Jakarta -
Bunda mau membelikan sesuatu buat anak. Tapi, pengen supaya anak sendiri nih yang memilih barang atau sesuatu apa yang dia inginkan. Hmm, sebenarnya di umur berapa ya Bun anak sudah bisa menentukan pilihannya?
Kata psikolog anak dari Tiga Generasi, Anastasia Satriyo M.Psi., Psikolog, buat anak yang perkembangannya normal, di mana di umur 2 tahun dia sudah bisa ngomong 20 kata, dia bisa nunjuk dirinya dan orang di sekitarnya, anak sudah bisa menentukan pilihannya lho Bun.
Cuma, memang kadang yang bikin geregetan pilihan anak suka nggak konsisten ya Bun? Maka dari itu, perempuan yang akrab disapa Anas ini menekankan pentingnya meyakinkan anak kalau memang barang itulah yang jadi pilihan dia. Untuk meyakinkan dia, Bunda jangan bosan kalau perlu sampai lima kali bolak-balik meyakinkan si kecil. Caranya, Bunda bisa kasih berbagai pilihan lainnya ke anak, kalau anak udah kekeuh sama pilihannya, berarti memang barang itu benar-benar disenangi anak Bun.
Sebelum ke
kasir pun, Bunda perlu ngasih tahu ke anak kalau Bunda udah ke kasir, barang yang dipilih anak udah nggak bisa ditukar nih. Bisa aja anak fine-fine aja sama pilihannya waktu masih di tempat perbelanjaan itu ya Bun. Tapi, masalah bisa aja nih muncul pas di perjalanan.
"Kalau di jalan, tahu-tahu anak pengen lagi barang yang lain, kita bisa mulai latihan delay gratification, jadi anak bertanggung jawab sama yang udah dia pilih. Kita bisa bilang memang nggak enak ya rasanya. Tapi kan tadi adik udah milih yang itu," kata Anas waktu ngobrol bareng HaiBunda.
Anas bilang, penting untuk mengakui emosi si kecil. Jadi, kalau dia bilang nggak mau barang yang udah dia pilih tadi, Bunda bisa tanya kenapa dia nggak mau dan apa yang bikin dia nggak suka? Setelah itu, baru deh Bunda kasih tahu kalau barang itu udah nggak bisa ditukar lagi. Kalau anak udah biasa diajak ngobrol, menurut Anas dia bisa lebih mudah ngerti lho Bun.
Beda lagi kalau dari kecil anak selalu dituruti semua permintaannya atau sebaliknya, selalu orang tua yang memilihkan sesuatu biar nggak kelamaan, anak jadi nggak terdidik untuk memilih sesuatu untuk dirinya. Jadi, kalau anak dikasih pengertian barang yang udah dia pilih nggak bisa lagi ditukar, diharapkan dia bisa lebih bertanggung jawab sejak dini dan berlatih menerima konsekuensi dari pilihannya Bun.
Kadang, menyikapi anak yang nggak konsisten sama pilihannya, ada Bunda yang langsung memarahinya. Hmm, apa sih efeknya kalau respons kayak gitu yang ditunjukkan Bunda? Kata Anas, anak jadi nggak belajar
bernegosiasi dan nggak tahu cara menyelesaikan masalah Bun. Yang dia tahu, teriak dan marah-marah lah cara untuk menyelesaikan masalah.
"Emang agak ribet juga ya ngasih pengertian ke anak apalagi konteksnya lagi belanja di mal gitu. Tapi, ini worthed untuk jangka panjangnya lho," ujar Anas.
Mulai sekarang, yuk Bun kasih kesempatan anak untuk menentukan pilihannya. Dengan dikasih kesempatan memilih, anak jadi belajar tahu mana sesuatu yang dia suka dan nggak suka. Sehingga, saat dewasa nanti, anak juga jadi lebih mudah dalam menentukan pilihanya Bun.
(rdn)