya, Siti memilih berpisah dengan baik-baik tanpa adanya kekerasan atau perselingkuhan yang merusak rumah tangga. Keputusan ini diambil dengan berat hati karena ia ingin memberikan lingkungan terbaik dan sehat untuk anaknya tumbuh dan berkembang dengan bahagia.

"Sepertinya memang ada sedikit perbedaan dan saya enggak bisa hidup seperti ini apalagi bersama anak saya," kata Siti.

Keputusan ini tentunya tidak mudah karena penuh air mata dan pergolakan batin. Namun, ia yakin langkah tersebut adalah yang terbaik demi kebahagiaan dan masa depan putri kecilnya yang sangat ia sayangi.

Hingga kini, hubungan dengan mantan suami tetap terjalin baik

Meski pernikahan telah berakhir, Siti dan mantan suaminya tetap menjaga hubungan yang baik demi kebaikan anak mereka. Bahkan, kini keduanya menjalin silaturahmi layaknya kakak dan adik dan saling menghargai satu sama lain. Mantan suami Siti juga diketahui telah menikah lagi.

Siti pun memutuskan untuk menjalani hidupnya. Ia bertekad membangun kembali kariernya dari nol. Di usianya yang kini memasuki kepala empat, Siti juga tak menutup hati bila suatu hari ada seseorang yang tulus ingin mendekatinya.

"Sekarang apa yang terjadi Siti selalu syukuri karena ini takdir Allah. Apalagi sekarang Siti mendapatkan hadiah terindah berupa seorang putri yang menjadi tanggung jawab besar yang harus dijalani dengan baik," ungkapnya.

Meski pernikahan berakhir, Siti percaya setiap kisah membawa pelajaran berharga yang menempa dirinya menjadi lebih kuat. Semua yang telah ia lalui adalah bagian dari perjalanan hidup yang mengantarkannya pada versi terbaiknya.

Siti jalani hidup sederhana dan fokus besarkan putrinya

Saat ini, Siti memilih hidup sederhana, fokus mendampingi putrinya yang tengah tumbuh besar. Ia ingin memberikan perhatian penuh dan memastikan anaknya tumbuh menjadi pribadi yang kuat.

Sesekali ia masih terbang ke Turki untuk menjaga hubungan antara anak dan sang Ayah. Hubungan keluarga pun tetap terjalin harmonis, meski tidak lagi berada dalam satu rumah tangga.

Baginya, semua yang terjadi adalah bagian dari rencana Tuhan yang harus diterima dengan ikhlas. Siti bertekad menjadikan pengalaman pahit ini sebagai kekuatan untuk bangkit dan menata masa depan yang lebih baik.

"Alhamdulillah, Siti dan anak baru saja tiba dari Turki karena anaknya libur sekolah. Sampai saat ini hubungan kami sudah seperti kakak adik, bahkan beliau sekarang sudah punya istri," ucapnya.

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

(ank/pri)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda