Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

moms-life

Perempuan China Idap Penyakit Ginjal Akibat Keseringan Ganti Warna Rambut, Ini Gejala yang Dialami

Amira Salsabila   |   HaiBunda

Rabu, 05 Nov 2025 22:30 WIB

Ilustrasi pewarna rambut
Ilustrasi Perempuan China Idap Penyakit Ginjal Akibat Keseringan Ganti Warna Rambut, Ini Gejala yang Dialami/Foto: Getty Images/Denisfilm
Daftar Isi
Jakarta -

Mengganti warna rambut sesuai dengan tren yang ada mungkin sering dilakukan banyak orang. Namun, siapa sangka? Hal ini justru malah membuat seorang perempuan menderita penyakit ginjal.

Kejadian ini dialami oleh perempuan 20 tahun bernama Hua. Ia dikenal sebagai penggemar fanatik idolnya.

Dilansir dari laman The South China Morning Post, Hua mengalami gejala, seperti bintik-bintik merah di kakinya, nyeri sendi, dan sakit perut. Ia didiagnosis menderita radang ginjal.

Ganti warna rambut ikut tren idol

Dokter Tao Chenyang dari Rumah Sakit Zhengzhou mengatakan Hua mengunjungi salon kira-kira sebulan sekali untuk meniru perubahan warna rambut idol favoritnya. Namun, identitas selebriti tidak diungkap.

Tren idol K-pop yang terus berganti gaya rambut telah menginspirasi penggemar untuk mengikutinya.

Para ahli memperingatkan bahwa paparan bahan kimia pewarna rambut yang sering dapat berbahaya bagi kesehatan.

Meningkatkan risiko kanker

Menurut American Cancer Society, pewarna rambut bervariasi dalam komposisi kimianya dan diklasifikasikan sebagai sementara, semi-permanen, atau permanen.

Pewarna permanen, juga disebut pewarna oksidatif atau pewarna tar batubara, mengandung zat-zat seperti amina aromatik dan fenol, yang mengalami reaksi kimia untuk menghasilkan warna.

Pewarna yang lebih gelap umumnya mengandung konsentrasi bahan kimia ini yang lebih tinggi, yang merupakan kekhawatiran terbesar terkait potensi risiko kanker.

Meskipun studi laboratorium menunjukkan beberapa bahan kimia pewarna rambut dapat menyebabkan kanker pada hewan, bukti pada manusia hasilnya masih beragam.

Beberapa studi menunjukkan sedikit peningkatan risiko kanker kandung kemih di kalangan penata rambut dan tukang cukur, sementara penelitian tentang penggunaan pewarna rambut menunjukkan hasil yang tidak konsisten untuk kanker, seperti leukimia, limfoma non-Hodgkin, dan kanker payudara.

Belum jelas seberapa besar penggunaan cat rambut dapat meningkatkan risiko kanker, jika memang ada.

Dilansir dari laman NDTV, para ahli menyarankan untuk berhati-hati saat menggunakan cat rambut, termasuk uji sampel, mengenakan sarung tangan, mengikuti petunjuk pada kemasan dengan saksama, dan menghindari penggunaan pada kulit kepala yang iritasi atau rusak.

Selain itu, para ahli medis juga menekankan bahwa penggunaan pewarna rambut kimia secara berlebihan dapat menimbulkan risiko kesehatan selain kanker, termasuk masalah ginjal dan pernapasan, reaksi alergi, dan kerontokan rambut.

Ibu hamil juga disarankan untuk membatasi paparan pewarna rambut, terutama selama trimester pertama, Bunda.

Tips menggunakan pewarna rambut untuk mencegah masalah kesehatan

Dilansir dari laman Bright Kidney Centre, berikut beberapa langkah yang dapat Bunda lakukan untuk mengurangi potensi risiko masalah ginjal:

  • Pilih pewarna rambut alami seperti henna dan bebas amonia. Produk ini bebas dari bahan kimia seperti amonia dan peroksida, yang berpotensi menimbulkan efek negatif pada ginjal.
  • Lakukan uji tempel sebelum mengoleskan ke kulit kepala. Uji tempel ini dilakukan dengan mengoleskan sedikit cat rambut ke area kecil kulit. Tunggu reaksinya ada alergi atau iritasi. Jika terjadi reaksi yang merugikan, sebaiknya hindari penggunaan produk.
  • Gunakan sarung tangan pelindung, hindari kontak dengan mata dan mulut, serta bilas pewarna dengan benar setelah waktu pemrosesan yang disarankan.
  • Batasi frekuensi penggunaan pewarna rambut. Meskipun penggunaan pewarna rambut sesekali umumnya dianggap aman, paparan pewarna rambut yang berlebihan dan berkepanjangan dapat meningkatkan risiko efek samping.
  • Minum air dalam jumlah yang cukup untuk menjaga pola makan seimbang karena dapat membantu mendukung kesehatan ginjal dan kesejahteraan secara keseluruhan.

Nah, itulah perempuan yang mengalami penyakit ginjal setelah mengubah warna rambut hingga beberapa langkah yang dapat dilakukan untuk mengurangi risikonya. Semoga bermanfaat, ya, Bunda.

Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar dan klik di SINI. Gratis!

(asa/som)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda